bm400 cibubur

Sekolah BM 400 Cibubur Buka Program International Baccalaureate (IB)

Jakarta. Jakarta – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 Cibubur mengumumkan pelaksanaan program International Baccalaureate (IB) yang direncanakan mulai tahun pelajaran 2025/2026. Program ini dipaparkan oleh Hana Triana, M.Pd., M.Ed., selaku Principal Primary Years Programme (PYP) Sekolah BM 400, dalam acara “Career Mentorship: International Teaching Certification for Educators” yang diselenggarakan oleh Mata Garuda LPDP di @America, Pacific Place, Jakarta, Senin, 5 November 2024.

Hana Triana menjelaskan bahwa IB adalah program pendidikan internasional bagi siswa usia 3-19 tahun yang bertujuan membentuk international mindedness atau pola pikir internasional. “International Mindedness adalah kebutuhan generasi sekarang dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dengan pola pikir ini, anak-anak kita akan memiliki daya tawar tinggi di kancah global,” ujarnya.

Hana juga turut membagikan perspektifnya terkait profesi guru bersertifikasi internasional. “Sertifikasi internasional membuka kesempatan mengajar di lingkungan multikultural, baik di Indonesia maupun luar negeri. Pengalaman ini memperkaya wawasan dan meningkatkan kemampuan adaptasi guru dalam menghadapi berbagai gaya belajar siswa,” ujar Hana. Menurutnya, sertifikasi seperti IB atau Cambridge tidak hanya memperkuat kompetensi profesional tetapi juga memperluas peluang karir di tingkat global.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Prof. Stella Christie, Ph.D., Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, para pemerhati pendidikan serta alumni penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Dikesempatan yang sama, Nur El Ikhsan, BBM. MAMS, MBA, selaku Head of Marketing Sekolah BM 400 Cibubur menambahkan, kesiapan Sekolah Bakti Mulya 400 dalam menerima siswa baru tahun 2025/2026. “Saat ini antusiasme calon orang tua siswa di sekitar sekolah kami di Cibubur dan Cileungsi  sangat menggembirakan, bahkan melebihi ekspektasi. Sehingga akhirnya kami hanya membatasi penerimaan untuk tahun ajaran 2025/2026 agar pembelajaran tetap kondusif berstandar tinggi” pungkasnya.

Sementara itu, Leonardo Henry Gavaza, C.F.A., M.B.A., Ketua Mata Garuda, pada saat membuka acara berharap agar alumni LPDP terus memperkuat jaringan mereka dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, terutama di bidang pendidikan.

“Career Mentorship bukan sekadar ajang pertemuan alumni, tetapi juga upaya strategis memastikan alumni LPDP terus memberikan dampak positif bagi bangsa,” tegas Leonardo. Mata Garuda berharap acara ini dapat menginspirasi dan memperluas wawasan para pendidik mengenai sertifikasi pengajaran internasional, guna menciptakan SDM Indonesia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.

PENTINGNYA PENDIDIKAN SOFTSKILL

Pendidikan berbasis karakter dan softskill menjadi tema yang menarik untuk dibahas. Terlebih selama pandemi covid 19, kegiatan belajar home learning menguji kreativitas guru dalam mengajar dan kemandirian siswa dalam belajar. Kreativitas, kemandirian merupakan salah satu contoh softskill yang perlu dimasukkan dalam sistem pendidikan. Pembicaraan pentingnya penguatan softsklill dalam pendidikan diulas oleh Sudirman Said dalam webinar bertema: Memikirkan Kembali Pendidikan Kita: Refleksi di Tengah Pandemi COVID-19.

Webinar yang berlangsung Sabtu, 16 Mei 2020 sekaligus acara openhouse Sekolah Bakti Mulya 400 Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh praktisi pendidikan dan orang tua siswa baru sekolah tersebut. Peserta yang berjumlah lebih 130 orang berlangsung dengan lancar mulai pukul 8.30 sampai 10.00 WIB.

Acara tersebut ditujukan kepada praktisi pendidikan dan orang tua. Untuk praktisi pendidikan diharapkan mampu membuat langkah parktis pasca Covid 19. Kepada orang tua diharapkan memiliki wawasan pentingnya memilih lembaga pendidikan pasca Covid 19.

Selanjutnya Sudirman Said menyampaikan beberapa pointer paparannya. Pertama, sekarang ini ada kecenderungan perusahaan-perusahaan besar menerima pegawainya bukan berdasarkan ijazah tapi berdasarkan capability pekerja. Perusahaan yang dimaksud diantaranya Google, penguin Books Limited, Apple, IBM, Virgin Media, Intel, Hilton, Strarbuck, Pwc & Ernst & Young.

Tentu ijazah formal suatu sekolah perlu namun yang lebih penting adalah kapabilitas. Sekolah harus memberikan bekal ketrampilan (skill), pengetahuan maupun attitude.The best school adalah sekolah yg mampu memberi bekal ketiganya secara seimbang” kata Sudirman Said.

Kedua, orang yang sukses dalam berkarir umunya karena didorong oleh passion mereka. Banyak orang besar yang sukses meskipun tidak sesuai dengan bidang pendidikan yang ditempuh sebelumnya. Sudirman Said mencontohkan, Bill Gates, menempuh sekolah hukum namun sukses menjadi pengusaha bidang teknologi Sukarno, kuliah bidang insinyur namun kemudian menjadi pemimpin besar bangsa Indonesia.

Dengan demikian lembaga pendidikan sebaiknya selain berperan memberikan bekal pengetahuan teknis, tapi  juga memberikan “the ability to ajust, tempat mencari passion, mencari apa yang menjadi minat utama siswa menjadi penting” ungkap Sudirman Said.

Terhadap pelaksanaan pendidikan di Sekolah Bakti Mulya 400, Sudirman Said memberikan tanggapan: “saya ingin memberi apresiasi kepada Bakti Mulya karena disini tampaknya yang namanya passion, minat, bakat itu diasah betul, kemudian dengan itu anak-anak dibimbing menuju kepada hal-hal yg mereka minati”

Pada bagian ketiga, Sudirman Said mengingatkan adanya prediksi bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan pendapatan perkapita terbesar ke 4 di dunia pada tahun 2050. Ini merupakan prediksi sebelum Covid 19, dimana pada tahun 2014 Indonesia memiliki pendapatan pada peringkat 9 dan prediksi tahun 2030 pada peringkat 5 di dunia.

Baca Juga : Bakti Mulya 400 Peduli Covid-19

Selengkapnya…

Prediksi tersebut bisa masuk akal apabila Indonesia mampu menggunakan potensi penduduk yang besar, kaya sumber daya alam dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Hal tersebut dapat dibayangkan kalau manusia ditingkatkan kreativitasnya, mampu mengolah bahan mentah dan diperluas market sehingga barang yang dijual menjadi produk yg bernilai tambah. Lebih jauh apabila didukung dengan pemerintahan yang bersih dan efektif, maka prediksi Indonesia menjadi negara dengan pendapatan terbesar ke 4 pada saat merayakan 100 tahun kemerdekaannya bukan hal yang mustahil terjadi.

Terkait dengan persoalan ini maka pendidikan yang menekankan sumberdaya manusia menjadi hal yang strategis. Pendidikan itu penting dan memilih lembaga pendidikan terbaik adalah kunci dari perjalanan masa depan bangsa kita.

Karena itu kita harus membekali anak-anak dengan akhlak, integritas dan attitude. Dengan mengutip ungkapan Bung Hatta, Sudirman Said menyampaikan: “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cekatan dapat diperbaiki dengan pengalaman, tetapi kurang jujur sulit memperbaikinya”

Pada bagian keempat, Sudirman Said menyampaian “Kunci Inggris Kehidupan”. Pada prinsipnya bila kita ingin membekali anak dengan ketrampilan yang tidak akan lekang oleh waktu maka bekalilah dengan empat hal integrity/kejujuran, kompetensi (teknis, manajerial, sosial) networking (berteman, masuk berbagai organisasi, minat) dan learning to learn (memupuk minat belajar).

Mengakhiri paparan seminar Sudirman Said menyampaikan pesan kepada orang tua yang sedang memilih sekolah: “Bakti Mulya 400 is the best choice, karena keseimbangan antara kemampuan teknikal, pemahaman global, nasionalisme, juga fondasi keagamaan terbangun dengan baik secara seimbang, Pada akhirnya shofskill yang akan menentukan apakah seseorang akan survive pada dunia yang cepat berubah”.

Launching Bm400 Digital Learning

Sekolah Bakti Mulya 400 mulai tahun pelajaran 2020/2021 menerapkan digital learning dan inovasi pembelajaran berbasis digital. Tiap siswa akan belajar dengan perangkat digital yang dikelola guru professional.

Dengan perangkat digital, siswa akan mudah mengakses sumber belajar yang sudah ada di dalamnya. Guru juga dapat mengontrol aktivitas siswa dengan mengunci aplikasi lain yang mengganggu belajar siswa. Sehingga siswa tetap fokus untuk berkreasi, berkolaborasi dan mengkomunikasikan hasil belajar dengan gembira.

Selamat atas “Certificate of Completion”

SELAMAT…

Dalam suasana Work from Home dan Home Learning yang sangat padat, kerja keras Ibu/Bapak guru dalam menyelesaikan training Cambridge pantas mendapatkan apresiasi. Selamat atas diperolehnya “Certificate of Completion” kepada:

Ms Rike Anwari, Cambridge IGCSE Biologi
Ms Epih Syarifah, Cambridge IGCSE English
Mr Edy Hermawan, Cambridge IGCSE Physics
Ms Salianti, Cambridge AS & A Level Mathematics
Mr Agus Ahmad Irvan, Cambridge AS & A Level English

Semoga semakin meningkatkan kualitas program Cambridge Sekolah Bakti Mulya 400.

Seminar Pendidikan Guru Penggerak Di Era Digital Dan Launching Bm 400 Digital Learning

Guru merupakan figur sentral, di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah.

Fungsi guru sebagai pendidik di dalam kelas sangatlah banyak, yaitu: (1)pendidik; (2) pengajar; (3) pembimbing; (4) pelatih; (5) penasihat; (6) pengelola kelas; (7) demonstrator; (8) korektor; (9) inspirator; (10) informator; (11) organisator; (12) motivator; (13) inisiator; (14) fasiliator; (15) inovator; (16) mediator; dan (17) evaluator.

Secara garis besar ada fungsi guru sebagai administrator dan penggerak belajar. Sebagai penggerak belajar, guru hendaknya dapat melakukan perubahan-perubahan kecil yang dimulai dari ruang kelas tanpa menunggu komando. Dengan begitu, bakal terjadi perubahan yang besar pada dunia pendidikan di Indonesia yakni bergerak maju menatap masa depan. Hal inilah yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. saat pidato pada peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2019.

Mendikbud juga menyampaikan setidaknya terdapat lima perubahan kecil yang bisa dimulai para guru di dalam kelas yakni mengajak murid berdiskusi bukan hanya mendengar, memberikan kesempatan kepada murid mengajar di kelas, mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan semua kelas, menemukan bakat pada diri murid yang kurang percaya diri, dan menawarkan bantuan pada guru lain yang sedang mengalami kesulitan.

Untuk menjadikan guru penggerak di sekolah perlu persamaan persepsi dan langkah bersama. Karena itu seminar ini memberikan wadah untuk berbagi informasi tentang guru penggerak.

Tujuan  Kegiatan

Seminar ini bertujuan untuk:

  1. Menyampaikan kebijakan dan antisipasi perubahan kebijakan pendidikan
  2. Memberi wawasan kepada guru sebagai penggerak pendidikan
  3. Menjadi forum saling tukar pikiran para pendidikdalam memecahkan persoalan pendidikan
  4. Memperkenalkan inovasi pendidikan dan teknologi pembelajaran

Tempat Pelaksanaan

Hari/ Tanggal  : Sabtu, 7 Maret 2020

Pukul               : 08.00 – 11.30 WIB

Tempat            : Auditorium  SMA BaktiMulya 400