Sekolah BM 400 Seminarkan Literasi Bahasa Inggris dan Well-Being

Jakarta – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 bersama Synergy Education dan McGraw Hill Education menggelar seminar pendidikan dengan tema “Digital English Learning and Well-Being”. Acara diadakan di Auditorium Ki Hajar Dewantara SMP Bakti Mulya 400, Sabtu (21/10/2023). Peserta kegiatan ini adalah pimpinan sekolah, koordinator kurikulum & guru dari berbagai sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama) dan Bilingual se-Jabodetabek.

Seminar tersebut relevan dengan upaya Sekolah Bakti Mulya 400 untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung literasi, khususnya literasi berbahasa Inggris. Selain itu, Sekolah Bakti Mulya 400 juga berusaha untuk memperhatikan well-being siswa maupun guru.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten di bidang pendidikan. Narasumber pertama adalah Hana Triana selaku wakil manager program internasional Sekolah Bakti Mulya 400. Narasumber kedua yaitu Alexander Nenes yang merupakan international educator dan sudah berpengalaman selama 25 tahun di bidang pendidikan. Narasumber ketiga yaitu Christine Hwang yang merupakan ELA/literacy curriculum consultant yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun di McGraw Hill.

Acara seminar diawali dengan mengumandangkan lagu wajib nasional Indonesia Raya. Seminar dilanjutkan dengan sambutan dari Iryanto Yossa, selaku manager program internasional Sekolah Bakti Mulya 400. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan kekhawatiran mengenai kurangnya literasi di Indonesia.

Beliau menekankan, “Dalam PISA Test, Indonesia selalu mendapatkan nilai yang rendah apabila dibandingkan dengan negara lain di Asia. Hal ini harus menjadi perhatian, agar pendidikan di Indonesia dapat mengatasi permasalahan tersebut.”

Selain itu, beliau juga menyampaikan betapa pentingnya well-being atau kesejahteraan siswa maupun guru di sekolah. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara akademik, kondisi fisik, maupun kondisi mental.

Seminar dilanjutkan dengan paparan dari narasumber Hana Triana mengenai advance practice for teacher literacy. Beliau menekankan, “Literasi merupakan sebuah skill atau kompetensi yang sangat penting, bukan hanya di sekolah, namun juga di dunia,”.

Oleh sebab itu, penting bagi pendidik untuk mendorong siswanya mengembangkan literasi. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan membimbing siswa dalam mencari, mengidentifikasi, dan menganalisis informasi. Selain itu, siswa juga dapat dibimbing untuk membentuk projek guna meningkatkan kemampuan literasi.

Narasumber kedua yaitu Alexandre Nenes menyampaikan paparan mengenai well-being atau kesejahteraan di bidang pendidikan. Beliau menyampaikan betapa pentingnya lingkungan yang positif. Lingkungan positif tersebut harus dibangun oleh siswa, guru, serta administrator sekolah.

Beliau menekankan, bahwa seorang siswa menghabiskan lebih banyak waktunya di sekolah, dibandingkan bersama keluarga. Berada di sekolah selama kurang lebih delapan jam, mulai dari pukul tujuh pagi hingga tiga sore, siswa pun lebih banyak mendengarkan maupun berbicara dengan guru, alih-alih dengan orang tua mereka. Oleh sebab itu, lingkungan sekolah sangatlah penting bagi perkembangan siswa.

Guna mewujudkan budaya sekolah yang positif, dapat dilakukan upaya yaitu menerapkan sense of belonging, support programs, mentoring, inclusivity, dan social-emotional learning. Beliau juga mengemukakan mengenai praktik baik yang dapat meningkatkan kesejahteraan, yaitu dengan digital detox, work life balance, dan self care.

Baca juga : GEBYAR HUT KE 40 BM 400: BERBAKTI UNTUK PERSADA INDONESIA

Selain itu, Alexandre Nenes juga menekankan, “Positive thoughts are so powerful!”. Ketika kita memikirkan hal yang kita cintai, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat.

Narasumber ketiga yaitu Christine Hwang menyampaikan paparan mengenai Deepening Literacy Learning Through Close Reading Routine. Christine Hwang mengajak partisipan untuk berdiskusi mengenai deeper learning.

Salah satu partisipan mengemukakan, “Deeper learning adalah ketika seseorang dapat mengingat, memahami, serta mengaplikasikan pengetahuannya.”

Christine mengatakan, “Understanding is the key to go deeper.” dan untuk memahami, seseorang perlu untuk membaca dan membaca kembali. Pembelajaran merupakan proses, sehingga tidak bisa dilakukan hanya dalam satu waktu.

Beliau juga berkata, “Reading doesn’t grow in an environment where reading rarely occurs.” Oleh sebab itu, sekolah harus terus menjadi lingkungan yang mendukung siswanya untuk membaca dan mengembangkan literasi.

Acara seminar ini disambut baik oleh para peserta, sesi tanya jawab pun berlangsung interaktif dan kondusif. Kegiatan ini ditutup dengan acara foto bersama dan pemberian cindera mata kepada narasumber. Selain itu, diadakan juga lucky-draw untuk membagikan cindera mata untuk beberapa partisipan yang beruntung.

Gathering Sekolah BM 400 : Napak Tilas Palagan Cirebon

Salah satu momentum memperingati 40 tahun kelahiran YBKSP Bakti Mulya 400, Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 menyelenggarakan gathering dengan tema Napak Tilas Palagan Cirebon. Kegiatan berlangsungdi Kuningan – Cirebon, Jawa Barat Minggu-Senin (2-3/7/2023).

Adapun peserta pada kegiatan tersebut adalah guru, karyawan dan pimpinan Sekolah Bakti Mulya 400 berjumlah 225 orang. Sebagai kehormatan, hadir pula enam Dewan Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400, yaitu Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja (Ketua), H.Baskara Harimukti Sukarya, CBM (Wakil Ketua), H. Mohammad Lendi Basarah, BBA (Sekretaris), Dr. H. Asep Syarifuddin Hidayat, SH, MH. (Wakil Sekretaris), H. Mohamad Ridwan, SE (Bendahara) dan Hj. Wahuni Kamila Handrica, SE (Wakil Bendahara).

Kegiatan gathering bertujuan mengaktualisasi semangat para pendiri sekolah melalui napak tilas perjuangan Tentara Pelajar Yon 400 Cirebon. Selain itu juga untuk memperkuat jalinan tali silaturahmi dengan membangun persaudaraan dan persahabatan dengan seluruh civitas akademika Sekolah BM 400.

Museum Linggarjati

Pada Minggu (2/7/23) pagi, kegiatan diawali dengan berkunjung ke Museum Linggarjati tempat berlangsungnya Perundingan Linggarjati. Pada saat Perundingan Linggarjati 10 November 1946, Sutadi Sukarya, salah satu pendiri Sekolah Bakti Mulya 400, merupakan seorang pelajar yang ikut berperan menjadi fasilitator untuk para tamu dalam kegiatan tersebut.

Pada hari yang sama di siang hari, kegiatan dilanjutkan dengan “Refleksi Napak Tilas Palagan Cirebon”. Pada kesempatan tersebut diawali dengan pembinaan oleh pimpinan yayasan.

Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si., Ketua Pelaksana Harian (KPH) YBKSP Bakti Mulya 400 dalam sambutannya mengingatkan agar semua guru dan karyawan dapat meneladani para pendiri dalam hal etos kerja dan kegigihan berjuang.

“Kita semua wajib berkontribusi kepada lembaga dengan ikhtiar terbaik yang kita miliki. Dengan upaya tersebut maka kita akan mampu menjalankan lembaga pada relnya dan sampai kepada tujuan yang direncanakan”, tegas Sutrisno Muslimin.

Pada kesempatan tersebut KPH juga memberikan penghargaan kepada guru berprestasi yaitu Ayunda Primaputri (TK), Bagus Mega Jayeng Putro (SD), Edi Hermawan (SMP) dan Cahya Maula Shidiq (SMA). Selain itu juga diberikan apresiasi kepada Muhamad Rifqi Ibrahim (TK) yang akan menempuh studi lanjut Program Childhood Education di Mesa Community College, USA.

Pada kesempatan memberikan pengarahan, Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja menyampaikan pesan bahwa kegiatan gathering ini adalah dalam rangka merevitalisasi semangat para pendiri sekolah, menjaga sekaligus meneruskan cta-cita untuk mencerdaskan semua peserta didik.

“Kegiatan ini dapat diartikan sebagai tonggak peringatan untuk para pendiri Sekolah Bakti Mulya 400 agar kita semua meneruskan estafet perjuangannya. Semangat perjuangan itu kita terapkan dalam pendidikan, untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia”, nasehat Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja.

Keterangan foto dari kiri ke kanan: Euis Tresna, S.Pd, M.Si, Deputy KPH, Dr. H. Asep Syarifuddin Hidayat, SH, MH. (Wakil Sekretaris), Hj. Wahuni Kamila Handrica, SE (Wakil Bendahara), H.Baskara Harimukti Sukarya, CBM (Wakil Ketua), Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja (Ketua), H. Mohammad Lendi Basarah, BBA (Sekretaris), H. Mohamad Ridwan, SE (Bendahara) dan Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. (Ketua PH)

Pimpinan, pengisi acara dan peserta gathering Sekolah Bakti Mulya 400, 2-3 Juli 2023 di Hotel Tirtasanita Kuningan

Buku Palagan Cirebon

Setelah pengarahan dari pimpinan, acara dilanjutkan dengan bedah buku “Palagan Cirebon”. Buku Palagan Cirebon ditulis oleh Sri Pasifik dan ibu Sri Murdiningsih merupakan bagian kisah perjuangan ex Tentara Pelajar Yon 400 Cirebon pada masa perang kemerdekaan 1945-1949.

Buku ini diantaranya berisi tentang kisah yang diperoleh dari catatan harian para pelaku sejarah. Terbitnya buku ini dipersemhakkan untuk menghargai perjuangan Tentara Pelajar Yon 400 Cirebon, sekaligus mengedukasi generasi penerus akan pentingnya sebuah kemerdekaan.

Pada tanggal 22 Juli 1947, Cirebon  diserang dengan keganasan oleh Tentara Belanda dari darat, laut, dan udara. Meskipun persenjataan TNI tidak memadai, Bupati Cirebon yang gagah berani, Makmoen Sumadipradja, dengan tegas menolak bekerja sama dengan penjajah. Meskipun tantangan begitu berat, Cirebon tetap menjadi benteng yang tak tergoyahkan.

Cirebon, kota yang menjadi saksi perjuangan yang gagah berani, mempertahankan kehormatan dan martabatnya. Ia adalah contoh nyata bahwa semangat pahlawan tidak akan padam, dan bahwa keteguhan jiwa akan selalu menghadirkan kemenangan dalam kegelapan tergelap sekalipun.

Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja (tengah) dan penulis buku Palagan Cirebon: Sri Pasifik (kanan) dan Sri Murdiningsih (kiri)

Tampilan Kreasi

Acara gathering pada malam hari diisi dengan kreativitas tampilan guru masing-masing unit. Tampilan secara berurutan dari unit SMP, SMA, SD dan TK. Semua tampilan merefleksikan makna perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam bentuk sosiodrama, tari dan musik.

Unit SMP, SMA dan SD menampilkan sosiodrama dengan latar belakang perjuangan keluarga prajurit Cirebon dalam menghadapi agresi Belanda. Dengan kreativitas masig-masing, para guru memerankan tokoh sesuai alur perjuangan yang mengambil inspirasi dari buku “Palagan Cirebon”.

Sedangkan unit TK menampilkan tari kolosal melibatkan semua guru dengan mengusung tema kekayaan budaya nusantara.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penilaian untuk tampilan terbaik. Dewan juri, yang terdiri dari Dewan Pengurus dan Ketua Pelaksana Harian, menetapkan tampilan terbaik adalah unit SD Bakti Mulya 400.

Tampilan Daycare-KB-TK Bakti Mulya 400
Tampilan SD Bakti Mulya 400
Tampilan SMP Bakti Mulya 400
Tampilan SMA Bakti Mulya 400

Team Building

Tak kalah seru di hari kedua dilangsungkan team building dalam bentuk game kelompok yang dinamis.

Jenis-jenis permainan team building yang dilakukan secara sistematis menekankan empat permainan yaitu permainan kolaboratif, permainan komunikasi, permainan problem solving dan permainan kepercayaan.

Dengan demikian diharapkan semua guru dan karyawan dapat memperkuat ikatan tim, meningkatkan keterampilan komunikasi, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, dan membangun kepercayaan di antara karyawan.

Pada akhirnya semua manfaat ini berkontribusi pada peningkatan produktivitas kerja di Sekolah Bakti Mulya 400.

Game 1 team building Sekolah Bakti Mulya 400 – Tirtasanita
Game 2 team building Sekolah Bakti Mulya 400 – Tirtasanita
Game 3 team building Sekolah Bakti Mulya 400 – Tirtasanita
Game 4 team building Sekolah Bakti Mulya 400 – Tirtasanita

Menyusuri Jejak Pendiri Sekolah, Merawat Semangat Pantang Menyerah

Sekolah Bakti Mulya 400 bukan hanya sebuah institusi pendidikan. Ia adalah tonggak sejarah yang meneguhkan komitmen untuk mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang. Dalam perayaan 40 tahun kelahirannya, seluruh warga sekolah mengenang perjalanan yang telah terlewati, dan bersama-sama berkomitmen untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan.

Pada peringatan tersebut adalah waktu yang tepat untuk mengenang kembali para pendiri yang telah berpulang. Tempat peristirahatan terakhir para pendiri terhormat tersebar di empat lokasi yang berbeda. Di Taman Makam Tanahkusir, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Taman Makam San Diego Hills (San Diego Hills Memorial Park) di Karawang Barat, dan Taman Makam Kemlaten Cirebon, mereka bersemayam dengan penuh ketenangan. Setiap kunjungan ke tempat suci ini adalah penghormatan bagi keabadian mereka dan pengingat akan dedikasi mereka dalam membangun lembaga pendidikan ini.

Kegiatan tersebut diawali dengan ziarah ke Taman Makam Tanahkusir dan Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta yang dilaksanakan pada hari Selasa (27/06/23). Berikutnya ziarah dilanjutkan ke Taman Makam San Diogo Hill di Karawang Barat dan Taman Makam Kemlaten Cirebon dilaksanakan hari Sabtu (1/07/23).

Para pendiri sekolah yang dimakamkan di Tanah Kusir adalah almarhum Prof Ir H. Ismail Sofyan da Drs. H. Sukrisman.

Para pendiri yang dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata adalah almarhum Salamun Alfian Tjakradiwirja, Marsekal TNI Muhamad Saleh Basarah dan Prof. Dr. A. Hamid S. Attamimi, SH.

Para pendiri yang dimakamkan di San Diego Hill adalah almarhum Bapak Sudwikatmono, Sutadi Sukarya dan Ibrahim Risjad.

Para pendiri yang dimakamkan di Kemlaten adalah almarhum Bapak H. Subagdja Prawata dan Drs. H. Budiman Kusika Prawata. Dalam kegiatan ziarah tersebut diikuti oleh seluruh Dewan Pengurus YBKSP Bakti Mulya 400, pimpinan Pelaksana Harian dan Pimpinan Sekolah Bakti Mulya 400.

Baca juga : Jejak Para Pendiri, Ilham untuk Generasi Masa Kini

Ziarah almarhum Salamun Alfian Tjakradiwirja, Marsekal TNI Muhamad Saleh Basarah dan Prof. Dr. A. Hamid S. Attamimi, SH di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Ziarah almarhum Prof Ir H. Ismail Sofyan da Drs. H. Sukrisman di Taman Makam Tanah Kusir, Jakarta (Selasa, 27/06/2023)
Ziarah almarhum Bapak Sutadi Sukarya, Sudwikatmono dan Ibrahim Risjad di Taman Makam San Diego Hill, Karawang
Ziarah almarhum Bapak H. Subagdja Prawata dan Drs. H. Budiman Kusika Prawata di Taman Makam Kemlaten, Cirebon

Sekolah BM 400 Gelar Welcoming Students and Parents untuk Sambut Siswa Baru

JAKARTA – Menyambut tahun ajaran 2023/2024, Sekolah Bakti Mulya (BM) 400, unit SMP dan SMA menyelenggarakan acara welcoming students and parents dengan tema School-Community Learning Partnerships: Essential to Expand Learning Success Sabtu (8/7/2023). Kegiatan serupa juga dilaksanakan di unit SD pada hari Kamis (6/7/2023), di unit TK pada hari Jumat (7/7/2023).

Kegiatan yang berlagsung di SMP dan SMA, dihadiri 80 siswa baru jenjang SMP dan 115 siswa baru jenjang SMA, beserta para orang tua dan wali siswa. Diantara siswa tersebut, selain memilih program sekolah full day, ada juga yang memilih program berasrama (boarding). Siswa yang memilih program berasrama umumnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam sambutannya, Euis Tresna, MSi, Deputy Ketua Pelasana Harian (KPH) Yayasan Bakti Mulya 400 mengungkapkan rasa bangga karena banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan putra dan putri mereka di Sekolah BM 400.

“Menambah kebanggaan kami atas kepercayaan Ibu dan Bapak memilih sekolah Bakti Mulya 400 sebagai sekolah pilihan ananda,” ujarnya.

Masih dalam sambutannya, Euis mengungkapkan program sekolah di SMP dan SMA BM 400 tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga fokus pada aspek yang nantinya dapat membantu proses tumbuh kembang siswa.

“SMP dan SMA BM 400 menghadirkan program pendidikan yang lebih holistik, tidak semata-mata fokus pada aspek akademik, namun juga pada aspek sosial, emosi, spiritual, estetika, dan fisik,” kata Euis.

“Aspek-aspek tadi menjadi fokus kami dalam proses pendidikan sehingga anak-anak dapat bertumbuh kembang secara alami sesuai usianya,” sambungnya.

Kemudian, Euis mengungkapkan, sekolah BM 400 melakukan berbagai pendekatan dalam menerima siswa baru.

Menurutnya, sejak awal proses pendaftaran dan seleksi, sekolah BM 400 berusaha untuk mengenali anak-anak secara lebih mendalam.

“Sejak awal kami menerima siswa baru, baik pada saat proses mendaftar maupun seleksi, kami berusaha untuk mengenali anak-anak,” ujarnya,

Baca juga : Napak Tilas Palagan Cirebon: Tokoh Pendiri Sekolah Bakti Mulya 400

“Baik itu melalui proses psikotest, maupun proses wawancara terhadap anak-anak dan orang tua, yang kami himpun menjadi satu database sebagai bekal bagi para pendidik maupun penyusun program,” tuturnya.

Acara welcoming students and parents dilanjutkan dengan sesi pemaparan program sekolah oleh masing-masing kepala SMP dan SMA BM 400 kepada orang tua siswa.

Sementara, siswa baru SMP kelas 7 dan SMA kelas 10 secara terpisah mengikuti sesi pemaparan foundation program yang merupakan salah satu upaya pengenalan lingkungan sekolah BM 400.

Dalam sesi tersebut, mereka didampingi tim OSIS SMP dan SMA, serta para guru bidang kesiswaan.

Prof. Didin Hafidhuddin Berikan Tausiah Tarhib Ramadhan di Sekolah BM 400

Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) menggelar kegiatan Tarhib Ramadan 1444 Hijriah di auditorium Ki Hajar Dewantara SMP BM 400 pada Selasa (21/3). Pada kesempatan tersebut Prof. Dr. K. H. Didin Hafidhuddin, M.Sc menguraikan enam keistimewaan bulan Ramadhan dihadapan seluruh guru, karyawan dan pimpinan Sekolah BM 400.

Kegiatan Tarhib Ramadan 1444 H dibuka oleh Ketua Pelaksana Harian (KPH) Yayasan Bakti Mulya 400, Dr. Sutrisno Muslimin, MSi. Dalam sambutannya, KPH mengungkapkan perlunya selalu bersyukur mengingat Ramadhan tahun ini merupakan bulan ibadah pasca pandemi Covid 19.

“Ini merupakan kesempatan. Telah banyak saudara kita dipanggil Allah saat pandemi. Manfaatkanlah kesempatan Ramadhan ini dengan cara beribadah sebaik-baiknya,”ujar Sutrisno Muslimin.

Sutrisno Muslimin menambahkan bahwa Sekolah BM 400 memberikan kemudahan untuk semua civitas akademika beribadah di bulan Ramadhan, salah satunya adalah ibadah itikaf di hari-hari terakhir bulan Ramadhan.

“Kita adakan itikaf di minggu terakhir. Teman-teman guru yang mau itikaf di sini kita akan hadirkan imam yang bagus,” ungkapnya.

Selain itu, perwakilan dari Dewan Pengurus Yayasan BKSP Bakti Mulya 400, Dr. Asep Sarifuddin Hidayat, S.H., M.H. turut hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan Tarhib Ramadan kali ini.

Asep Sarifuddin Hidayat mengingatkan bahwa selama puasa, “hendaknya kita qillatul kalam (sedikit bicara), qillatut tha’am (sedikit makan), qillatul manam (sedikit tidur).

“Mewakili pengurus, tentunya kami menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Ibu dan Bapak sekalian dalam kegiatan Tarhib ini,” ungkap Dr. Asep.

Adapun uraian Prof. Dr. K. H. Didin Hafidhuddin, M.Sc tentang ‘Enam Keistimewaan Bulan Ramadhan’ adalah Syahrus Shiyam, Syahrul Qur’an, Syahrul Ilmi, Syahrul Zakat, Infaq, dan Shadaqah, Syahrut Tarbiyah, dan Syahrul Ukhuwwah wal Jamaah.

Pertama, Syahrus Shiyam menjadi keistimewaan bulan Ramadan, di mana orang-orang beriman diwajibkan untuk melaksanakan shaum.

Baca juga : Kemeriahan BEMSMART Sekolah BM 400

Kedua, Syahrul Qur’an yakni bulan di mana al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi umat manusia, utamanya bagi orang-orang yang bertaqwa.

Ketiga, Syahrul Ilmi atau bulan yang penuh dengan suasana keilmuan, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama.

Keempat, Syahrul Zakat Infaq, dan Shadaqah di mana umat Islam banyak melaksanakan kegiatan zakat serta dianjurkan untuk melakukan infaq dan shadaqah.

Kelima, Syahrut Tarbiyah yang artinya bulan pendidikan dalam pengertian luas, dalam rangka melahirkan pribadi taqwa yang berakhlak mulia.

Keenam, Syahrul Ukhuwwah wal Jamaah di mana umat Islam yang berpuasa memiliki perasaan yang sama dan banyak melakukan kegiatan ibadah secara berjamaah pada malam hari.

Acara Tarhib Ramadhan berlagsung dengan lancar ditutup doa nan khidmat. Selanjutnya seluruh guru, karyawan dan pimpinan Sekolah BM 400 saling bersalaman, memantapkan niat, sucikan hati, sambut Ramadhan penuh semangat.

Kemeriahan BEMSMART Sekolah BM 400

JAKARTA – SMA Bakti Mulya 400 menggelar  BEMSMART atau Bakti Mulya Sport, Music, and Art ke-21. Acara ini  diikuti oleh 50 sekolah SMP dan SMA se-Jabodetabek berlangsung pada 4-9 Maret 2023. Adapun pertandingan yang digelar adalah basket, futsal, band, dance dan e-mobile.

Acara pembukaan berlangsung di lapangan sekolah pukul 09.00 WIB (Sabtu, 4/3/2023) ditandai pemotongan pita, penerbangan balon dan penampilan siswa.

Diantara tampilan siswa adalah devile peserta dan tari saman yang dibawakan oleh tim tari SMA BM 400, Tampil juga siswa SMA BM 400 berbakat menyanyi yaitu Kimberly Fransa Salim, Juara II Indonesian Next Big Star yang diselenggarakan RCTI beberapa saat yang lalu.

Hadir pada saat pembukaan kegiatan Deputy Ketua Pelaksana Harian Yayasan Bakti Mulya 400, Euis Tresna, M.Si. didampingi kepala divisi, kepala sekolah dan pengurus Forum Komunikasi Murid SMA Bakti Mulya 400.

Dalam sambutannya, Euis Tresna menyampaikan pentingnya acara BEMSMART sebagai tempat untuk mengoptimalkan proses pendidikan terutama membentuk   kolaborasi dalam suasana kompetitif.

“Wadah ini penting bagi peserta didik untuk bersosialisasi, berkolaborasi, dan bersilaturahmi dengan peserta didik lain dari berbagai sekolah dan hal ini berguna untuk menghadapi dunia yang semakin penuh tantangan,” tandas Euis Tresna.

Pada kesempatan tersebut, Kepala SMA Bakti Mulya 400, Diana, S.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar untuk menanamkan pendidikan karakter yaitu integritas, prestasi dan sportifitas.

“Kegiatan BEMSMART bukan hanya memperoleh juara, namun yang lebih penting adalah berusaha sungguh-sungguh mencapai prestasi dengan jujur dan sportif, “ kata Diana.

Baca juga : BAKTI MULYA 400 BOARDING SCHOOL MENERIMA SISWA DARI SELURUH INDONESIA

Sementara itu, Ketua Pelaksana BEMSMART unsur guru, Muhamad Syahnan Nasution, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajang lomba kegiatan ekstrakurikuler antar sekolah.

Syahnan menambahkan: “BEMSMART merupakan wadah kegiatan pengembangan diri selain capaian akademik, dengan demikian siswa akan memperoleh kesempatan berkembang semua potensinya, baik akademik maupun non akademik”.

Kegaiatan BEMSMART berlangsung hingga Kamis, (9/3/2023). Dengan tetap mengikuti pembelajaran di sekolah masing-masing, kegiatan lomba-lomba pada saat kegiatan efektif dijadwalkan  mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Seluruh siswa sebagai pemain maupun panitia tetap antusias dan penuh semangat. Mereka bahagia karena dapat berperan dalam kegiatan sesuai tanggungjawabnya.

BAKTI MULYA 400 BOARDING SCHOOL MENERIMA SISWA DARI SELURUH INDONESIA

JAKARTA – Pada tahun pelajaran 2023/2024 Bakti Mulya 400 (BM 400) Boarding School menerima siswa SMP dan SMA dari Seluruh Indonesia. Dengan sistem asrama dihaharapkan siswa memperoleh pendidikan holistik, kompetitif, adaptif yang selaras dengan kompetensi abad 21.

Paparan program boarding Sekolah BM 400 tersebut dilakukan dalam seminar bertema “Boarding School dan Tantangan Pendidikan di Era Disrupsi” yang berlangsung di auditorium SMP Bakti Mulya 400, Sabtu (11/2/2023). Seminar diiukuti sekitar 200 peserta luring dan 300 peserta daring dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutan pengantar, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si., Ketua Pelaksana Harian Yayasan Bakti Mulya 400 menyampaikan bahwa pembukaan boarding school dilatarbelakangi oleh tantangan dunia pendidikan yang harus segera ditangani. Adapun tantangan itu diantaranya: “adanya kendala akses wilayah yang jauh, lemahnya penanaman karakter siswa serta kurangnya penguasaan literasi dan numerasi”, ungkap Sutrsino Muslimin.

Bakti Mulya 400 Boarding School menghadirkan sekolah berasrama yang mengintegrasikan pembelajaran holistik yang menantang. Siswa belajar dalam bimbingan guru melalui rangkaian aktivitas selama 24 jam dengan suasana menyenangkan”, sambung Sutrsisno Muslimin.

Pada kegiatan tersebut hadir Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si, Anggota DPD RI sebagai keynote speech. Hadir pula Prof. DR.H. Komaruddin Hidayat, Ph.D., Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) & Direktur Pascasarjana UIN Jakarta sebagai pemateri utama (featured speech).

Sylviana Murni menyambut gembira atas acara yang diselenggarakan Sekolah Bakti Mulya 400. Sylviana Murni berharap program sekolah berasrama merupakan salah satu  upaya untuk mempersiapkan generasi unggul menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.

Selanjutnya dalam acara tersebut, Komaruddin Hidayat memaparkan bahwa ada persamaan boarding school dan pesantren yaitu keduanya siswa tinggal di asrama. Namun ada perbedaan signifikan, pesantren punya tradisi religious dibawah asuhan dan pengawasan sosok kyai. Sedangkan boarding school memerlukan pengasuhan yang professional dan dedicated, serta fasilitas yang memadai.

Komarudin Hidayat menekankan, “Baik pesantren maupun boarding school jika didisain dan dikelola dengan baik dan tepat maka sangat membantu siswa dalam mengembangkan leadership, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual”.

Pada sesi panelis, yang dipandu oleh presenter dari TV One, Kamaratih Kusuma  menampilkan lima ahli pendidikan. Mereka adalah Euis Tresna, M.Si., Deputy Ketua Pelaksana Harian Bakti Mulya 400; Dwi Agus Yuliantora, Ph.D Director Of  School Development Pradita Dirgantara Solo; Bambang Eko Nugroho, M.BA, Managing Director, Insan Cendekia Madani (ICM) Tangerang Selatan; Justin Endramukti, Director  President School Yayasan Pendidikan Universitas Presiden Cikarang Bekasi dan Andi Gunawan, M.Si., Head of  International Affairs Al Wafi  Boarding School Depok.

Baca juga : TK BM 400 SEMINARKAN POLA PENDIDIKAN JEPANG

Para panelis sependapat bahwa boarding school merupakan model pendidikan modern yang memiliki beragam keunggulan bagi siswa. Keunggulan tersebut terlatak kepada kurikulum, pelaksanaan program, fasilitas, serta lingkungan belajar yang dirancang dengan sistematis dan profesional.

Acara seminar selain diisi paparan ahli juga diisi dengan testimoni alumni sekolah boarding. Tampil pada testimoni diantaranya adalah Septian Hario Seto, Deputy bidang Koordinasi Investasi & Pertambangan Kementrian Marinvest; Kurnia Ramadhan , Ph.D., Ketua Program  Studi Teknologi Pangan Universitas Bakrie; Teuku Faris Riandi, M.Si., Commercial Manager PT Pertamina; Hamdan Hamedan , Ph.D., CEO KESAN dan Fathir Fajar Sidiq, candidate  Ph.D Newcastle University.

Dari serangkaian acara, pada sesi closing statement, Sutrisno Muslimin menyimpulkan boarding school akan memiliki keunggulan bila ditopang oleh tiga hal. Pertama, fasilitas yang mumpuni dalam penyelenggaraanya. Kedua, kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masa depan anak. Ketiga, pembiasaan dalam mengamalan ilmu agama.

“Ketiga hal tersebut merupakan program pendidikan boarding school yang dilaksanakan di Bakti Mulya 400”, tandasnya.

TK BM 400 SEMINARKAN POLA PENDIDIKAN JEPANG

KB-TK Bakti Mulya (BM) 400 mengadakan sharing session dengan tema “Sistem dan Pola Pendidikan Usia Dini di Jepang”. Kegiatan tersebut berlangsung Kamis, 2 Februari 2023 di Aula TK Bakti Mulya 400.Peserta kegiatan adalah 35 guru daycare, KB dan TK BM 400 disertai para pimpinan sekolah.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ibu Ir. Anna R. Subagja, Ketua Dewan Pengurus, Bapak Lendi Basarah dan Ibu Wahuni Kamila, anggota Dewan Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400. Tampil sebagai pembicara adalah Ardanariswari Sugiri atau disapa Tokushige Iresh atau Ibu Iresh.

Bu Iresh merupakan alumni Sastra Jepang Universitas Indonesia dan JICA Youth Friendship Program Participant. Bu Iresh sudah tinggal duapuluh tahun di Tokyo, Jepang dan memiliki satu puteri yang duduk di PAUD Tokyo, Jepang.

Pada sambutan pengantarnya, Ibu Anna R Subagja menyampaikan bahwa acara tersebut untuk memberi bekal dan inspirasi kepada semua guru agar mendidik siswa menjadi mandiri, nasionalis dan religius.Ibu Anna Subagja menekankan, “pendidikan Jepang yang disiplin dapat menjadi model pendidikan untuk anak-anak Indonesia dimulai dari anak usia dini”.

Sementara itu dalam paparan materinya, Tokushige Iresh menyampaikan point penting pendidikan usia dini di Jepang.

Pendidikan untuk usia 3-5 tahun di Jepang berlangsung mulai pukul 8 pagi sampai 19 sore. Meskipun berlangsung lama namun kegiatan utamanya ada dua macam yaitu jalan-jalan ke luar dan belajar makan (table manner).

Sejak usia 1,5 tahun, mayoritas anak-anak di Jepang kerap diajak bepergian tanpa stroller bersama orang tuanya. Kemudian setelah umur 3 tahun, mayoritas orang tua di Jepang sudah tidak membawa anaknya dengan stroller saat bepergian.

Anak dapat belajar table manner dan menghargai makanan serta manfaat setiap masakan yang disajikan untuk tubuh.

Menjaga sikap yang baik selagi makan menunjukkan penghormatan kita terhadap makanan yang ada di depan mata. Bagaimana daging, ayam, ikan, sayur, dan buah-buahan bisa sampai di hadapan kita.

Menjaga sikap makan yang baik dan benar juga membuat suasana makan jadi menyenangkan dan orang yang makan bersama kita ikut senang. Selain itu cara makan yang benar juga membantu memperbaiki postur tubuh dan susunan gigi.

Baca juga : DUA TIM SISWA SMP BM 400 RAIH JUARA SCIENCE INTERNASIONAL

Trik membuat anak mau makan tanpa mainan. Simpan/sembunyikan mainan di tempat yang terpisah dan tidak terlihat oleh mata anak. Hal ini membuat anak bisa lebih berkonsentrasi terhadap makanan yang ada di depan matanya.

Di Jepang tidak ada punishment untuk pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Siswa yang melakukan kesalahan diberi kesempatan untuk memperbaiki. Guru memberikan waktu untuk berkomunikasi agar siswa bisa melakukan lebih baik.

Kebersihan dibiasakan mulai dari keluarga. Cara membuang sampah dipisahkan sesuai jenis sampah dan pada tempatnya. Juga diajarkan alasan mengapa tidak boleh membuang sampah sembarangan. PAUD di Jepang tidak ada raport dan sistem ranking. Ada buku penghubung yang berisi informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh siswa di sekolah sebagai laporan guru kepada orang tua.

AWALI TAHUN 2023, SEKOLAH BM 400 LAKUKAN SERVICE EXCELLENCE TRAINING

Tiga pilar pelayanan prima yakni produknya berkualitas (product excellence), cara menjalankan kegiatan berkelas (process excellence), dan orang yang menjalankan berkualitas (people excellence)

JAKARTA — Menyambut pergantian tahun 2023, Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) menggelar pelatihan awal tahun dan pengarahan bagi guru dan karyawan pada Selasa (3/1) hingga Kamis (5/1).

Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400 turut memberikan arahan pada guru dan karyawan.

Dr. Sutrisno mengungkapkan kegiatan hari ini perlu menjadi momentum bagi peserta pelatihan untuk melakukan perubahan.

“Ini adalah momentum kita untuk melakukan perubahan karena dari perubahan yang kita lakukan selama masa pandemi Covid-19, kita mendapatkan hasil yang membuat kita bangkit lebih cepat,” ujar Dr Sutrisno.

Dr Sutrisno turut mengingatkan pada guru dan karyawan untuk terus fokus dalam mendidik dan memberikan yang terbaik bagi siswa dan siswi Sekolah BM 400.

“Kita ini membawa amanah, anak-anak dititipkan ke kita untuk kita didik, untuk kita arahkan, untuk kita ciptakan suasana yang kondusif agar potensinya tumbuh,” kata Dr Sutrisno.

“Oleh karena itu jangan sampai kita lengah dalam memegang amanah itu,” pungkasnya.

Pelatihan yang berlangsung tiga hari, pada hari pertama mengangkat tema ‘Personal Grooming dan Service Excellence’ yang disampaikan oleh Irfan Prasatya selaku Corporate General Manager Horison Hotel Group.

Personal Grooming dan Service Excellence memiliki tema yang berbeda pada tiap sesinya, yakni ‘Service Excellence’, ‘Personal Grooming’, ‘Definisi dan Tiga Pilar Pelayanan Prima’, dan ‘Titik Persepsi’.

Pada sesi pertama, Irfan mengatakan service excellence sangat erat kaitannya dengan kebahagiaan para pekerja.

“Orang-orang yang memiliki motivasi bekerja untuk melayani, akan melaksanakan pekerjaannya dengan ikhlas,” ungkap Irfan.

“Tetapi hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang bahagia,” sambungnya.

Melanjutkan ke sesi kedua, Irfan Prasatya memaparkan materi seputar personal grooming yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan kelas dunia, meliputi tata cara berpakaian bagi pekerja pria dan wanita.

Pada sesi ketiga pelatihan, Irfan mengungkapkan tiga pilar pelayanan prima yakni produknya berkualitas (product excellence), cara menjalankan kegiatan berkelas (process excellence), dan orang yang menjalankan berkualitas (people excellence).

Baca juga : Guru Sekolah BM 400 Berpikir Tumbuh untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Guna mencapai tiga pilar pelayanan prima, Irfan menekankan pentingnya orientasi pada pelanggan saat melaksanakan pekerjaan.

“Ketika mengerjakan sesuatu, jangan hanya fokus pada pelaksanaan tugas, tetapi ingat juga pada customer focus yang membuat orang lain merasa nyaman,” terangnya.

“Jika kita punya mindset di atas, kita akan jadi individu kelas dunia,” tambahnya.

Dalam sesi terakhir, Irfan menjelaskan pentingnya menjaga persepsi pelanggan terhadap nilai suatu brand.

Dirinya menambahkan, titik persepsi terbentuk saat pelanggan memiliki kesan saat bertemu, melihat, mendengar, dan merasakan setiap aspek perusahaan. Pelatihan berlangsung setara delapan jam pelajaran tersebut berlangsung dengan antusias dan berdampak positif kepada seluruh peserta.

Guru Sekolah BM 400 Berpikir Tumbuh untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Jakarta – Mengakhiri kegiatan pembelajaran semester satu, sekolah Bakti Mulya 400 mengadakan Annual Meeting yang diselenggarakan pada 19 – 23 Desember 2022.

Dengan mengusung tema “Berpikir Tumbuh (Growth Mindset) untuk Optimalkan Pendidikan”, kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan sekolah Bakti Mulya 400. Kegiatan ini digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan pada semester ganjil, merencanakan proses pendidikan yang strategis pada semester genap, serta memberikan pemahaman dan wawasan kepada guru tentang growth mindset.

Pada hari pertama kegiatan annual meeting dipandu oleh Syahnan Nasution, M.Pd. sedangkan sebagai moderator Rike Anwari, M.Si. dan Lily Mardiani, S.Pd. Pada hari kedua dipandu oleh Rialina Diani, S.S., dengan moderator Ariyani Setyamintarsih, SS., S.Pd.

Kegiatan di hari pertama dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bakti Mulya 400, setelah itu paparan materi disampaikan oleh Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si., selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah BM 400.

Sejalan dengan tema kegiatan ini, Dr. Sutrisno mengungkapkan bahwa penting bagi setiap guru untuk selalu berpikiran terbuka, terlebih lagi dalam menghadapi dunia yang semakin banyak perubahan. Hal tersebut harus dijalankan dengan baik guna mengoptimalkan proses pendidikan.

Dirinya menambahkan, berpikir tumbuh harus diseimbangkan dengan kemampuan untuk pengoptimalan pendidikan di sekolah.

Sutrisno Muslimin menekankan, “Guru harus memiliki pemikiran maju dan modern. Tidak hanya berhenti pada masa kini, tetapi terus berupaya untuk memajukan pendidikan di masa depan dengan menanamkan growth mindset di dalam diri masing-masing. Guru harus menumbuhkan dan melahirkan peserta didik yang menghadapi perubahan , mau berinovasi dan kreatif. Jadilah guru yang bersemangat dan mau terus belajar”.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara berikutnya. Pardamean Harahap, M.Phil., serta Yusuf Daud, M.Ud., Phd., membahas tentang dimensi universal ajaran Islam.

Pada kesempatan tersebut para narasumber menyebutkan bahwa dimensi universal ajaran Islam merupakan suatu ajaran yang mencakup semua aspek kehidupan, meliputi prinsip ajaran yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesamanya, dan lingkungan.

Disebutkan oleh Yusuf Daud bahwa dimensi universal dan spiritual Islam terbagi menjadi beberapa bagian. Pertama, Theology-Fiqh, Philosopy, Tassawuf yang membagi isinya ke dalam kitab suci, teks sakral, serta dalil naqli. Selanjutnya, The Heart of Islam, di dalamnya mengenai kebenaran Yang Tunggal dalam banyak wahyu, sirathal mustaqim, dan mengenal spektrum Islam.

Ketiga, Secret of Divine Love, yaitu transformasi cara beragama, mengenal diri dan Tuhan, serta Siapa Aku. Teakhir, Spritual Practice, yaitu shalat sebagai meditasi, zikir, dan perubahan akhlak.

Selanjutnya, Dra. Tynsusi Nurhidayati, Psi., berbicara tentang cara menerapkan psikologi positif dalam tata tertib sekolah. Dra. Tynsusi mengungkapkan bahwa dalam usaha penerapan tata tertib sekolah harus berpedoman pada psikologi positif, artinya semua hal harus memiliki pemahaman terhadap aspek-aspek kehidupan yang bermanfaat.

Ditekankan oleh Dra. Tynsusi bahwa adanya penerapan psikologi positif pada tata tertib sekolah bertujuan untuk merealisasikan lingkungan sekolah yang nyaman dan aman, meniadakan tindakan bullying di sekolah, serta menumbuhkan rasa kebersamaan pertemanan yang baik.

Pada sesi selanjutnya di hari ke-2, hadir pembicara yaitu Nawolo Tris Sampurno selaku Bussiness Advisor. Nawolo menjelaskan terkait penyusunan aksi perbaikan untuk kebaikan pelayanan sekolah, berbasis customer journey.

Baca juga : WASPADAI ISSUE BLACK DATING, SMP BM 400 ADAKAN PARENTING

Dalam kesempatan tersebut, Nawolo memberikan penjelasan tentang model bisnis sekolah berbasis canvas model yang di dalamnya membahas tentang mitra, proses utama, sumber daya, value, pelanggan, biaya, serta pendapatan.

Model ke dua yang dibahas yaitu matrix inovation untuk aksi perbaikan. Aksi perbaikan pelayanan sekolah yang disampaikan oleh Nawolo memiliki tolok ukur pada tiga area utama pendongkrak kinerja sekolah, yaitu penerimaan siswa, proses pembelajaran, dan pengelolaan lulusan.

Kegiatan annual meeting tetap berlangsung hingga hari Jumat (23/12). Pada hari Rabu (21/12), kegiatan tersebut diisi dengan sharing session oleh Rike Anwari, M.Si., dan Hana Triana, M.Pd, M.Ed. selaku pembicara yang dihadiri oleh semua guru Sekolah BM 400 secara daring.

Pada hari itu juga hadir Tim IT sebagai pembicara untuk penyampaian implementasi learning management System (LMS) Smart Class secara daring.

Selanjutnya, Kamis (22/12) hadir Tim Smart Class Ben-Q unutk menyampaikan materi manajemen kelas dengan Ben-Q Interactive Flat Panel yang dihadiri oleh guru Cambridge SMP dan SD di unit masing-masing.

Pada hari terakhir, Jumat (23/12) dilanjutkan dengan sharing session serta workshop kurikulum agama Islam yang dihadiri oleh para pimpinan PH, unit, dan koordinator sarana unit, serta seluruh guru agama TK-SMA.

Adanya rapat kerja guru ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan proses pendidikan pada semester gasal dan merencarakan kegiatan strategis yang terukur.

Semua kegiatan tersebut diupayakan untuk meningkatkan perolehan mutu dan kreativitas guru dalam berinovasi seiring dengan perubahan paradigma dunia pendidikan. Oleh karena itu, diharapkan guru-guru serta sekolah tidak berhenti untuk mengadakan perubahan dan selalu berinovasi agar tidak tertinggal oleh pergerakan waktu