TK BM 400 SEMINARKAN POLA PENDIDIKAN JEPANG

KB-TK Bakti Mulya (BM) 400 mengadakan sharing session dengan tema “Sistem dan Pola Pendidikan Usia Dini di Jepang”. Kegiatan tersebut berlangsung Kamis, 2 Februari 2023 di Aula TK Bakti Mulya 400.Peserta kegiatan adalah 35 guru daycare, KB dan TK BM 400 disertai para pimpinan sekolah.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ibu Ir. Anna R. Subagja, Ketua Dewan Pengurus, Bapak Lendi Basarah dan Ibu Wahuni Kamila, anggota Dewan Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400. Tampil sebagai pembicara adalah Ardanariswari Sugiri atau disapa Tokushige Iresh atau Ibu Iresh.

Bu Iresh merupakan alumni Sastra Jepang Universitas Indonesia dan JICA Youth Friendship Program Participant. Bu Iresh sudah tinggal duapuluh tahun di Tokyo, Jepang dan memiliki satu puteri yang duduk di PAUD Tokyo, Jepang.

Pada sambutan pengantarnya, Ibu Anna R Subagja menyampaikan bahwa acara tersebut untuk memberi bekal dan inspirasi kepada semua guru agar mendidik siswa menjadi mandiri, nasionalis dan religius.Ibu Anna Subagja menekankan, “pendidikan Jepang yang disiplin dapat menjadi model pendidikan untuk anak-anak Indonesia dimulai dari anak usia dini”.

Sementara itu dalam paparan materinya, Tokushige Iresh menyampaikan point penting pendidikan usia dini di Jepang.

Pendidikan untuk usia 3-5 tahun di Jepang berlangsung mulai pukul 8 pagi sampai 19 sore. Meskipun berlangsung lama namun kegiatan utamanya ada dua macam yaitu jalan-jalan ke luar dan belajar makan (table manner).

Sejak usia 1,5 tahun, mayoritas anak-anak di Jepang kerap diajak bepergian tanpa stroller bersama orang tuanya. Kemudian setelah umur 3 tahun, mayoritas orang tua di Jepang sudah tidak membawa anaknya dengan stroller saat bepergian.

Anak dapat belajar table manner dan menghargai makanan serta manfaat setiap masakan yang disajikan untuk tubuh.

Menjaga sikap yang baik selagi makan menunjukkan penghormatan kita terhadap makanan yang ada di depan mata. Bagaimana daging, ayam, ikan, sayur, dan buah-buahan bisa sampai di hadapan kita.

Menjaga sikap makan yang baik dan benar juga membuat suasana makan jadi menyenangkan dan orang yang makan bersama kita ikut senang. Selain itu cara makan yang benar juga membantu memperbaiki postur tubuh dan susunan gigi.

Baca juga : DUA TIM SISWA SMP BM 400 RAIH JUARA SCIENCE INTERNASIONAL

Trik membuat anak mau makan tanpa mainan. Simpan/sembunyikan mainan di tempat yang terpisah dan tidak terlihat oleh mata anak. Hal ini membuat anak bisa lebih berkonsentrasi terhadap makanan yang ada di depan matanya.

Di Jepang tidak ada punishment untuk pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Siswa yang melakukan kesalahan diberi kesempatan untuk memperbaiki. Guru memberikan waktu untuk berkomunikasi agar siswa bisa melakukan lebih baik.

Kebersihan dibiasakan mulai dari keluarga. Cara membuang sampah dipisahkan sesuai jenis sampah dan pada tempatnya. Juga diajarkan alasan mengapa tidak boleh membuang sampah sembarangan. PAUD di Jepang tidak ada raport dan sistem ranking. Ada buku penghubung yang berisi informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh siswa di sekolah sebagai laporan guru kepada orang tua.

AWALI TAHUN 2023, SEKOLAH BM 400 LAKUKAN SERVICE EXCELLENCE TRAINING

Tiga pilar pelayanan prima yakni produknya berkualitas (product excellence), cara menjalankan kegiatan berkelas (process excellence), dan orang yang menjalankan berkualitas (people excellence)

JAKARTA — Menyambut pergantian tahun 2023, Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) menggelar pelatihan awal tahun dan pengarahan bagi guru dan karyawan pada Selasa (3/1) hingga Kamis (5/1).

Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400 turut memberikan arahan pada guru dan karyawan.

Dr. Sutrisno mengungkapkan kegiatan hari ini perlu menjadi momentum bagi peserta pelatihan untuk melakukan perubahan.

“Ini adalah momentum kita untuk melakukan perubahan karena dari perubahan yang kita lakukan selama masa pandemi Covid-19, kita mendapatkan hasil yang membuat kita bangkit lebih cepat,” ujar Dr Sutrisno.

Dr Sutrisno turut mengingatkan pada guru dan karyawan untuk terus fokus dalam mendidik dan memberikan yang terbaik bagi siswa dan siswi Sekolah BM 400.

“Kita ini membawa amanah, anak-anak dititipkan ke kita untuk kita didik, untuk kita arahkan, untuk kita ciptakan suasana yang kondusif agar potensinya tumbuh,” kata Dr Sutrisno.

“Oleh karena itu jangan sampai kita lengah dalam memegang amanah itu,” pungkasnya.

Pelatihan yang berlangsung tiga hari, pada hari pertama mengangkat tema ‘Personal Grooming dan Service Excellence’ yang disampaikan oleh Irfan Prasatya selaku Corporate General Manager Horison Hotel Group.

Personal Grooming dan Service Excellence memiliki tema yang berbeda pada tiap sesinya, yakni ‘Service Excellence’, ‘Personal Grooming’, ‘Definisi dan Tiga Pilar Pelayanan Prima’, dan ‘Titik Persepsi’.

Pada sesi pertama, Irfan mengatakan service excellence sangat erat kaitannya dengan kebahagiaan para pekerja.

“Orang-orang yang memiliki motivasi bekerja untuk melayani, akan melaksanakan pekerjaannya dengan ikhlas,” ungkap Irfan.

“Tetapi hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang bahagia,” sambungnya.

Melanjutkan ke sesi kedua, Irfan Prasatya memaparkan materi seputar personal grooming yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan kelas dunia, meliputi tata cara berpakaian bagi pekerja pria dan wanita.

Pada sesi ketiga pelatihan, Irfan mengungkapkan tiga pilar pelayanan prima yakni produknya berkualitas (product excellence), cara menjalankan kegiatan berkelas (process excellence), dan orang yang menjalankan berkualitas (people excellence).

Baca juga : Guru Sekolah BM 400 Berpikir Tumbuh untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Guna mencapai tiga pilar pelayanan prima, Irfan menekankan pentingnya orientasi pada pelanggan saat melaksanakan pekerjaan.

“Ketika mengerjakan sesuatu, jangan hanya fokus pada pelaksanaan tugas, tetapi ingat juga pada customer focus yang membuat orang lain merasa nyaman,” terangnya.

“Jika kita punya mindset di atas, kita akan jadi individu kelas dunia,” tambahnya.

Dalam sesi terakhir, Irfan menjelaskan pentingnya menjaga persepsi pelanggan terhadap nilai suatu brand.

Dirinya menambahkan, titik persepsi terbentuk saat pelanggan memiliki kesan saat bertemu, melihat, mendengar, dan merasakan setiap aspek perusahaan. Pelatihan berlangsung setara delapan jam pelajaran tersebut berlangsung dengan antusias dan berdampak positif kepada seluruh peserta.

Guru Sekolah BM 400 Berpikir Tumbuh untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Jakarta – Mengakhiri kegiatan pembelajaran semester satu, sekolah Bakti Mulya 400 mengadakan Annual Meeting yang diselenggarakan pada 19 – 23 Desember 2022.

Dengan mengusung tema “Berpikir Tumbuh (Growth Mindset) untuk Optimalkan Pendidikan”, kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan sekolah Bakti Mulya 400. Kegiatan ini digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan pada semester ganjil, merencanakan proses pendidikan yang strategis pada semester genap, serta memberikan pemahaman dan wawasan kepada guru tentang growth mindset.

Pada hari pertama kegiatan annual meeting dipandu oleh Syahnan Nasution, M.Pd. sedangkan sebagai moderator Rike Anwari, M.Si. dan Lily Mardiani, S.Pd. Pada hari kedua dipandu oleh Rialina Diani, S.S., dengan moderator Ariyani Setyamintarsih, SS., S.Pd.

Kegiatan di hari pertama dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bakti Mulya 400, setelah itu paparan materi disampaikan oleh Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si., selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah BM 400.

Sejalan dengan tema kegiatan ini, Dr. Sutrisno mengungkapkan bahwa penting bagi setiap guru untuk selalu berpikiran terbuka, terlebih lagi dalam menghadapi dunia yang semakin banyak perubahan. Hal tersebut harus dijalankan dengan baik guna mengoptimalkan proses pendidikan.

Dirinya menambahkan, berpikir tumbuh harus diseimbangkan dengan kemampuan untuk pengoptimalan pendidikan di sekolah.

Sutrisno Muslimin menekankan, “Guru harus memiliki pemikiran maju dan modern. Tidak hanya berhenti pada masa kini, tetapi terus berupaya untuk memajukan pendidikan di masa depan dengan menanamkan growth mindset di dalam diri masing-masing. Guru harus menumbuhkan dan melahirkan peserta didik yang menghadapi perubahan , mau berinovasi dan kreatif. Jadilah guru yang bersemangat dan mau terus belajar”.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara berikutnya. Pardamean Harahap, M.Phil., serta Yusuf Daud, M.Ud., Phd., membahas tentang dimensi universal ajaran Islam.

Pada kesempatan tersebut para narasumber menyebutkan bahwa dimensi universal ajaran Islam merupakan suatu ajaran yang mencakup semua aspek kehidupan, meliputi prinsip ajaran yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesamanya, dan lingkungan.

Disebutkan oleh Yusuf Daud bahwa dimensi universal dan spiritual Islam terbagi menjadi beberapa bagian. Pertama, Theology-Fiqh, Philosopy, Tassawuf yang membagi isinya ke dalam kitab suci, teks sakral, serta dalil naqli. Selanjutnya, The Heart of Islam, di dalamnya mengenai kebenaran Yang Tunggal dalam banyak wahyu, sirathal mustaqim, dan mengenal spektrum Islam.

Ketiga, Secret of Divine Love, yaitu transformasi cara beragama, mengenal diri dan Tuhan, serta Siapa Aku. Teakhir, Spritual Practice, yaitu shalat sebagai meditasi, zikir, dan perubahan akhlak.

Selanjutnya, Dra. Tynsusi Nurhidayati, Psi., berbicara tentang cara menerapkan psikologi positif dalam tata tertib sekolah. Dra. Tynsusi mengungkapkan bahwa dalam usaha penerapan tata tertib sekolah harus berpedoman pada psikologi positif, artinya semua hal harus memiliki pemahaman terhadap aspek-aspek kehidupan yang bermanfaat.

Ditekankan oleh Dra. Tynsusi bahwa adanya penerapan psikologi positif pada tata tertib sekolah bertujuan untuk merealisasikan lingkungan sekolah yang nyaman dan aman, meniadakan tindakan bullying di sekolah, serta menumbuhkan rasa kebersamaan pertemanan yang baik.

Pada sesi selanjutnya di hari ke-2, hadir pembicara yaitu Nawolo Tris Sampurno selaku Bussiness Advisor. Nawolo menjelaskan terkait penyusunan aksi perbaikan untuk kebaikan pelayanan sekolah, berbasis customer journey.

Baca juga : WASPADAI ISSUE BLACK DATING, SMP BM 400 ADAKAN PARENTING

Dalam kesempatan tersebut, Nawolo memberikan penjelasan tentang model bisnis sekolah berbasis canvas model yang di dalamnya membahas tentang mitra, proses utama, sumber daya, value, pelanggan, biaya, serta pendapatan.

Model ke dua yang dibahas yaitu matrix inovation untuk aksi perbaikan. Aksi perbaikan pelayanan sekolah yang disampaikan oleh Nawolo memiliki tolok ukur pada tiga area utama pendongkrak kinerja sekolah, yaitu penerimaan siswa, proses pembelajaran, dan pengelolaan lulusan.

Kegiatan annual meeting tetap berlangsung hingga hari Jumat (23/12). Pada hari Rabu (21/12), kegiatan tersebut diisi dengan sharing session oleh Rike Anwari, M.Si., dan Hana Triana, M.Pd, M.Ed. selaku pembicara yang dihadiri oleh semua guru Sekolah BM 400 secara daring.

Pada hari itu juga hadir Tim IT sebagai pembicara untuk penyampaian implementasi learning management System (LMS) Smart Class secara daring.

Selanjutnya, Kamis (22/12) hadir Tim Smart Class Ben-Q unutk menyampaikan materi manajemen kelas dengan Ben-Q Interactive Flat Panel yang dihadiri oleh guru Cambridge SMP dan SD di unit masing-masing.

Pada hari terakhir, Jumat (23/12) dilanjutkan dengan sharing session serta workshop kurikulum agama Islam yang dihadiri oleh para pimpinan PH, unit, dan koordinator sarana unit, serta seluruh guru agama TK-SMA.

Adanya rapat kerja guru ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan proses pendidikan pada semester gasal dan merencarakan kegiatan strategis yang terukur.

Semua kegiatan tersebut diupayakan untuk meningkatkan perolehan mutu dan kreativitas guru dalam berinovasi seiring dengan perubahan paradigma dunia pendidikan. Oleh karena itu, diharapkan guru-guru serta sekolah tidak berhenti untuk mengadakan perubahan dan selalu berinovasi agar tidak tertinggal oleh pergerakan waktu

WASPADAI ISSUE BLACK DATING, SMP BM 400 ADAKAN PARENTING

Lima saran dalam membimbing perkembangan psikoseksual remaja. Pertama, tunjukkan penerimaan dan kasih sayang kepada anak. Kedua, berikan model afeksi yang tepat. Ketiga, berikan informasi tentang pendidikan seksualitas. Keempat, beri akses ke professional untuk remaja. Kelima, latih anak membuat keputusan seksual yang sehat.

SMP Bakti Mulya (BM) 400 mengadakan parenting dengan tema Perkembangan Psikoseksual pada Remaja: Mewaspadai Issue Black Dating pada Sabtu, 10/12/2022. Kegiatan ini merupakan program dari Pengurus Forum Komunikasi Orang Tua Murid (FKOM ) SMP Bakti Mulya 400 tahun 2022. Acara berlangsung di Auditorium Ki Hajar Dewantara Bakti Mulya 400. Hadir sebagai peserta adalah seluruh orang tua siswa kelas VII sampai dengan kelas IX dan guru SMP BM 400.

Selain parenting, acara tersebut juga dimeriahkan dengan stand bazaar. Ada 20 stand ikut memeriahkan acara yang menyediakan makanan, minuman, assesoris, fashion dan test drive kendaraan.

Menurut Ketua FKOM SMP BM 400, Irin Agustriani, acara ini digagas agar menjadi forum “meet and greet” untuk menjalin kerjasama antar orang tua dan sekolah.

Sedangkan menurut Kepala SMP BM 400, Rike Anwari, acara ini bernilai strategis untuk memberi pembekalan kepada orang tua dan guru. Menurut Rike Anwari, siswa SMP berada pada tahap remaja awal, karenanya orang tua dan guru perlu menerapkan pendekatan psikologi sesuai tahap perkembangannya dengan benar.

“Dengan pemahaman yang tepat tentang edukasi psikoseksual, siswa akan tumbuh melalui fase perkembangan mereka dengan baik sehingga memiliki kepribadian  yang sehat”, harap Rike Anwari.

Selanjutnya dalam sesi parenting, tampil sebagai narasumber adalah Rosalina Verauli, M.Psi, Psi., pakar psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga.

Rosalina mengawali paparannya dengan mengingatkan kepada orang tua bahwa perubahan pesat pada struktur otak yang terlibat dalam emosi, penilaian, kontrol atas perilaku terjadi dalam periode pubertas hingga dewasa muda.

“Ketidakmatangan otak remaja meninggalkan tanda tanya besar, tentang seberapa besar remaja mampu bertanggung jawab atas aksi-aksinya, terutama secara hukum”, ungkap Rosalina.

Baca juga : WUJUDKAN EMPATI, BAKTI MULYA 400 SALURKAN DONASI

Secara lebih detail Rosalina meminta para pendidik untuk mewaspadai adanya black dating atau black rape. Peristiwa ini terjadi ketika remaja tidak menginginkan aktivitas seksual sementara pacarnya memaksa. Hal tersebut bisa masuk ranah hukum bila ada bukti.

Dalam pendidikan psikoseksual pada anak remaja, Rosalina memberikan saran agar orang tua dan guru menerapkan lima tips berikut. Pertama, tunjukkan penerimaan dan kasih sayang kepada anak. Kedua, berikan model afeksi yang tepat. Ketiga, berikan informasi tentang pendidikan seksualitas. Keempat, beri akses ke professional untuk remaja. Kelima, latih anak membuat keputusan seksual yang sehat.

Rangkaian acara parenting bertambah semarak dengan adanya doorprize. Untuk mengeksplorasi pemahaman, berlangsung pula tanya jawab interaktif narasumber dan peserta (Kontributor: Oktavia Malasari & Susan Devi Aryanti)

WUJUDKAN EMPATI, BAKTI MULYA 400 SALURKAN DONASI

Sekolah Bakti Mulya 400 menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian atas korban bencana gempabumi Cianjur pada hari Sabtu, 3 Desember 2022. Penyerahan donasi tersebut dilaksanakan di Kampung Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Sumber donasi berasal dari siswa, orang tua siswa KB-TK, SD, SMP, dan SMA Bakti Mulya 400. Selain itu juga berasal dari guru, karyawan, Pelaksana Harian dan Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400. Pengumpulan donasi dimulai tanggal 22 sampai dengan 30 November 2022.

Adapun donasi yang terkumpul berupa uang dan barang. Dana yang terkumpul berjumlah 60 juta rupiah. Dana tersebut disumbangkan untuk alokasi renovasi musolla sebesar 20 juta rupiah; sembako, susu, biskuit, sarden sebanyak 400 paket; sajadah dan mukena sebanyak 100 paket. Selain itu juga diserahkan donasi berupa 5 box perlengkapan bayi (pampers, selimut bayi) dan 5 dos besar berisi pakaian layak pakai.

Hadir dalam acara tersebut Deputy Ketua Pelaksana Harian (KPH) Yayasan Bakti Mulya 400, Euis Tresna. Selain itu hadir pula Kadiv Pendidikan, Hadi Suwarno; Kadiv Sarana, Saiful Achmad; Manager Boarding School, Yoyok Sugiarto dan Koordinator Sarana SMA, M. Syafei.

Dalam sambutannya, Euis Tresna menyampikan bahwa kepedulian Sekolah Bakti Mulya 400 dalam membantu korban bencana adalah untuk membangun empati, solidaritas dan kepedulian sosial.

“Kegiatan menghimpun donasi dan menyalurkan kepada warga yang memerlukan merupakan penerapan nilai dan program sekolah”, tandas Euis Tresna.

Agar tepat sasaran, penyaluran bantuan tersesbut berkoordinasi dengan pengurus Yayasan Media Amal Islami (MAI) Kabupaten Cianjur. Hadir pula pada acara penyerahan donasi, Fathi Ihsan, Ketua Umum MAI dan Sigit Kuntoro, Ketua MAI Kabupaten Cianjur.

Donasi diserahkan kepada warga di posko pengungsian yang secars simbolis diterima Maman Suparman, Ketua RW 02 Kampung Sarumpad. Menurut Maman Suparman, donasi tersebut akan dididtribusikan kepada 360 kepala keluarga atau sekitar 1000 warga di wilayahnya.

Baca juga : PERKUAT LITERASI SEJAK DINI, TK BM 400 ADAKAN GERNASBAKU

Dalam kesempatan tersebut Maman Suparman menyampaikan terimakasih kepada semua civitas Sekolah Bakti Mulya 400 yang telah memberikan bantuannya. Dia berharap, “semoga bantuan tersebut dapat memulihkan sakit dan duka warga masyarakat”.

Acara penyerahan donasi berlangsung singkat dan khidmat. Rombongan civitas Sekolah Bakti Mulya 400 melanjutkan kunjungan kepada warga di tenda pengungsian dan warga yang mengais barang-barang berharga yang dapat diselamatkan dari puing-puing sisa bangunan rumah mereka.

PERKUAT LITERASI SEJAK DINI, TK BM 400 ADAKAN GERNASBAKU

Gerakan membaca buku pada usia dini bertujuan menumbuh kembangkan minat baca, mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak serta menyiapkan generasi yang mumpuni untuk menjadi generasi Indonesia Emas pada tahun 2045

JAKARTA. KB-TK Bakti Mulya 400 menyelenggarakan Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku atau disingkat Gernasbaku. Kegiatan berlangsung Sabtu, 30 Juli 2022 di aula dan mushalla sekolah tersebut. Acara meriah diikuti 150 siswa TK A dan TK B didampingi orang tua masing-masing.

Anak-anak terlihat antusias memilih buku yang mereka sukai dan meminta orang tua masing-masing untuk membacakan buku tersebut. Selain membaca buku, acara juga dimeriahkan dengan gerak dan lagu Gernas Baku dan read aloud oleh guru.

Sebagai tamu undangan, hadir pada kegiatan tersebut, Pengawas TK-SD Wilayah Jakarta Selatan 1, Kardiman S.Pd, MM.. Kardiman menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara yang menunjukkan kekompakan kerjasama sekolah, orang tua dan peserta didik.

Sementara itu Kepala KB-TK Bakti Mulya 400, Ina Lestari, S.Pd. menyampaikan bahwa tujuan gerakan ini adalah membiasakan dan menumbuh kembangkan minat baca anak sejak dini dan mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.

“Dengan pembiasaan yang dilakukan sejak dini tersebut, diharapkan anak-anak kita akan tumbuh makin positif sampai usia dewasa” sambung Ina Lestari.

Lebih lanjut Ina Lestari juga berharap, “Semoga orang tua siswa bisa menyediakan waktu rutin membacakan buku untuk ananda di rumah agar terbentuk kebiasaan membaca sejak dini”.

Lebih lanjut Manager Bidang Program Reguler Sekolah Bakti Mulya 400, Drs. Hasanuddin, M.Pd. dalam sambutan acara tersebut menyampaikan tiga tips cara pendampingan membaca kepada anak usia dini.

Pertama, mengajak anak membaca sambil bermain (learning by playing). Dengan begitu anak–anak akan mengganggap kegiatan belajar mereka tak ubahnya seperti bermain.

Baca juga : Sekolah BM 400 Salurkan Kurban di Perkampungan Bogor

Kedua, membangun kebiasaan membaca bersama anak. Untuk membangun kebiasaan bisa dilakukan dengan membacakan buku 20 menit sebelum tidur.

Ketiga, menciptakan lingkungan gemar membaca. Lingkungan gemar membaca dapat dimulai dengan membangun perpustakaan mini di rumah. Ananda dapat dijakak terlibat untuk mengisi perpustakaan dengan berbagai buku bacaan dari buku yang dipilih dari toko buku.

Ananda dapat diajak berkunjung ke perpustakaan untuk mengenalkan berbagai buku yang bervariasi.

Hasanuddin berharap, “Kemampuan membaca yang tertanam lebih awal adalah bagian menyiapkan generasi terbaik, yaitu anak-anak kita yang mumpuni untuk menjadi generasi Indonesia Emas pada tahun 2045”.

Sekolah BM 400 Salurkan Kurban di Perkampungan Bogor

Sekolah BM 400 memusatkan pemotongan & pembagian hewan kurban di dua lokasi perkampungan.

Titik pertama pemotongan kurban di Kampung Pondok Ranji Ciputat, Tangerang Selatan berlangsung Senin (11/7/22). Titik kedua di Kampung Kuripan Jampang Nambo Gunung Sindur Bogor Jawa Barat pada Selasa (12/7/22). Kegiatan berlangsung pagi sampai dengan pukul dua siang di halaman pesantren Al Istiqomah di kampung tersebut.

KH. Sirojuddin, selalu pimpinan pondok & tokoh masyarakat Kampung Kuripan menyambut gembira dengan kegiatan tersebut.

Rangkaian acara diawali sambutan, penyerahan, pemotongan dan penyebaran daging kurban kepada masyarakat.

Hadir dari pihak sekolah, Kepala Divisi Pendidikan Sekolah BM 400, Hadi Suwarno, M.Pd. didampingi oleh para manager kesiswaan, Drs Ajibandi dan manager Boarding School, Drs Yoyok Sugiarto, M.P.d. Hadir pula perwakilan pimpinan sekolah dan siswa OSIS SMP SMA Bakti Mulya 400.

Pada sambutannya, Hadi Suwarno menyampaikan bahwa kegiatan pemotongan kurban merupakan bagian dari pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah setiap tahun.

“Pada tahun ini, kita melakukan kegiatan agar siswa akan lebih mengenal kehidupan sosial ekonomi masyarakat di perkampungan. Dengan demikian, siswa akan meningkatkan rasa kepedulian sekaligus memotivasi siswa untuk turut memberdayakan masyarakat”, tandasnya.

Sementara itu, Keilla Thalita Alea, Presiden Siswa SMA Bakti Mulya 400 menambahkan bahwa kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan sekolah selama ini didukung oleh semua pendidik sebagai bagian program belajar yang sangat bermanfaat.

Baca juga : Sambut Siswa Baru, Sekolah BM 400 Gelar Welcoming Ceremony: “To be Agile, Recover Together”

Oleh karena itu Keilla Tilita berharap: “kegiatan berkurban di tempat ini juga dapat kita jadikan inspirasi untuk melakukan kegiatan serupa di tempat lain maupun pada momen yang berbeda”.

Acara berlangsung dengan lancar sampai dengan pembagian 360 paket daging kurban kepada masyarakat di Kampung Kuripan tersebut.

PUNCAK FESTIVAL RAMADHAN SEKOLAH BAKTI MULYA 400

Jakarta – Puncak Festival Ramadan 1443 H Sekolah Bakti Mulya 400 ditandai dengan santunan kepada duafa dan anak yatim. Kegiatan tersebut berlangsung hari Jumat, 22 April 2022 di dua lokasi sekolah. Lokasi pertama di KB-TK, SD Bakti Mulya 400 Pondok Indah Jakarta. Lokasi kedua di SMP SMA Bakti Mulya 400 Lebak Bulus Jakarta.

Pada masing-masing lokasi dilakukan pembagian bantuan sosial berupa ratusan paket sembako dan santunan kepada puluhan anak yatim.

Kegiatan tersebut sekaligus sebagai puncak pembelajaran Ramadan di sekolah yang telah dilaksanakan hampir sebulan ini. Adapun pembelajaran Ramadan yang telah berlangsung diantaranya menanamkan syariat puasa dan ibadah Ramadan, melaksanakan tadarus Al Quran, menjelajah secara virtual kegiatan Ramadan di berbagai negara dan mempraktekkan zakat, infak dan sadaqoh serta menyalurkan kepada yang berhak.

Dalam kegiatan penyerahan santunan, Euis Tresna, M.Si. selaku Deputy Ketua Palaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400 menyampaikan bahwa kepedulian sosial merupakan bagian dari pembelajaran.

“Sekolah mengasah dan melatih siswa selama Ramadan dengan pendidkan keagamaan yang komprehensif. Oleh karena itu pendidikan tersebut tetap harus dilanjutkan pasca Ramadhan” tandas Euis Tresna.

Secara spesifik, Drs. Ajibandi, Manager Kesiswaan dan Agama Islam menjelaskan bahwa selama bulan Ramadan kegiatan pembelajaran disemarakkan dengan sejumlah aktivitas keagamaan.

Pembejaran di KB TK Bakti Mulya 400 diwarnai dengan pengenalan puasa, membaca dan hafalan suarat pendek Al Quran, berinfak, festival bedug dan budaya lebaran. Sedangkan di SD Bakti Mulya 400, pada saat Ramadan menambah kegiatan ko kurikuler berupa tadarus Al Quran. Selain itu juga ada kegiatan Cerita Islami, Ramadhan Ceria (penampilan bakat siswa), (Jelajah Dakwah Nusantara) dan Muslim Talk.

Sementara itu di SMP Bakti Mulya 400, selain tadarus Al Quran, kegiatan Ramadan disemarakkan dengan public speaking dan kreativitas seni siswa. Setiap kelas mendapat giliran untuk tampil menjadi dai remaja dilanjutkan dengan penampilan kreasi seni bertema Ramadan.

Tak kalah meriahnya kegiatan Ramadan di SMA Bakti 400, kegiatan tadarus dan kuliah tujuh menit (kultum) dipimpin oleh siswa secara bergiliran. Selain itu juga dilaksanakan khotmil Quran, lomba membuat video cover lagu Ramadhan juga peringatan Nululul Quran.

Sekolah Bakti Mulya 400 mengedepankan nilai Islami, menguatkan nilai kebangsaan dan mengasah kompetensi global agar siswa mampu beradaptasi menjadi warga dunia yang tangguh dan berkarakter.

SEKOLAH BM 400 RAIH PENGHARGAAN SEKOLAH HIJAU, BERSIH, KREATIF DAN BERPRESTASI

Jakarta – Semua unit Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) meraih penghargaan sebagai Sekolah Bersih, Hijau, Kreatif dan Berprestasi dari Suku Dinas Pendidikan I Jakarta Selatan. Penghargaan tersebut disampaikan pada Rabu, 30 Maret 2022 bertempat di SDN Pondok Pinang 10 Jakarta Selatan.

Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan I Jakarta Selatan, Joko Sugiarto, M.Pd. Untuk KB-TK dan SD BM 400 yang berlokasi di Pondok Indah, penghargaan tersebut diserahkan kepada Drs. Hasanudin, M.Pd. Manager Program Reguler Sekolah BM 400.

Sedangkan untuk SMP dan SMA BM 400 yang berlokasi di Lebak Bulus, penghargaan diserahkan kepada Hadi Suwarno, M.Pd.,Kepala Divisi Pendidikan BM 400.

Dari Sekolah BM 400 juga turut hadir Diana, S.Pd, Kepala SMA BM 400 dan Pramita Cucu Mawarni, Wakil Kepala SMP BM 400.

Penyerahan Penghargaan oleh Kasudin I Jakarta Selatan, Joko Sugiarto, M.Pd. kepada Drs. Hasanudin, M.Pd. Manager Program Reguler Sekolah BM 400
Penyerahan Penghargaan oleh Kasudin I Jakarta Selatan, Joko Sugiarto, M.Pd. kepada Hadi Suwarno, M.Pd., Kadiv Pendidikan BM 400 (30/3/22)

Kegiatan yang berlangsung khidmad dihadiri oleh jajaran pimpinan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan dan para pengawas sekolah.

Hadir pada pada kegiatan tersebut peserta lain yang mendapatkan penghargaan serupa tidak lebih 30 lembaga dari unsur pimpinan yayasan pendidikan dan kepala TK, SD, SMP, SMA dan SMK di Wilayah Suku Dinas Pendidikan I Jakarta Selatan.

Sebagaimana diketahui Suku Dinas Pendidikan I Jakarta Selatan terdiri dari Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Lama, dan Pesanggrahan yang memiliki lebih 597 sekolah. Dari data Sekolah SD sampai SMA terdapat 293 SD negeri dan swasta, 158 SMP negeri dan swasta, 71 SMA negeri dan swasta, serta 75 SMK negeri dan swasta.

Dalam pengarahannya, Joko Sugiarto menyampaikan bahwa pemberian pengharaan tersebut merupakan sarana untuk mendorong agar pengelolaan sekolah harus berkelas dan berkualitas.

Adapun terhadap yayasan dan sekolah yang diberi penghargaan dianggap sebagai lembaga yang mampu meningkatkan kualitas layanan di tengah pandemi.

Oleh karena itu Joko Sugiarto menegaskan agar sekolah: “Melakukan terobosan untuk memecahkan masalah, jangan hanya menjadi penonton. Karena tidak ada masalah yang tidak bisa dipecahkan”, tegasnya.

Menanggapi penghargaan yang diberikan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan tersebut, Hadi Suwarno menyampaikan bahwa “sekolah hijau dan bersih merupakan bagian dari sistem pemeliharaan lingkungan sekolah BM 400, lebih lanjut untuk menjadi sekolah kreatif dan berprestasi diperlukan usaha lebih yang perlu dilakukan oleh semua elemen pendidikan”.

Baca juga : Sekolah BM 400 Terapkan Project Based Learning untuk Eksplorasi Kemampuan Siswa

“Untungnya di Sekolah BM 400 semua elemen yang terdiri dari pimpinan, guru, karyawan, orang tua dan siswa, semua memiliki kontribusi positif untuk menjalankan budaya mutu” tandasnya.

Hadi Suwarno berharap agar prestasi yang diraih Sekolah BM 400 ini menjadi pendorong untuk terus melakukan layanan terbaik bagi peserta didik pada masa sekarang maupun masa mendatang.

Sekolah BM 400 Terapkan Project Based Learning untuk Eksplorasi Kemampuan Siswa

Manager Bidang Kesiswaan Sekolah Bakti Mulya 400, Drs  Ajibandi.

JAKARTA – Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) kembali menyelenggarakan student talkshow pada Selasa (29/3) dengan mengusung tema “Explore Your Ability Through Project Based Learning.”

Sekolah BM 400 sendiri sudah menerapkan metode project based learning (pembelajaran berbasis proyek) yang bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa serta memperkokoh kompetensi lulusan BM 400.

Drs Ajibandi selaku Manager Bidang Kesiswaan Sekolah BM 400, dalam sambutannya mengatakan jika kolaborasi dan kerja sama menjadi salah modal kesuksesan di masa mendatang. Oleh karena itu, Sekolah BM 400 selalu berupaya untuk mengadakan kegiatan yang bersifat kolaboratif.

“Kalian akan dihadapkan pada tantangan dunia, yaitu kemampuan untuk berkolaborasi dan bekerjasama sebagai kunci  kesuksesan pemimpin masa mendatang,” tuturnya.

“Sekolah Bakti Mulya 400 membekali siswa agar siap mengadakan kegiatan kolaborasi antar siswa dari seluruh jenjang pendidikan bahkan dengan lembaga di dalam dan luar negeri,” sambung Drs. Ajibandi.

Kali ini, student talkshow BM 400 menghadirkan siswa-siswi berprestasi dari SD BM 400 yaitu Zahira Syafa Zaky, Freya Salsabylla Safara, dan Rafa Ashraf Deandra (kelas 4) dan Celina Alejandra Miguel serta Shea Sadeeya Sasmaya (kelas 6) untuk berperan sebagai pengisi acara.

Dipandu oleh pembawa acara dan moderator dari Sekolah Menengah Atas (SMA) BM 400, Adinda Namira dan Say Qanaah, sesi pertama Student Talkshow kali ini membahas pengalaman para siswi SD BM 400 dalam mengerjakan proyek untuk lomba story telling yang diadakan Sekolah BM 400.

Zahira Syafa Zaky atau akrab disapa Syafa dari kelas 4D menuturkan persiapannya dalam mengikuti lomba story telling, dimulai dari membaca dan menghafal naskah serta menyiapkan properti lomba.

“Persiapan pertama saya adalah membaca naskah hingga saya bisa mengingat naskah tersebut di luar kepala,” jelas Syafa.

“Lalu saya membuat properti seperti pig mask dan wolf mask hingga pada akhirnya saya membawakan cerita three little pigs,” sambungnya.

Sejalan dengan Syafa, Celina dari kelas 6E Cambridge juga turut membagikan pengalaman dan persiapan dirinya dalam mengikuti lomba story telling.

“Untuk story telling, saya membaca naskahnya berulang kali hingga saya menghafalnya. Setelah itu saya membuat properti dan menyiapkan kostumnya,” ungkap Celina.

Rafa Ashraf Deandra, siswa kelas 4 SD BM 400 menjadi pengisi acara Student Talkshow BM 400 yang diadakan pada Selasa (29/3).

Kemudian, pada sesi 2 student talkshow, Rafa dari kelas 4C mengungkapkan jika metode project based learning sangat membantu dirinya dalam meningkatkan keterampilan.

Project Based Learning benar-benar meningkatkan keterampilan saya, terutama dalam berbicara, berkreasi, dan berkreativitas,” ungkapnya.

Selain itu, Rafa juga turut menjelaskan proyek berbasis pembelajaran berupa pembuatan diorama “proyek rumah sehat” yang pernah dikerjakannya saat duduk di bangku kelas 4 SD BM 400.

Proyek berbasis pembelajaran tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menggabungkan beberapa subyek mata pelajaran seperti Agama Islam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Baca juga : Hikmah Perjalanan Agung

Rafa mengaku bahwa butuh waktu dua minggu lebih bagi dirinya untuk menyelesaikan proyek rumah sehat tersebut hingga selesai.

“Saya butuh waktu dua minggu lebih untuk menyelesaikan (proyek) melalui petunjuk dan instruksi yang sudah diberikan oleh guru sebelumnya,” pungkasnya.

Rafa melanjutkan, ada beberapa kendala pada saat dirinya mengerjakan proyek berbasis pembelajaran yang ditugaskan, salah satu kendala utama adalah pada penulisan naskah.

“Proyek saya yaitu membuat sebuah diorama tentang lingkungan sehat. Kendala saat mengerjakan proyek adalah pada saat penulisan naskah,” jelasnya.

“Namun, kakak dan Ibu saya membantu memberikan ide-ide pada saat pembuatan naskah,” tutupnya.