wisuda bm400 tahun 2025

Wisuda BM400 2025: “from Dream To Destiny, Powered By Passion, Guided By Purpose”

Jakarta, 14 Juni 2025 — Di tengah gemerlap suasana The Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta, sebanyak 283 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA Bakti Mulya 400 resmi diwisuda dalam sebuah acara yang sarat makna dan penuh haru. Dengan mengusung tema From Dream to Destiny, Powered by Passion, Guided by Purpose”, acara ini menjadi penanda akhir dari satu fase penting dalam kehidupan para siswa sekaligus gerbang pembuka menuju babak kehidupan berikutnya.

Sebanyak 98 siswa dari SD (angkatan ke-35), 68 siswa dari SMP (angkatan ke-38), dan 117 siswa dari SMA (angkatan ke-24) tampil anggun dengan toga dan semangat yang terpancar di wajah mereka. Acara ini bukan sekadar prosesi seremonial, melainkan bentuk penghargaan atas kerja keras, dedikasi, dan perjalanan panjang para siswa dalam meraih prestasi akademik dan non-akademik.

Deputy Ketua Pelaksa Harian (KPH), Euis Tresna, M.Si. melaporkan bahwa pada tahun pelajaran 2024/2025 menunjukkan peningkatan signifikan pada capaian hasil ujian akhir sekolah. Untuk SD, rata-rata nilai akhir adalah 87,43; untuk SMP juga sebesar 87,43; sementara SMA mencapai 89,25. Peningkatan ini bukanlah hasil kebetulan semata.

“Tren nilai menunjukkan grafik naik secara konsisten. Ini menjadi cerminan dari sistem pendidikan yang terus berkembang, ditopang oleh dedikasi guru, keterlibatan aktif orang tua, serta semangat belajar yang tinggi dari para siswa,” tandas Euis Tresna.

Dalam sesi sambutan yang penuh kehangatan, Wakil Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400, Baskara Sukarya, menyampaikan pesan mendalam yang berisi lima bekal utama untuk para wisudawan.

“Pertama, jadilah pribadi yang berakhlak mulia. Ini adalah fondasi dari semua bentuk keberhasilan. Kedua, jadilah pembelajar sepanjang hayat. Dunia terus berubah, dan hanya mereka yang terus belajar yang akan tetap relevan,” ujar Baskara.

Ia melanjutkan, “Ketiga, cintailah Indonesia sepenuh hati. Negeri ini membutuhkan generasi muda yang mencintainya secara aktif. Keempat, beragamalah dengan kesadaran, bukan sekadar kebiasaan. Dan terakhir, jadilah warga dunia yang bermartabat. Globalisasi menuntut kita untuk bersaing dan bekerja sama lintas budaya, tanpa kehilangan jati diri.”

Pidato tersebut mendapat apresiasi dari para hadirin, terutama para orang tua dan guru yang merasa bahwa nilai-nilai tersebut telah tertanam dan kini diteruskan kepada generasi berikutnya.

Tak kalah menyentuh, Ketua Pelaksana Harian (KPH), Dr. Sutrisno Muslimin, turut memberikan wejangan kepada para siswa yang diwisuda. Dengan suara penuh ketegasan, ia menyampaikan empat pesan penting.

“Pertama, jangan pernah tinggalkan salat lima waktu. Ini bukan hanya kewajiban, tetapi sumber kekuatan batin,” ujarnya.

“Kedua, berbaktilah kepada orang tua. Hormatilah mereka karena mereka adalah wakil Tuhan di dunia. Ketiga, hormati gurumu, karena mereka adalah cahaya dalam perjalanan ilmumu. Dan keempat, berprestasilah untuk bangsa dengan memiliki cta-cita tinggi yang menggetarkan. Bawalah nama baik Indonesia ke mana pun kalian melangkah,” tambah Sutrisno Muslimin.

Baca juga : Membingkai Optimisme Sekolah Masa Depan

Acara wisuda ini bukan hanya momentum akademik, tetapi juga menjadi ajang pembuktian bahwa nilai-nilai religius dan nasionalisme dapat berjalan beriringan. Pembacaan Al Quran dan doa penutup dibacakan dengan khusyuk, menciptakan suasana yang menenangkan dan menyatukan semua yang hadir dalam semangat keberkahan.

Lagu-lagu nasional dan paduan suara siswa yang mengusung tema cinta tanah air menggema di ruangan. Bahkan dalam penampilan seni yang ditampilkan para siswa, terlihat upaya merangkai keberagaman budaya Indonesia dalam satu narasi tunggal tentang persatuan.

Sekolah BM 400 Cibubur Ikut “Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Sekolah BM 400 Cibubur Ikut “Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”

Talkshow Edukatif Bersama Eka Hospital Dorong Pola Asuh Sehat dan Berkarakter

Cibubur – Anak-anak Indonesia tumbuh di tengah arus zaman yang bergerak cepat. Dengan gempuran teknologi, perubahan pola hidup, hingga tantangan sosial yang semakin kompleks, satu hal tetap menjadi pondasi utama dalam membentuk masa depan bangsa: karakter dan kebiasaan anak sejak dini. Inilah yang coba ditegaskan oleh Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 Cibubur melalui keterlibatannya dalam Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH)—sebuah inisiatif nasional yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.

Sebagai bagian dari upaya konkret dalam mendukung gerakan tersebut, Sekolah BM 400 Cibubur menggandeng Eka Hospital Cibubur menyelenggarakan talkshow daring bertema “Membangun Kebiasaan Baik untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak” pada Rabu, 14 Mei 2025. Acara yang disiarkan langsung melalui platform Instagram ini menyatukan dua narasumber dari dua dunia penting dalam tumbuh kembang anak: pendidikan dan kesehatan.

Hadir dalam diskusi adalah Iryanto Yosa, M.Si., Principal Middle-High School BM 400 Cibubur, dan dr. Utami Kurniawati Setianingsih, Sp.A., dokter spesialis anak dari Eka Hospital. Dalam suasana yang lugas dan komunikatif, keduanya membahas bagaimana kebiasaan sederhana sehari-hari dapat menjadi landasan kuat bagi pertumbuhan anak yang optimal—baik secara fisik, emosional, sosial, maupun spiritual.

Kebiasaan Adalah Akar Karakter

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan oleh Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, menekankan tujuh hal mendasar yang diyakini mampu membentuk generasi Indonesia yang tangguh dan berdaya saing. Tujuh kebiasaan itu adalah: Bangun pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan sehat bergizi, Gemar belajar, Bermasyarakat, dan Tidur lebih cepat.

Iryanto Yosa menjelaskan bahwa sekolah sebagai institusi formal pendidikan memiliki tanggung jawab moral untuk tidak hanya mencetak siswa cerdas secara akademis, tetapi juga membangun fondasi karakter melalui pembiasaan perilaku positif.

“Kami melihat tujuh kebiasaan ini bukan sekadar daftar aktivitas, tapi refleksi dari nilai-nilai mendasar yang harus hidup dalam keseharian anak. Ini tentang membangun pola pikir disiplin, kepekaan sosial, hingga spiritualitas,” ujar Yosa.

Kolaborasi Pendidikan dan Kesehatan

Sementara itu, dr. Utami dari Eka Hospital menyoroti aspek medis dan perkembangan anak. Ia menggarisbawahi bahwa masa anak-anak adalah fase kritis di mana sel otak berkembang pesat, sistem imun sedang dibentuk, dan kebiasaan yang diciptakan bisa menetap hingga dewasa.

“Setiap kebiasaan membawa dampak jangka panjang. Tidur cukup, misalnya, berkaitan erat dengan imunitas dan konsentrasi. Makan bergizi mempengaruhi kecerdasan dan energi anak di sekolah. Begitu pula olahraga, yang berdampak langsung pada pertumbuhan tulang dan regulasi emosi,” tutur dr. Utami.

Ia juga mengingatkan pentingnya keselarasan antara pola asuh di rumah dan nilai-nilai yang dibangun di sekolah. Menurutnya, anak tidak bisa diminta untuk tidur lebih cepat jika orang tuanya masih asyik dengan gawai hingga larut malam. Anak tidak akan semangat berolahraga jika tidak melihat contoh dari lingkungan sekitar. “Kebiasaan itu menular. Maka orang tua dan guru harus jadi role model.”

Membangun Ekosistem Pembiasaan Positif

Salah satu kekuatan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah pada pendekatannya yang menyeluruh. Alih-alih sekadar kampanye satu arah, G7KAIH mendorong keterlibatan lintas sektor: sekolah, rumah sakit, komunitas, dan keluarga.

Bagi Sekolah BM 400 Cibubur, sinergi ini penting karena proses pendidikan anak tidak bisa berdiri sendiri. “Anak adalah cermin ekosistemnya. Maka, sekolah tidak cukup hanya mengajar di kelas, kami juga membuka ruang diskusi, menjalin kerja sama dengan tenaga kesehatan, bahkan melibatkan orang tua secara aktif,” jelas Yosa.

Talkshow bersama Eka Hospital ini adalah bagian dari agenda sekolah yang lebih luas dalam mengintegrasikan pendekatan kesehatan dalam kurikulum harian. Sebelumnya, BM 400 Cibubur juga telah mengadakan health day, kelas literasi gizi, dan seminar parenting.

Kehadiran rumah sakit dalam ranah edukatif menjadi bukti bahwa isu tumbuh kembang anak bukan hanya milik dunia pendidikan. “Kami sebagai fasilitas kesehatan juga punya misi edukasi. Rumah sakit bukan hanya tempat orang sakit datang, tetapi tempat masyarakat belajar menjadi sehat,” kata dr. Utami.

Tantangan dan Harapan

Meski program ini membawa angin segar, keduanya sepakat bahwa tantangan tetap ada. Dunia digital membawa godaan luar biasa bagi anak-anak untuk tidur larut, mengurangi aktivitas fisik, hingga mengkonsumsi makanan instan tinggi gula. Ditambah lagi, waktu orang tua yang semakin terbatas karena kesibukan kerja, membuat pengawasan dan pembinaan anak tak selalu optimal.

Namun demikian, talkshow ini memberikan optimisme bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Sekolah, rumah, dan lingkungan bisa bersama-sama menjadi “guru” yang mencetak anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berbudi pekerti.

“Anak hebat tidak lahir karena teori hebat, tapi karena kebiasaan kecil yang terus diasah,” ujar Yosa menutup sesi talkshow.

Menyemai Harapan Lewat Pendidikan Holistik

Keikutsertaan Sekolah BM 400 Cibubur dalam gerakan G7KAIH menjadi bukti bahwa sekolah ini tidak hanya mengedepankan pencapaian akademik, tetapi juga mencetak manusia utuh. Manusia yang tak hanya mampu menghitung dan menulis, tapi juga bangun pagi dengan semangat, menyapa orang dengan ramah, bergerak sehat, makan dengan sadar, dan tidur dengan damai.

Baca juga : Guru Sekolah BM 400 Cibubur Hadiri Festival Belajar SD BM 400 Pondok Indah

Program ini juga mencerminkan semangat kolaboratif yang mulai tumbuh di dunia pendidikan Indonesia—di mana sekolah, rumah sakit, dan keluarga tidak berdiri di menara gading masing-masing, tetapi bahu-membahu membangun anak Indonesia.

Mereka sadar, membentuk anak hebat bukan tugas satu hari, satu pihak, atau satu kebijakan. Tapi tugas kolektif, berkelanjutan, dan dimulai dari hal sederhana: kebiasaan sehari-hari.

Guru Sekolah BM 400 Cibubur Hadiri Festival Belajar SD BM 400 Pondok Indah-2

Guru Sekolah BM 400 Cibubur Hadiri Festival Belajar SD BM 400 Pondok Indah

JAKARTA – Guru peserta program induksi dari Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur turut hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan Festival Belajar yang diselenggarakan oleh SD Bakti Mulya 400 Pondok Indah pada Jumat (9/5/2025). Festival ini digelar selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu, 9–10 Mei 2025, dengan tema Explore, Grow and Celebrate Learning Beyond Boundaries.

Kehadiran para guru BM 400 Cibubur ini bukan sekadar sebagai tamu, melainkan bagian dari proses pembelajaran aktif dalam program induksi mereka. Sebanyak 16 guru dari unit Kindergarten dan Primary Year Programme, sedang menjalani masa induksi sejak 5 Mei lalu. Festival ini pun menjadi salah satu sarana mereka menyelami langsung atmosfer pendidikan khas BM 400 yang holistik dan inovatif.

Hari pertama festival difokuskan pada eksibisi kelas 5 dan 6. Sedangkan hari kedua, Sabtu (10/5/2025), akan diisi dengan eksibisi kelas 1 hingga kelas 4. Tak hanya siswa dan guru, kegiatan ini juga melibatkan orang tua murid, tenaga kesehatan, hingga profesional dari bidang psikologi pendidikan.

Dalam sambutan pembuka, Kepala SD BM 400 Pondok Indah, Eliyani Umas, M.Pd.I., menyampaikan bahwa Festival Belajar merupakan momen penting bagi seluruh warga sekolah untuk mengapresiasi proses belajar yang telah dijalani sepanjang tahun ajaran 2024/2025. “Kami ingin menjelajahi, menumbuhkan, dan merayakan setiap langkah pembelajaran siswa, baik yang tampak maupun yang tak kasat mata. Ini adalah ruang ekspresi dan refleksi bagi seluruh elemen pendidikan di sekolah kami,” ujar Eliyani dengan penuh semangat.

Sejalan dengan tema besar festival, berbagai kegiatan digelar secara simultan. Di antaranya adalah pertunjukan siswa, pameran karya kreatif lintas mata pelajaran, talk show inspiratif bersama pakar pendidikan, pemeriksaan kesehatan gratis hasil kerja sama dengan mitra kesehatan, serta bazar yang melibatkan komunitas orang tua.

Salah satu sesi yang mencuri perhatian adalah Talk Show Inspiratif yang menghadirkan Alvina S., M.Psi., seorang psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga. Dalam paparannya, Alvina membagikan strategi praktis tentang bagaimana orang tua dapat menjadi pendamping belajar yang efektif bagi anak di rumah.

Alvina menekankan pentingnya sikap tegas tanpa harus bersikap marah. “Orang tua perlu mengajarkan bahwa setiap tindakan punya konsekuensi, tapi tidak dengan cara membentak atau memberi label negatif,” ujarnya. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga emosi saat menghadapi kesalahan anak. “Kalau sedang emosi, tarik napas dulu. Alihkan ke aktivitas lain, baru kemudian dekati anak dengan pendekatan yang solutif,” tambahnya.

Sementara itu, kehadiran guru-guru dari unit Cibubur disambut hangat oleh tim SD BM 400 Pondok Indah. Kolaborasi lintas unit ini menjadi bukti nyata dari semangat sinergi dan penguatan profesionalisme yang terus dibangun oleh Yayasan Bakti Mulya 400. “Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar bagi siswa, tapi juga bagi kami para guru,” ungkap Hadi Suwarno, M.Pd., selaku Deputy Ketua Pelaksana Harian BM 400 yang turut mendampingi rombongan guru dari Cibubur.

Baca juga : Ketika Adzan Dikumandangkan dari Gedung Sekolah BM 400 Cibubur

Menurut Hadi, Festival Belajar menjadi media konkret yang mendukung tujuan program induksi guru, yakni mempercepat adaptasi guru baru terhadap budaya sekolah, meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogik, serta membangun relasi dan kolaborasi lintas unit. Ia berharap semangat yang diperoleh dari kegiatan ini bisa dibawa pulang ke unit Cibubur untuk memperkaya praktik pembelajaran.

Festival Belajar SD BM 400 bukan sekadar ajang pamer karya, tetapi juga ruang pembelajaran bersama bagi seluruh komunitas sekolah. Di tengah berbagai tantangan pendidikan saat ini, kegiatan semacam ini menjadi oase yang menyejukkan—bahwa pembelajaran sejatinya adalah perjalanan panjang yang harus dirayakan, dijaga, dan diperkuat dari waktu ke waktu.

adzan pak asep

Ketika Adzan Dikumandangkan dari Gedung Sekolah BM 400 Cibubur

BM 400 Cibubur — Hari Rabu, 30 April 2025 jam 08.00 WIB menjadi momentum penuh makna bagi Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur. Dalam suasana senyap yang syahdu, lantunan adzan menggema dari enam titik di gedung baru Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur oleh guru-guru Agama Islam sekolah tersebut. Suara panggilan suci itu menandai satu fase penting dalam penyempurnaan pembangunan gedung, menyongsong grand opening yang akan digelar pada Sabtu, 24 Mei 2025 oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed.

Adzan dikumandangkan secara serentak dari enam titik strategis — masing-masing dua titik di setiap lantai — seluruhnya menghadap kiblat. Ia bukan sekadar simbol religius, tetapi juga ikhtiar batin agar bangunan yang berdiri megah ini dipenuhi keberkahan dan menjadi cahaya pendidikan bagi generasi masa depan.

Kegiatan ini diawali dengan pengarahan sekaligus pelaksana adzan di lantai dasar yaitu Prof. Dr. Asep Syarifudin Hidayat, S.H., M.H., Guru Besar Hukum Islam UIN Syarif Hidayatullah. Dalam sambutan singkatnya, Prof. Asep menyampaikan pesan yang menggugah hati. “Adzan ini adalah doa yang dikumandangkan. Kita memohon agar sekolah ini menjadi tempat bersemainya akal, budi, dan iman. Semoga setiap langkah para guru, siswa, dan semua yang hadir di sini diberi kemudahan dan keberkahan dalam setiap kegiatannya,” ujarnya penuh haru.

Gedung Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur memang dirancang sebagi tempat belajar, sekaligus rumah pembentukan karakter, wadah kolaborasi, dan benteng nilai-nilai kebangsaan serta keislaman. Dalam semangat yang dibangun sejak awal pendiriannya, BM 400 Cibubur hadir sebagai institusi pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan nilai spiritualitas, nasionalisme, dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Deputy Ketua Pelaksana Harian BM 400, Hadi Suwarno, M.Pd., yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa momentum adzan perdana dari gedung sekolah ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga representasi dari niat besar dan cita luhur. “Kami ingin setiap elemen bangunan ini menjadi saksi tumbuhnya generasi yang cerdas, tangguh, dan bertakwa,” katanya.

Baca juga : Sekolah BM 400 Cibubur Gelar Program Induksi Guru “Empowering Educator: Cultivation Integrity, Innovation, and Collaboration for Holistic Learning”

Kegiatan ini juga menjadi pengantar menuju prosesi Grand Launching yang akan dilaksanakan dalam beberapa pekan ke depan. Dalam acara tersebut, selain peresmian oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, juga akan disampaikan kuliah kebangsaan oleh Gubernur Lemhannas RI, Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si., serta penampilan siswa dan pemaparan konsep pendidikan yang diusung BM 400 Cibubur.

Dalam gema adzan yang bergulung tenang ke langit Cibubur, sebuah harapan diam-diam disematkan: semoga sekolah ini menjadi mata air peradaban yang memuliakan ilmu dan manusia, sebagaimana azan adalah panggilan luhur menuju cahaya.

Induksi Guru Cibubur

Sekolah BM 400 Cibubur Gelar Program Induksi Guru “Empowering Educator: Cultivation Integrity, Innovation, and Collaboration for Holistic Learning”

Jakarta. Sebagai bagian dari komitmen menciptakan ekosistem pendidikan unggul yang adaptif, profesional, dan kolaboratif, Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur menyelenggarakan Program Induksi Guru untuk tahun pelajaran 2026/2027. Program ini mengusung tema besar: “Empowering Educator: Cultivation Integrity, Innovation, and Collaboration for Holistic Learning” dan berlangsung selama dua bulan penuh, dimulai dari tanggal 5 Mei hingga 5 Juli 2025.

Sebanyak 31 guru baru mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka terdiri atas 16 guru yang mengajar di jenjang Kindergarten and Primary Year Programme serta 15 guru di Junior and Senior High School. Program ini bertujuan untuk membekali para pendidik baru dengan pemahaman yang mendalam tentang budaya kerja, nilai-nilai, serta sistem pendidikan yang dikembangkan di Bakti Mulya 400 Cibubur.

Deputy Ketua Pelaksana Harian Bakti Mulya 400 Cibubur, Hadi Suwarno, M.Pd., dalam sambutan saat pengarahan guru (Jumat, 2 Mei 2025) menyampaikan bahwa program induksi ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan guru-guru yang siap berkontribusi secara maksimal dalam proses pembelajaran.

“Tujuan dari program induksi ini sangat jelas dan terukur. Kita ingin mempercepat proses adaptasi para guru baru terhadap lingkungan kerja dan budaya sekolah. Selain itu, program ini juga dirancang untuk meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogik, membangun integritas serta etika profesi, memperkuat kolaborasi profesional, menghasilkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan, dan menjadi jembatan menuju profesionalisme yang berkelanjutan,” terang Hadi Suwarno.

Program induksi ini dikemas secara sistematis dan mendalam. Para peserta diberikan berbagai materi penting yang mencakup visi dan misi sekolah, sejarah dan struktur organisasi yayasan, Mars BM 400 sebagai simbol semangat kolektif, peraturan kepegawaian, kebijakan sarana dan prasarana, serta panduan dan praktik baik terkait dengan pembelajaran dan keguruan.

Materi-materi tersebut disampaikan oleh para pemimpin dan praktisi pendidikan berpengalaman dari lingkungan BM 400. Penyampaian dilakukan melalui metode interaktif seperti diskusi kelompok, studi kasus, simulasi pembelajaran, serta refleksi bersama.

Dalam sesi pembukaan resmi program induksi (Senin, 5 Mei 2025) , Ketua Pelaksana Harian Yayasan Bakti Mulya 400, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si., menegaskan kembali pentingnya membangun lembaga pendidikan Islam yang modern dan efektif. Beliau menekankan bahwa keberhasilan pendidikan di masa depan akan sangat tergantung pada kesiapan guru untuk memahami pendidikan secara menyeluruh dan mendalam.

“Kita tidak bisa lagi menjalankan lembaga pendidikan hanya dengan rutinitas administratif atau pembelajaran standar. Yang kita butuhkan hari ini adalah effective Islamic school, yaitu lembaga yang mampu memberikan layanan optimal kepada seluruh siswa dengan berbagai perbedaan bakat, minat, dan kebutuhan belajar. Lembaga yang mampu mengembangkan kapabilitas siswa secara signifikan sehingga menjadi aktualisasi diri yang membanggakan, dan yang mampu membangun karakter kepribadian siswa yang kuat, kokoh, dan mantap,” ujar Dr. Sutrisno dalam pembukaannya.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa guru di lingkungan BM 400 harus menjadi agen perubahan yang mampu menjembatani antara nilai-nilai keislaman dan tantangan pendidikan global. Guru diharapkan menjadi figur yang tak hanya menguasai bidang akademis, tetapi juga memiliki sensitivitas sosial, kepedulian terhadap perkembangan karakter siswa, serta kemampuan untuk menjadi mentor dan konselor sejati.

“Guru adalah penggerak utama roda pendidikan. Mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar, tapi juga sebagai pembina moral, pengarah peradaban, dan penjaga nilai. Oleh karena itu, saya berharap setiap guru BM 400 bisa menjadi guru agama, guru PPKn, guru BK, dan guru olahraga sekaligus dalam arti filosofis. Guru yang utuh dalam membimbing anak-anak kita,” imbuhnya.

Selama program berlangsung, suasana interaksi dan semangat belajar tampak begitu kuat. Para guru baru diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman, serta mendalami nilai-nilai yang menjadi fondasi Bakti Mulya 400. Tak hanya itu, program ini juga menjadi sarana membangun solidaritas antar guru dari berbagai jenjang, memperkuat semangat satu keluarga dalam satu visi pendidikan.

Beberapa sesi yang menarik perhatian peserta antara lain pelatihan perencanaan pembelajaran berbasis kurikulum, praktik manajemen kelas inklusif, serta diskusi mendalam tentang integritas dan etika profesi guru. Selain itu, peserta juga diajak untuk mengenali lebih dalam berbagai kebijakan dan budaya kerja di lingkungan sekolah, termasuk nilai-nilai spiritualitas, tanggung jawab sosial, dan pengembangan diri berkelanjutan.

Antusiasme para peserta semakin tinggi ketika mereka menyadari bahwa program ini bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan sikap dan karakter pendidik sejati. Banyak dari mereka menyatakan bahwa program ini memberikan energi baru dan perspektif yang luas tentang bagaimana menjadi guru yang berdampak.

Baca juga : Sekolah BM 400 Peringati Hari Pendidikan Nasional 2025: Pendidikan adalah Jalan Mencerdaskan dan Memajukan Bangsa

“Saya merasa mendapatkan banyak hal yang tidak saya temukan sebelumnya. Mulai dari pemahaman nilai sekolah, filosofi pendidikan, sampai praktik langsung di kelas. Ini sangat membantu saya untuk lebih percaya diri dalam mengajar dan menjadi bagian dari komunitas BM 400,” ungkap Adi Sayono salah satu peserta dari Junior and Senior High School.

Program Induksi Guru 2025 ini sekaligus menjadi refleksi kuat bahwa Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur tidak hanya menyiapkan guru sebagai pelaksana kurikulum, tetapi juga sebagai pelopor transformasi pendidikan. Pendidikan yang berakar kuat pada nilai keislaman dan keindonesiaan, namun mampu melesat menjawab tantangan globalisasi dan era digital.

Dengan berakhirnya program ini pada bulan Juli, diharapkan para peserta dapat segera berperan aktif di kelas masing-masing, membawa semangat baru, wawasan yang luas, serta komitmen tinggi untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi seluruh siswa.

pendidikan nasional

Sekolah BM 400 Peringati Hari Pendidikan Nasional 2025: Pendidikan adalah Jalan Mencerdaskan dan Memajukan Bangsa

Jakarta, 2 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025, Sekolah Bakti Mulya 400 menyelenggarakan refleksi pendidikan yang dipusatkan di Aula SD Bakti Mulya 400 Pondok Indah, Jakarta, pada Jumat, 2 Mei 2025. Acara ini diikuti oleh seluruh guru SD Bakti Mulya 400, serta para pimpinan sekolah dari unit-unit di Jakarta dan Bakti Mulya 400 Cibubur.

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si., Ketua Pelaksana Harian Yayasan Bakti Mulya 400 (YBKSP), yang memberikan amanat utama bertema: “Pendidikan: Mencerdaskan dan Memajukan.”

Dalam amanatnya, Dr. Sutrisno menegaskan bahwa hakikat pendidikan bukan semata-mata persoalan akademik atau administratif, melainkan sebagai proses peradaban yang membangun akhlak mulia, kepribadian luhur, dan daya pikir merdeka. Ia menggarisbawahi bahwa pendidikan adalah skala prioritas bangsa untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang kuat sebagai pilar masa depan Indonesia.

“Pendidikan harus dimaknai sebagai proses membentuk manusia seutuhnya — akalnya, hatinya, dan tindakannya. Maka dari itu, guru bukan hanya pengajar, tapi juga pembimbing moral, mentor jiwa, dan agen peradaban,” tutur Dr. Sutrisno dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa di tengah dinamika zaman yang berubah cepat, guru harus menjadi agen pembelajaran yang adaptif dan reflektif, sekaligus mentor dan konselor bagi peserta didik. Hal ini menuntut guru tidak hanya menguasai kompetensi akademik, tetapi juga memiliki pemahaman pendidikan yang menyeluruh (kaffah).

Dalam pandangannya, guru ideal bukan hanya spesialis dalam satu bidang, melainkan figur utuh yang mampu mewakili nilai-nilai agama, budi pekerti, cinta tanah air, dan kesehatan jiwa-raga. Oleh sebab itu, Dr. Sutrisno menyampaikan harapannya:

“Saya berharap setiap guru Bakti Mulya 400 adalah sekaligus guru Agama, BK, PPKN, dan Olahraga. Inilah esensi pendidikan holistik — mendidik akal, membina jiwa, dan menggerakkan tubuh.”

Dalam suasana peringatan Hari Pendidikan Nasional yang mengambil semangat dari filosofi Ki Hadjar Dewantara, acara ini juga menjadi refleksi bersama bahwa pendidikan bukan milik sekolah semata, melainkan tanggung jawab kolektif semua pihak — guru, orang tua, yayasan, dan masyarakat.

Acara peringatan ini juga diisi dengan doa bersama, refleksi profesi guru, dan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tapi juga pada proses, karakter, dan kasih sayang.

Baca juga : Audiensi Persiapan Grand Launching Sekolah BM 400 Cibubur: Sinergi Pendidikan Karakter dan Nasionalisme bersama Lemhannas RI

Bakti Mulya 400 yang dikenal sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, nasionalisme, dan pengembangan karakter, terus berkomitmen menjadikan Hari Pendidikan Nasional sebagai momentum penyalaan semangat mendidik secara lebih mendalam, berwawasan luas, dan berbasis nilai.

Audiensi Persiapan Grand Launching Sekolah BM 400 Cibubur-2

Audiensi Persiapan Grand Launching Sekolah BM 400 Cibubur: Sinergi Pendidikan Karakter dan Nasionalisme bersama Lemhannas RI

Jakarta, 17 April 2025 – Dalam rangka mempersiapkan peluncuran resmi unit sekolah baru Bakti Mulya 400 Cibubur, telah dilaksanakan pertemuan strategis antara jajaran pengurus Yayasan Bakti Mulya 400 dengan pimpinan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Pertemuan ini berlangsung dalam suasana penuh semangat kolaborasi dan visi bersama akan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda Indonesia pada Rabu (16/4/25)

Pertemuan yang digelar di Kantor Gubernur Lemhannas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan dihadiri oleh Ketua Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400, Ir. Anna Rosita Subagdja, beserta jajaran anggota dewan pengurus. Hadir pula Ketua Pelaksana Harian Yayasan, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si, bersama para deputinya. Dari pihak Lemhannas RI, audiensi dihadiri oleh Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si, didampingi oleh jajaran pimpinan Lemhannas lainnya.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara lembaga pendidikan dan institusi negara dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan serta memperkuat pilar karakter bangsa melalui jalur pendidikan formal.

Pada pertemuan tersebut, disampaikan bahwa Grand Launching Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur akan diselenggarakan pada Sabtu, 24 Mei 2025. Sekolah ini merupakan ekspansi strategis dari Sekolah Bakti Mulya 400 yang telah dikenal luas sebagai lembaga pendidikan berbasis karakter, nasionalisme, dan spiritualitas. Kehadiran unit baru di kawasan Cibubur merupakan upaya Yayasan untuk menjangkau lebih banyak peserta didik dan menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang menyeluruh.

Sebagai bagian dari acara grand launching, direncanakan bahwa Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si, akan hadir secara langsung untuk menyampaikan Kuliah Kebangsaan yang menjadi bagian utama dari peresmian sekolah tersebut.

Pendidikan Karakter dan Nasionalisme: Pilar Membangun Bangsa

Dalam sambutannya pada pertemuan tersebut, Gubernur Lemhannas RI, Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan karakter dan nasionalisme dalam sistem pendidikan nasional. Ia menyampaikan bahwa kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kualitas intelektual semata, tetapi juga oleh kekuatan moral, integritas, dan rasa cinta tanah air yang tertanam sejak dini.

Nasionalisme Indonesia tidak boleh luntur. Pendidikan karakter harus dirancang untuk membentuk manusia Indonesia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki hati nurani, budi pekerti luhur, dan komitmen kebangsaan. Agama merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter tersebut, namun agama juga harus berjalan seiring dengan cinta tanah air. Inilah keseimbangan yang menjadi bekal utama dalam memajukan bangsa,” ungkapnya.

Dalam Kuliah Kebangsaan yang akan disampaikannya pada saat grand launching nanti, Dr. Ace Hasan Syadzily akan mengangkat tema seputar penguatan identitas kebangsaan di era globalisasi, serta peran lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan tanggung jawab sosial kepada generasi muda.

Kolaborasi Strategis: Pelatihan Guru Bakti Mulya 400 Cibubur

Pertemuan ini juga menghasilkan kesepakatan penting, yakni kerja sama antara Lemhannas RI dan Yayasan Bakti Mulya 400 dalam penyelenggaraan program pelatihan guru, khususnya bagi para tenaga pendidik yang akan bertugas di Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur.

Kerja sama ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pemahaman yang kuat mengenai wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, serta metode pembelajaran berbasis karakter. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembina jiwa dan pembentuk watak peserta didik. Oleh karena itu, penguatan kapasitas guru menjadi salah satu fokus utama dalam menjamin kualitas pendidikan yang diberikan.

Ketua Pelaksana Harian Yayasan, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si, menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk keseriusan Yayasan dalam membentuk ekosistem pendidikan yang utuh, terarah, dan berdampak jangka panjang. “Kami sangat menyadari bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan. Oleh karena itu, melalui pelatihan bersama Lemhannas, kami berharap para guru kami tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga kuat dalam nilai, integritas, dan wawasan kebangsaan,” ujarnya.

Menjawab Tantangan Zaman dengan Pendidikan Bernilai

Dalam forum yang berlangsung hampir dua jam tersebut, berbagai masukan konstruktif juga disampaikan, baik dari pengurus yayasan maupun dari jajaran pimpinan Lemhannas RI. Diskusi berfokus pada bagaimana menjawab tantangan zaman — seperti disrupsi teknologi, krisis identitas generasi muda, hingga melemahnya nilai kebangsaan — dengan pendekatan pendidikan yang progresif namun tetap berakar pada budaya dan nilai luhur bangsa.

Baca juga : Halalbihalal Sekolah BM 400: Pertahankan Kesucian Hati, Raih Kemenangan Sejati

Ketua Pengurus Yayasan, Ir. Anna Rosita Subagdja, menegaskan bahwa pendirian Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur adalah bagian dari visi besar Yayasan untuk terus memperluas akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan berkarakter. “Kami tidak sekadar membangun gedung sekolah, tetapi kami membangun peradaban. Kami ingin setiap anak yang belajar di Bakti Mulya 400 tumbuh menjadi insan yang utuh: cerdas pikirannya, mulia akhlaknya, dan kuat cintanya pada negeri ini,” ujar beliau.

Pendidikan sebagai Jalan Perubahan

Audiensi diakhiri dengan harapan besar bahwa kolaborasi antara Yayasan Bakti Mulya 400 dan Lemhannas RI tidak hanya berhenti pada satu acara, tetapi terus berlanjut dalam berbagai program pendidikan jangka panjang, baik dalam bentuk pelatihan, pengabdian masyarakat, maupun pembinaan generasi muda Indonesia.

Kehadiran Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan dapat menjadi agen perubahan yang menyinari masa depan bangsa. Grand launching pada 24 Mei 2025 nanti tidak hanya akan menjadi peresmian fisik, tetapi juga penanda dimulainya sebuah perjalanan pengabdian baru dalam dunia pendidikan Indonesia.

Semarak Ramadan Sekolah BM 400 Cibubur2

Semarak Ramadan Sekolah BM 400 Cibubur diisi Health Talk dan Lomba Story Telling

Jakarta – Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan serta memberikan edukasi bagi orang tua serta anak-anak, Bakti Mulya 400 International School Cibubur bekerja sama dengan Eka Hospital Cibubur menggelar acara “Semarak Ramadhan”. Acara ini menghadirkan dua agenda utama, yaitu lomba story telling dan health talk bertema “Pentingnya Memahami Mental dan Kesiapan Anak Bersekolah”. Acara tersebut digelar di Living World Kota Wisata Cibubur, diikuti oleh siswa, orang tua dan masyarakat di Cibubur pada Sabtu (8/3/2025).

Dalam sesi health talk, hadir dua narasumber ahli yang berbagi wawasan mengenai pentingnya kesiapan mental anak dalam menempuh pendidikan. Mereka adalah Siti Sa’diah Syam, M.Psi., Psikolog – Psikolog Klinis Eka Hospital Cibubur dan Hana Triana, M.Pd., M.Ed. – Principal Bakti Mulya 400 International School Cibubur, PYP Programme.

Menurut Siti Sa’diah Syam, M.Psi., Psikolog, kesiapan mental anak sebelum bersekolah tidak bisa diukur secara instan. Ia menekankan bahwa observasi minimal dua jam sangat diperlukan untuk memahami secara keseluruhan mood serta pola perilaku anak dalam berbagai situasi. “Anak memiliki dinamika emosi yang tidak bisa diukur hanya dalam beberapa menit saja. Dengan observasi yang cukup, kita bisa mengetahui bagaimana mereka merespons lingkungan baru, berinteraksi dengan teman, serta mengatasi tantangan kecil yang muncul,” jelasnya.

Sementara itu, Hana Triana, M.Pd., M.Ed. menambahkan bahwa kesiapan mental anak sangat erat kaitannya dengan keberhasilan akademik mereka. Anak yang belum siap secara emosional cenderung mengalami kesulitan beradaptasi, yang bisa berdampak pada perkembangan akademik dan sosialnya di sekolah. “Jika seorang anak dipaksa bersekolah sebelum siap, ia mungkin akan merasa stres, kehilangan minat belajar, bahkan mengalami kecemasan berlebihan. Di sinilah peran orang tua dan sekolah sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mental anak,” ujarnya.

Baca juga : Sekolah BM400 Cibubur Menerima Siswa Pindahan dari Dalam dan Luar Negeri

Lebih lanjut, diskusi ini juga membahas bagaimana peran orang tua dalam mempersiapkan anak mereka. Faktor lingkungan, baik dari keluarga, teman, maupun sekolah, memiliki pengaruh besar dalam membentuk kesiapan mental anak. Guru juga memegang peranan penting dalam membimbing anak agar merasa nyaman dan percaya diri saat menjalani hari-hari pertamanya di sekolah. Selain itu, terdapat berbagai cara untuk mengatasi kecemasan anak saat pertama kali masuk sekolah, seperti membangun rutinitas yang konsisten, memberikan pengalaman bermain di lingkungan sekolah sebelumnya, serta memastikan anak memiliki cukup waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Selain health talk, acara ini juga dimeriahkan dengan lomba story telling, yang memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan berbicara, serta rasa percaya diri. Dengan total hadiah lebih dari 1 juta rupiah, kompetisi ini diharapkan dapat menjadi ajang inspiratif bagi para peserta.

Pada acara tersebut dimeriahkan pula story telling siswa berprestasi dari SMP Bakti Mulya 400 Jakarta yaitu Azzahra Valazkia, Alina Ayudewi dan Arretha Anditawarman. Mereka merupakan siswa juara Lomba English Presentation Tingkat DKI Jakarta dan Peraih Medali Perunggu Olimpiade Internasional Bidang Biologi di Korea Selatan.

Dengan keberhasilan siswa-siswi ini, Bakti Mulya 400 International School semakin membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi unggul yang siap bersaing di tingkat global.

Sekolah BM400 Cibubur Menerima Siswa Pindahan dari Dalam dan Luar Negeri

Sekolah BM400 Cibubur Menerima Siswa Pindahan dari Dalam dan Luar Negeri

Jakarta. Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 Cibubur sedang menerima siswa baru untuk tahun pelajaran 2025/2026. Siswa yang diterima meliputi seluruh jenjang dari pra TK hingga SMA, termasuk didalamnya menerima siswa pindahan  dari sekolah dalam negeri dan luar negeri. Demikian disampaikan Nur El Ikhsan, BBM. MAMS, MBA, selaku Head of Marketing Sekolah BM 400 Cibubur kepada Milenianews (26/2/25). “Sampai saat ini kami telah menerima banyak siswa pindahan, termasuk enam siswa dari Australia dan New Zealand yang akan segera bergabung. Mereka berasal dari Wellington, Victoria, dan Mawson”, tandasnya.

Orang tua dari siswa pindahan ini memilih BM400 karena percaya pada penerapan bahasa Inggris dalam keseharian pembelajaran. Dengan demikian, mereka mendapatkan kepastian bahwa anak-anak dapat beradaptasi dengan mudah tanpa mengalami kendala bahasa atau budaya.

Selain pindahan dari luar negeri, lanjut Nur El Ikhsan, BM 400 Cibubur juga menerima siswa pindahan dari sekolah-sekolah di wilayah Cibubur, bahkan juga dari beberapa kota seperti Bandung, Palembang dan Surabaya. Mereka tertarik masuk ke Sekolah BM 400 Cibubur untuk mendapatkan pendidikan dengan orientasi global untuk memastikan anak-anak Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional.

‘Saat ini kami menerima siswa pindahan (transfer students) untuk Primary Years Program (PYP) mulai kelas 2 hingga kelas 5 SD”, kata Nur El Ikhsan.

Dengan melihat animo masyarakat yang begitu besar kepada Sekolah BM 400 Cibubur, Hadi Suwarno, M.Pd., Deputy Ketua Pelaksana Harian (KPH) Yayasan Bakti Mulya 400 berkomitmen menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang berorientasi global, termasuk kurikulum International Baccalaureate (IB) dan lingkungan belajar yang mendukung penggunaan bahasa Inggris. Fasilitas modern dan pendekatan pembelajaran inovatif dirancang untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 pada siswa, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi lintas budaya. “Siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademis berkualitas, tetapi juga pengalaman belajar yang mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin masa depan yang kompeten dan berintegritas”, tandas Hadi Suwarno.

DIDEPAN CIVITAS BM 400, HAMDAN ZULVA INGATKAN PENTINGNYA INTEGRITAS, ETIKA DAN KEADABAN1

DIDEPAN CIVITAS BM 400, HAMDAN ZOELVA INGATKAN PENTINGNYA INTEGRITAS, ETIKA DAN KEADABAN

Sejarah panjang perjalanan peradaban manusia selalu erat kaitannya dengan integritas, etika, dan keadaban. Ketiga nilai luhur ini tidak hanya menjadi penopang kemajuan sebuah bangsa, tetapi juga menjadi fondasi bagi terbentuknya masyarakat yang beradab dan bermartabat. Hal inilah yang ditekankan oleh Hamdan Zoelva, Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia periode 2013–2015, dalam diskusi panel bertajuk “Preparing Future Leaders with Value and Integrity” yang diadakan di auditorium Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 pada Kamis, 19 Desember 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Hamdan Zoelva menyampaikan gagasan-gagasan pentingnya terkait pendidikan, kepemimpinan, dan penguatan nilai-nilai luhur sebagai bekal generasi muda menuju masa depan.

Dalam paparannya, Hamdan Zoelva menyampaikan bahwa pendidikan sejatinya merupakan instrumen pembentukan karakter dan moralitas. Ia menguraikan sejarah pendidikan di Indonesia, yang pada masa penjajahan Belanda lebih banyak digunakan sebagai alat kolonialisme. “Pada masa itu, pendidikan dirancang untuk mencetak pekerja yang loyal kepada pemerintah kolonial, bukan untuk membangun kesadaran kritis atau menciptakan pemimpin yang visioner,” ujarnya.

Mengutip pemikiran H.O.S. Cokroaminoto dalam “Muslim National Onderwijs”, Hamdan Zoelva menegaskan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual. Ia merinci empat hal utama yang harus menjadi pilar pendidikan, yakni:

Pertama: Menanam benih kemerdekaan dan demokrasi. Pendidikan harus membangun kesadaran akan nilai-nilai kebebasan dan tanggung jawab sebagai warga negara yang demokratis.

Kedua: Menanam benih keberanian yang luhur. Keberanian ini harus didasari oleh keikhlasan hati, kesetiaan, dan kecintaan kepada kebenaran.

Ketiga: Menanam benih kehalusan jiwa dan keutamaan budi. Pendidikan harus mampu melahirkan individu yang beradab, memiliki kesopanan, dan menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat.

Keempat: Menanam benih kehidupan yang saleh dan sederhana. Nilai-nilai ini menjadi bekal untuk menciptakan manusia yang tidak hanya sukses secara material, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Hamdan Zoelva juga menyoroti pentingnya etika dan moralitas dalam bidang hukum. Ia mengingatkan bahwa ilmu hukum yang hanya berlandaskan logika dan struktur tanpa memperhatikan etika dan moral dapat melahirkan produk hukum yang tidak adil dan mudah diperjualbelikan. “Hukum bukan sekadar aturan, tetapi juga harus menjadi penegak keadilan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Sumber Kesuksesan

Lebih jauh, Hamdan Zoelva menguraikan dua sumber utama kesuksesan yang harus ditanamkan kepada peserta didik, yakni sumber yang berasal dari dalam diri sendiri dan yang berasal dari interaksi dengan orang lain.

Baca juga : KICK OFF TAHUN 2025: SEKOLAH BM 400 CANANGKAN TARGET KUALITAS DAN PRESTASI

Hamdan Zoelva menekankan bahwa kesuksesan sejati harus dimulai dari kemampuan individu untuk mengembangkan potensi dirinya. Beberapa elemen penting yang ia soroti meliputi hard skill (kemampuan akademik atau keahlian profesional), soft skill (kemampuan interpersonal, seperti komunikasi), belajar dari literatur dan pengalaman, loyalitas dan kerja keras.

Di sisi lain, Hamdan Zoelva menggarisbawahi pentingnya interaksi dengan sesama dalam perjalanan menuju kesuksesan. Ia menjelaskan berhubungan dengan orang lain dan membangun jejaring sosial adalah bagian penting dari proses belajar. Selain itu pengalaman dalam organisasi mengajarkan banyak hal, mulai dari manajemen waktu hingga kemampuan berkolaborasi.

Hamdan juga menekankan bahwa integritas, etika, dan sikap yang baik adalah perekat utama dalam membangun kolaborasi dan harmonisasi di tengah masyarakat yang semakin kompleks.