SMA Alfa Centauri Study Banding ke SMA BM 400

Jakarta — SMA Alfa Centauri Bandung, sebuah sekolah bergengsi yang dikenal atas prestasi akademik yang luar biasa, telah mengadakan kunjungan study banding ke SMA Bakti Mulya 400 Jakarta. Rombongan dari SMA Alfa Centauri, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh utama dalam Yayasan Taqwa, Cerdas, Kreatif, dan staf pimpinan sekolah, tiba di SMA Bakti Mulya 400 pada Kamis (26/10/23).

Program Cambridge yang diterapkan di SMA Bakti Mulya 400 menjadi sorotan dunia pendidikan karena memberikan pendekatan kurikulum internasional yang berkualitas. Hal inilah yang mendorong pimpinan SMA Alfa Centauri untuk melakukan studi banding yang bertujuan memperdalam pemahaman mereka terhadap model ini.

Rombongan dari SMA Alfa Centauri Bandung dipimpin oleh Risdiyanto (General Manager Yayasan Taqwa, Cerdas, Kreatif) dan Agus Rustandi (Kepala SMA Alfa Centauri), serta didampingi oleh sebelas pimpinan lainnya. Mereka diterima dengan hangat oleh Kepala Divisi Pendidikan YBKSP Bakti Mulya 400, Hadi Suwarno, beserta Andi Gunawan, Kepala SMA Bakti Mulya 400, manajer, wakil manajer, dan wakil kepala sekolah SMA Bakti Mulya 400.

Dalam sambutan sebagai tuan rumah, Hadi Suwarno menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Sekolah Bakti Mulya 400, khususnya SMA Bakti Mulya 400. Hadi Suwarno juga menyoroti pertumbuhan peserta didik yang signifikan selama beberapa tahun terakhir, yang merupakan hasil dari inovasi yang terus-menerus dilakukan.

“Program Cambridge di SMA Bakti Mulya 400 memiliki daya tarik karena siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan dengan standar internasional, namun juga tetap memperoleh nilai-nilai agama Islam dan nasionalisme yang kuat,” jelas Hadi Suwarno.

Sementara itu, dalam sambutan balasannya, Risdiyanto menyampaikan bahwa kunjungan tim dari SMA Alfa Centauri adalah untuk mendalami implementasi program, terutama Program Cambridge di SMA Bakti Mulya 400.

“Kami datang dengan membawa semangat belajar, seperti gelas kosong yang siap diisi,” ungkap Risdiyanto.

Acara berlanjut dengan presentasi program antara kepala sekolah. Andi Gunawan memaparkan berbagai kegiatan SMA Bakti Mulya 400, sementara Agus Rustandi membagikan wawasan tentang program-program di SMA Alfa Centauri.

Baca juga : Sekolah BM 400 Seminarkan Literasi Bahasa Inggris dan Well-Being

Kegiatan ini berlangsung dengan sangat interaktif, di mana para pimpinan sekolah berbagi informasi dan praktik terbaik dari masing-masing sekolah. Rombongan juga diajak mengunjungi laboratorium IPA untuk melihat aktivitas siswa dalam belajar sains, serta menyaksikan kegiatan siswa dalam bidang “global perspective”.

Kunjungan study banding ini berjalan dengan sukses, diakhiri dengan sesi ramah tamah dan pertukaran cinderamata sebagai tanda solidaritas antara kedua sekolah.

Franka Makarim Puji Penampilan SMP BM 400

Franka Makarim, Isteri Mendikburistek RI, Nadiem Makarim, memberikan pujian atas penampilan tari Woderland SMP Bakti Mulya (BM) 400. “Ini keren banget!” tulis Franka Makarim di Instagram pribadinya.

Penampilan siswa tersebut berlangsung pada kegiatan Webinar “Eksplorasi Minat Bakat di Kurikulum Merdeka, Mendampingi Anak Mewujudkan Potensi Terbaiknya” yang diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan Kemendikbudristek. Kegiatan berlangsung secara hybrid dengan lokasi luring di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan (Rabu, 30/8/2023).

Franka Makarim hadir dalam kapasitasnya sebagai Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemendikbudristek sekaligus pembicara utama. Dalam sambutannya Franka Makarim berharap: “Marilah kita bersama-sama memerdekakan anak-anak Indonesia dalam belajar dan berkarya untuk melahirkan generasi pelajar Pancasila yang cerdas dan berkarakter.”

Franka Makarim, Isteri Mendikburistek RI (kiri) mendapatkan penjelasan dari Rike Anwari, Kepala SMP Bakti Mulya 400 (paling kanan) tentang pembinaan keberbakatan di sekolah

Hadir untuk memberi sambutan Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan. Selanjutnya para narasumber kegiatan adalah Zulfikri (Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran), Rahmawati (Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan) dan Aisya Yuhanida Noor (Psikolog).

Menurut Rike Anwari, Kepala SMP Bakti Mulya 400, yang ikut mendampingi kegiatan, memberikan penjelasan bahwa: “Tarian Wonderland sendiri adalah tarian yang menampilkan keindahan bumi nusantara dengan berbagai kekayaan budaya”.

Tarian diiringi midley lagu daerah yaitu Paris Barantai (Kalimantan Selatan), Si Patokaan (Sulawesi Utara), Sarjojo (Papua), Soleram (Riau), Kampuang Nan Jauh di Mato (Sumatera Barat), Manuk Dadali (Sumatera Barat) dan Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur).

Tim Tari dan Perkusi SMP Bakti Mulya 400 bersama Franka Makarim dan Penyelenggara Acara Seminar Eksplorasi Minat Bakat di Kurikulum Merdeka

Selaian tari dan lagu, para siswa juga menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah. Adapun busana yang dipakai adalah pakaian adat dari Kalimantan , Sumatera Barat, Riau, Nangroe Aceh Darussalam, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Papua, Yogyakarta dan Jawa Barat.

Untuk menampilkan tari tersebut siswa giat berlatih secara mandiri, sekaligus tampil perdana pada saat HUT ke 78 RI di sekolah. Adapun sebelas nama yang tergabung dalam tim penari adalah Sasya Qaisara Putri Berina (kelas 8.2), Aliyya Khairunnisa (kelas 8.2), Cindy Marta Kusuma (kels 8.1), Kinasih Dayinta (kelas 8.1), Arretha Anditawarman (kelas 8.1), Hauraa Khairunisa Gustiyanto Putri (kelas 9.2), Armithya Wisaksono (kelas 9.2), Bianqanita Khalisa Rosman (kelas 9.1), Khalisha Rafila Sakinah Arietra (kelas 9.2), Alegra Kamidia Andyta Diredja (kelas 9.1) dan Ahsyara Misaki (kelas 9.1).

Baca juga : SEKOLAH BM 400 GELAR INAGURASI SISWA BARU SEKALIGUS HUT KE-78 RI

Selain menari, SMP Bakti Mulya 400 juga mendapat kesempatan untuk menampilkan perkusi. Adapun nama siswa yang tergabung dalam tim perkusi adalah  Sakti Aria Putra Prajasa (kelas 7.3), Raja Hatorangan Hamid (kelas 8.2),  Gilbert Obaroe Ongky (kelas 9.1), Muhammad Rayhan Az Zikra (kelas 8.1), Malik Abdul Aziz Boedhi Wiarso  (kelas 8.2), dan Kenzie Kayana Indrawan (kelas 7.2).

Menanggapi seminar tentang perlunya “Mendampingi Anak Mewujudkan Potensi Terbaiknya” tersebut, Rike Anwari menekankan bahwa: “Hal tersebut sesuai misi Sekolah Bakti Mulya 400 dimana setiap siswa dikembangkan segala potensi dirinya, tidak hanya akademik tetapi juga non akademiknya. Sehingga anak-anak bisa mencapai versi terbaik dari dirinya.”

Jejak Para Pendiri, Ilham untuk Generasi Masa Kini

Dibalik berdirinya Sekolah Bakti Mulya 400 terdapat kisah tentang pentingnya kerjasama. Kerjasama tersebut menjadi semangat yang tertanam dalam sanubari para pendiri sekolah tersebut. Latar belakang mereka adalah dua yayasan, yaitu Ikatan Keluarga Batalyon 400 (IKEL 400) dan Yayasan Pondok Mulya.

Para pendiri tersebut memutuskan untuk membentuk yayasan baru yang mewakili semangat kerja sama dalam bidang pendidikan, yang diberi nama Yayasan Badan Kerja Sama Pendidikan (YBKSP) Bakti Mulya 400. Tepat pada tanggal 30 September 1983, yayasan ini resmi berdiri sebagai pijakan untuk menciptakan sekolah yang bernafaskan keislaman dan kebangsaan.

Saat ini, keberadaan YBKSP Bakti Mulya 400 telah berlangsung 40 tahun, karena itu kita patut mengenang kembali para tokoh pendiri yang telah tiada, namun meninggalkan jejak perjuangan yang tak terlupakan.

Saat kita memperingati momen bersejarah ini, mari kita tenggelam dalam pemikiran mereka yang penuh pengabdian dan semangat. Mereka adalah pahlawan pendidikan yang telah memberikan bekal berharga bagi generasi penerus. Dengan menyusuri jejak perjuangan mereka, kita akan terus diilhami untuk meneruskan tongkat estafet ini, membawa semangat nasionalisme, keimanan, dan kerja sama ke generasi masa depan.

Mereka kini beristirahat di empat tempat peristirahatan terakhir yang berbeda, tetapi semangat mereka tetap hidup dalam sanubari kita.

Baca juga : VISION, MISSION, VALUE

Diantara tempat peristirahatan mereka adalah Taman Makam Tanah Kusir, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Taman Makam San Diego Hills (San Diego Hills Memorial Park) di Karawang Barat, dan Taman Makam Kemlaten Cirebon.

Taman Makam Tanah Kusir

Para pendiri sekolah yang dimakamkan di Tanah Kusir adalah almarhum Prof Ir H. Ismail Sofyan da Drs. H. Sukrisman.

Taman Makam Pahlawan Kalibata

Para pendiri yang dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata adalah almarhum Salamun Alfian Tjakradiwirja, Marsekal TNI Muhamad Saleh Basarah dan Prof. Dr. A. Hamid S. Attamimi, SH.

Taman Makam San Diego Hills

Para pendiri yang dimakamkan di San Diego Hill adalah almarhum Bapak Sudwikatmono, Sutadi Sukarya dan Ibrahim Risjad.

Taman Makam Kemlaten

Para pendiri yang dimakamkan di Kemlaten adalah almarhum Bapak H. Subagdja Prawata dan Drs. H. Budiman Kusika Prawata. Untuk mengenal tokoh-tokoh tersebut berikut sedikit informasinya.


H Ismail Sofyan (1930-2020. Pengusaha papan atas Indonesia, mendirikan perusahaan Metropolitan Development berjasa membuat desain sekaligus membangun kembali Masjid Syeikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh pasca tsunami dan merancang bangun Masjid Raya Pondok Indah Jakarta.


Salamun Alfian Tjakradiwirja (lahir 1927). Tokoh perpajakan di Kementerian Keuangan. Beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak Departemen Keuangan sejak tahun 1980-1988.


Marsekal TNI (Purn.) Mohamad Saleh Basarah Suradiningrat (1928 –2010) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari 28 Maret 1973 hingga 4 Juni 1977. Pendidikan yang pernah dienyam antara lain, Sekolah Penerbang, AS (1951), Sekolah Ilmu Siasat Angkatan Udara (1952), Kursus Instruktur Militer (1953), Sekolah Penerbang Lanjutan (1957), Kursus Staf Pertama (1962), Kursus Manajemen UI (1963), dan Seskoau (1965)


Prof. Dr. A. Hamid S. Attamimi, S.H. (1928-1994) dikenal sebagai Bapak Perundang-Undangan Indonesia yang lahir di Panjunan (Kawasan pemukiman keturunan Arab) di Cirebon tahun 1928. Dosen dalam Bidang Studi Hukum Administrasi Negara Fakuktas Hukum Universitas Indonesia. Pernah menjabat Wakil Sekretaris Kabinet Republik Indonesia untuk periode 1983 – 1993.


Sudwikatmono (1934 –2011) adalah pengusaha Indonesia. Sudwikatmono merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan M Ng. Rawi Prawirodihardjo dan Sugiem yang merupakan paman dan bibi dari Presiden Soeharto.


Sutadi Sukarya (1928-2022), Tentara Pelajar Indonesia pada Perang Gerilya I dan II. Pernah menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak (1970-1980). Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) periode 1981-1984. Duta Besar RI untuk Denmark (1984-1989).


Ibrahim Risjad (1934-2012). Awalnya hanya seorang tukang jahit biasa di Aceh Timur berkat kegigihannya sampai menjadi orang terkaya urutan keempat di Indonesia versi Forbes. Setelah lulus pada 1954, Risjad melanjutkan karier sebagai pegawai swasta.sepuluh tahun kemudian, Risjad bergabung di CV Waringin yaitu perusahaannya Sudono Salim. Dari sanalah kesuksesannya di mulai, ia diangkat menjadi direktur dan selanjutnya menjadi pengusaha yang sukses.


H.Subagdja Prawata (1027–2011). Pejuang Kemerdekaan, pengusaha sukses asal Cirebon dan Ketua Dewan Pembina Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pak Bagdja tergolong salah satu pengusaha Muslim yang sukses. Juga penyusun buku: Pedoman Hidup Menjadi Muslim Mulia, Panduan Shalat Menurut Sunnah Rasullulah SAW dan Shalat & Dzikir Sehari-hari Sepanjang Tahun.


Budiman Kusika (1935-2017). Pernah menjadi PNS di Pemda DKI semasa Gubernur Ali Sadikin, kemudian terjun sebagai usahawan yang membangun properti di berbagai daerah utuk menciptakan lapangan kerja. Beliau adalah Presiden Komisaris Grage Group.

Sekolah BM 400: Merancang Pembelajaran Kolaboratif

Jakarta – Menyambut tahun ajaran baru 2023/2024, sekolah Bakti Mulya 400 mengadakan kegiatan rapat kerja dengan tema ‘Collaborative Planning Process for Learning and Teaching Supporting Agency’ pada 19 – 23 Juni 2023.

Pembukaan rapat kerja diadakan di gedung auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP BM 400, Pondok Pinang, Jakarta Selatan dan diikuti oleh 140 guru dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah BM 400, Dr. Sutrisno Muslimin berpesan kepada seluruh civitas akademika Sekolah BM 400 untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan.

“Ketika kita tidak lagi kreatif, tidak lagi proaktif, maka kita akan ditinggal oleh pasar dan tidak menjadi sekolah pilihan,” ungkap Dr. Sutrisno.

“Oleh sebab itu kita harus terus melakukan inovasi, perubahan-perubahan dalam rangka agar kita bisa memenangkan kompetisi itu,” sambungnya.

Dirinya menambahkan, setiap jenjang pendidikan di Sekolah BM 400 mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA harus melakukan perubahan yang bisa memberikan dampak positif bagi kemajuan sekolah.

“Lakukan perubahan yang penting, yang signifikan dan jangan takut untuk melakukan perubahan, karena perubahan itu adalah hal yang pasti,” kata Dr. Sutrisno.

“Di unit-unit itu tolong dibuka ruang kreativitas, ruang diskusi, ruang dialog agar di situ terjadi komunitas pembelajar,” ujarnya.

Selain itu, Dr. Sutrisno juga berharap sekolah BM 400 bisa turut berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia melalui sikap proaktif dari seluruh civitas akademika yang memiliki pola pikir bertumbuh (growth mindset).

“Karena saya mau kita ikut mewarnai pendidikan. Jadi kalau orang bicara soal sekolah, maka kiblatnya adalah Bakti Mulya 400,” ungkapnya.

“Syaratnya adalah kita semua yang ada di sini itu aktif untuk kemudian berkontribusi memperbaiki sekolah ini. Tapi hal itu harus dilakukan oleh orang-orang yang terus tumbuh, orang-orang yang growth mindset,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Euis Tresna, S.Pd., M.Si., Deputi Ketua Pelaksana Harian (KPH) turut mengungkapkan Sekolah BM 400 harus mampu menjawab tantangan dan kebutuhan dari para siswa dan orang tua.

Baca juga : Angkatan ke-38 TK Bakti Mulya 400: Embracing the Next Milestone

“Kita tahu anak-anak itu beragam kebutuhannya, beragam karakternya. Maka dari itu, kita harus memberikan pendidikan yang tetap dipilih oleh orang tua, sesuai dengan kebutuhan anak-anaknya,” ungkap Euis.

Dirinya menambahkan, sejalan dengan penerapan kurikulum merdeka belajar, Sekolah BM 400 juga harus memastikan proses pembelajaran di sekolah sejalan dengan kebutuhan siswa.

“Kita tentu saja harus menciptakan bagaimana kurikulum atau proses pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan anak-anak,” pungkasnya.

Rangkaian rapat kerjadi hari pertama dilanjutkan dengan kegiatan praktek analisis Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Acuan Tujuan Pembelajaran (ATP) yang disampaikan oleh Hana Triana, M.Pd.

Kemudian, rapat kerjadilanjutkan dengan kegiatan penyusunan Ketercapaian Tujuan Pembelaran (KKTP) oleh para peserta secara berkelompok dan kegiatan Penyusunan Modul Ajar.

Kegiatan rapat kerjaini bertujuan untuk membangun kolaborasi guru dalam melakukan perencanaan pembelajaran dan asesmen, meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam penyusunan program kurikulum yang efektif, serta mengembangkan pengalaman belajar sesuai dengan nilai-nilai belajar Bakti Mulya 400.

Prosesi Wisuda Sekolah BM 400: ‘Ready for New Chapter in Our Life’

Para lulusan SMP dan SMA BM 400 diharapkan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

JAKARTA – SMP dan SMA Bakti Mulya 400 berkolaborasi menggelar acara wisuda angkatan ke-36 (SMP) dan angakatan ke-22 (SMA) dengan tema ‘Ready for New Chapter in Our Life’ pada Sabtu (10/6/2023).

Dilaksanakan di gedung Auditorium Ki Hajar Dewantara SMP BM 400, Jakarta Selatan, sebanyak 44 wisudawan SMP dan 70 wisudawan SMA hadir dengan didampingi oleh orang tua masing-masing.

Kepala SMP Bakti Mulya 400, Rike Anwari Fuady, M.Si. menyampaikan SMP BM 400 mengutamakan pembentukan karakter yang kuat dalam bingkai agama Islam.

“Selama tiga tahun ini, kami telah menanamkan kebiasaan baikdalam agama Islam dalam setiap aspek kehidupan sekolah,” ungkap Rike.

“Kami mengajarkan kepada siswa-siswi kami tentang nilai-nilai keagamaan, etika, dan moralitas yang menjadi dasar bagi sikap dan tindakan mereka,” sambungnya.

Selain itu, dirinya juga berharap lulusan SMP Bakti Mulya 400 mampu menorehkan prestasi di kancah internasional.

“Kami ingin melihat kalian menjadi generasi yang berdaya saing global, mampu bersaing di kancah internasional, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang perkembangan dunia,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Diana, S.Pd. selaku Kepala SMA Bakti Mulya 400 mengungkapkan lulusan SMA BM 400 angkatan ke-22 ini memiliki semangat belajar yang tinggi kendati belajar di tengah pandemi Covid-19 dua tahun lalu.

“Para siswa SMA Bakti Mulya 400, telah menunjukkan ketangguhan, keuletan, dan semangat juang yang luar biasa,” ujar Diana.

“Kalian telah menunjukkan kecerdasan, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa,” sambungnya.

Dirinya menambahkan angkatan ke-22 SMA BM 400 juga berhasil meraih berbagai prestasi dalam berbagai bidang.

“Pencapaian tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam kegiatan lainnya seperti studentpreneur, kepemimpinan, dan pengembangan agama Islam,” pungkasnya.

Prosesi wisuda dilanjutkan dengan pemberian sambutan dari Keilla Thalita Alea sebagai perwakilan wisudawan SMA dan Elora Khiar Nareswari dari perwakilan wisudawan SMP.

Keilla berpesan kepada para wisudawan untuk terus mengejar mimpi dan menjadi pemimpin di masa depan.

“Jangan sia-siakan pertarungan yang sudah kita menangkan ini, karena saya yakin kita semua adalah pemimpin masa depan,” ujar Keilla.

“Semoga kita semua menjadi orang yang berani meraih mimpi dan tak terhentikan oleh berbagai batasan,” pungkasnya.

Kemudian, Elora dalam sambutan yang disampaikan dalam bahasa Inggris mengungkapkan sekolah Bakti Mulya 400 memberikan banyak hal positif bagi dirinya dan teman-teman.

“Sekolah ini menjadi tempat di mana kehadiran kita selalu ditunggu oleh guru kita, keberadaan kita dihargai, dan suara kita diapresiasi dan iman kita pada Islam dijaga dengan baik oleh guru-guru di Bakti Mulya 400,” ungkap Elora.

Selaras dengan tema ‘Ready for New Chapter in Our Life’, Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. mengungkapkan lima hal kepada lulusan sekolah BM 400 untuk bisa mencapai kesuksesan.

Kelima hal tersebut adalah belajar terus menerus, kerja keras, muliakan orang tua, hindari overthinking, dan banyak berdoa.

Dr. Sutrisno dalam sambutannya juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di Sekolah BM 400.

“Saya ucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan sekolah ini,” ujar Dr. Sutrisno.

“Yakinlah bahwa sekolah ini akan terus menerus mengalami perbaikan. Yakinlah bahwa sekolah ini adalah tempat yang terbaik untuk pendidikan bagi anak-anak yang terbaik,” tutupnya.

Pada akhir sesi, staff ahli Kemenpora bidang kepemudaan dan diaspora, Hamdan Hamedan, MA. turut hadir dalam prosesi wisuda sekolah BM 400 kali ini.

Baca juga : Prof. Fasli Jalal: Sutrisno Muslimin, Guru Merdeka Membangun Bangsa

Dirinya memberikan orasi ilmiah kepada para wisudawan mengenai tiga fondasi yang harus dibangun untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Ketiga fondasi tersebut adalah complex problem solving, people skills, dan self-management.

Pada fondasi pertama, yaitu complex problem solving, guru perlu melatih high-order thinking skills siswa agar mereka bisa memiliki kemampuan memecahkan masalah dan menciptakan solusi.

“Di masa depan, masalah akan tetap ada, dan solusi alternatif dan inovatif perlu diciptakan,” ungkap Hamdan.

Kemudian, people skills juga menjadi salah satu fondasi yang dibutuhkan oleh siswa agar bisa memiliki kemampuan berkolaborasi.

“Bagaimana kita bisa menjadi good team player dan good team leader. Yang terpenting kolaborasi, tanpa kolaborasi, kita sulit menciptakan inovasi,” sambungnya.

Terakhir, Hamdan mengungkapkan, saat ini setiap orang sangat bergantung pada gawai. Sehingga, memiliki kemampuan self-management yang baik sangat diperlukan oleh siswa.

“Kita hidup di dalam very distracted world. Kemampua untuk tetap fokus menjadi sangat berharga. Self- management mencegah self-sabotage,” pungkasnya.

DUA TIM SISWA SMP BM 400 RAIH JUARA SCIENCE INTERNASIONAL

Siswa SMP BM 400 melakukan presentasi proyek penelitian untuk kegiatan ASEAN+3 Student Camp and Teacher Workshop for the Gifted in Science yang berlangsung tanggal 15 Januari 2023.

JAKARTA – Siswa dan guru dari Sekolah Menengah Pertama Bakti Mulya 400 (SMP BM 400) mengikuti kegiatan The 12th ASEAN+3 Student Camp and Teacher Workshop for the Gifted in Science pada taggal 15 Januari 2023. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kementrian Sains dan Teknologi Korea Selatan serta Korea Foundation for the Advancement of Science and Creativity (KOFAC).

Kegiatan Student Camp tersebut diikuti oleh lebih dari 120 siswa di Kawasan Asia Tenggara, Korea Selatan, Jepang, dan China (ASEAN+3). Ketua Penyelenggara, Prof. Chang Oung PARK menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menyediakan tempat bagi siswa berbakat untuk merangsang rasa ingin tahu mereka dan mengembangkan kemampuan mereka terhadap sains, serta kesempatan yang lebih baik untuk bertukar pikiran dan persahabatan di dunia internasional.

Pada kegiatan tersebut dua kelompok siswa SMP BM 400 mewakili sekolah Indonesia berhasil maju menjadi finalis diantara 15 finalis dari berbagai negara. Kelompok pertama beranggotakan Brahmandiko Akbar, Alina Ayudewi dan Syasya Qaisarana mempresentasikan projek berjudul “Exploring Carbon Dioxide and Greenhouse Effect”. Sedangkan kelompok kedua beranggotakan Zahra Nabila, Alegra Kamidia William Ali dan Praisya Anindia mempresentasikan projek berjudul “How Carbon Dioxide Can Increase the Temperature of the Earth?”

Baca juga : SEKOLAH BM 400 BEKALI NILAI UNIVERSAL DAN SPRITITUAL ISLAM

Pada sesi pengumuman kegiatan, panitia menetapkan kelompok pertama mendapat medali perak, sedangkan kelompok kedua mendapatkan menadali perunggu. Selain penghargaan medali, tim SMP BM 400 juga mendapatkan penghargaan sebagai pembuat desain mascot terbaik dan dipercaya untuk closing speech di akhir acara. Closing speech guru dibawakan oleh Edi Hermawan, sedangkan closing speech siswa dibawakan oleh Praisya Anindia.

Yang tidak kalah penting pada sesi  Cultural Night Presentation, SMP BM 400 juga berhasil mengenalkan budaya Indonesia melalui tari dan nyanyian. Pada kesempatan tersebut tim siswa BM 400 membawakan Midley Sembilan Budaya Indonesia.

Kepala SMP BM 400, Rike Anwari Fuady, M.Si. berharap kegiatan The 12th ASEAN+3 Student Camp for the Gifted in Science ini dapat mengasah kemampaun siswa agar memiliki kompetensi kompetensi abad 21 yaitu Critical Thinking, Communication, Creative Thinking, dan Collaboration. Lebih lanjut, “guru maupun siswa dapat memperluas kolaborasi agar pembelajaran di SMP BM 400 memiliki kualitas sejajar dengan pembelajaran di negara maju,” ujar Rike Anwari.

SEKOLAH BM 400 BEKALI NILAI UNIVERSAL DAN SPRITITUAL ISLAM

Semua peristiwa yang hadir pada kehidupan kita merupakan sarana untuk berlatih cara merespon dengan benar. Mereka yang menggunakan ego akan merespon dengan menyalahkan orang lain. Mereka yang menggunakan akal akan introspeksi. Mereka yang menggunakan qolbu akan membaca untuk mengambil hikmahnya.

JAKARTA — Mengawali pembelajaran tahun 2023, Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) menggelar Training dan Coaching untuk Guru bertema Mengenal Dimensi Universal dan Spiritual Islam.

Kegiatan tersebut berlangsung dua hari pada Rabu (4/1) dengan peserta guru TK, SMP dan SMA. Selanjutnya hari Kamis (5/1) diikuti oleh seluruh guru SD.

Pada kesempatan tersebut hadir Dewan Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400 yaitu Baskara Sukarya (wakil ketua pengurus), Asep Syarifudin Hidayat (anggota pengurus) dan Wahuni Kamila (anggota pengurus).

Dalam sambutannya, Baskara Sukarya menyampaikan bahwa pendidikan merupakan kunci majunya peradaban, karena itu lembaga pendidikan dituntut menjadi ajang literasi sejalan perkembangan global dan sesuai kemajuan teknologi.

Baskara Sukarya  menghimbau: “Agar guru berperan dalam kehidupan yang dinamis, karena itu guru perlu mengupgrade diri melalui seminar dan pelatihan sehingga sekolah menjadi institusi par excellence atau institusi unggul melebihi yang lain”.

Sementara itu pada sesi pertama dengan tema “Islam Jalan Hidupku,” Pardamean Harahap, M, Phil. memberikan kajian tentang kesejatian diri, makna agama, makna shalat dan tingkatan jiwa.

Dalam hal kesejatian diri, Bang Dame, panggilan akrab Pardemangan Harahap, menguraikan hahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang memiliki unsur tiga unsur yatu body (indra: mata telinga, hidung, lidah, tangan, kulit), mind/soul (indera batin: rasio, memori, imajinasi, sentimen, kehendak) dan spirit/ divine awarness (al hayyu, nafas kehidupan, qolbu, hening).

Selanjutnya, makna agama menurut Bang Dame adalah jalan damai bersama Tuhan. Karena itu orang yang mempraktekkan laku damai menghindarkan perdebatan tentang berbedaan dogma agama.

Lebih lanjut Bang Dame menekankan pentingnya sholat dengan menghayati fungsinya. Diantara fungsi sholat merupakan penolong, mencegah kemungkaran, bentuk humility, humble, penyerahan diri dari sang hamba kepada sang Kholiq. Sholat merupakan bentuk meditasi bagi seorang muslim.

Pardamean Harahap mengingatkan dalam mencapai tingkatan spiritual maka diperlukan olah jiwa.

“Semua peristiwa yang hadir pada kehidupan kita merupakan sarana untuk berlatih cara merespon dengan benar. Mereka yang menggunakan ego akan merespon dengan menyalahkan, khawatir, menggerutu, takut dan panik. Mereka yang menggunakan akal akan introspeksi, evaluasi diri lalu mencari penyebabnya. Mereka yang menggunakan qolbu akan hening, berdiam untuk mengambil hikmahnya,” papar Pardamean Harahap.

Baca juga : AWALI TAHUN 2023, SEKOLAH BM 400 LAKUKAN SERVICE EXCELLENCE TRAINING

Selanjutnya pada sesi kedua, Yusuf Daud, M.Ud., Ph.Dmelanjutkan kajian dengan materidengan judulTwenty Jewels of Holistic Timeless Learning from The Man of God – Muhammad SAW. Yusuf Daud menguraikan bahwaRasulullah sejatinya seorang guru atau pendidik sejati, sehingga Rasulullah SAW juga dikenal sebagai The Walking Qur’an.

Karena itu Yusuf Daud menyampaikan metode pembelajaran yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Adapun metode pembelajaran yang dilakukan nabi diantaranya adalah sebagai  berikut. Pertama, applied learning method. Jika ingin mengajarkan anak didik untuk sholat, jangan hanya diajarkan hafalannya saja. Ajarkan praktiknya di masjid. Kedua, scanning dan levelling. Kita melakukan scan terhadap potensi anak didik. Jangan memaksakan suatu diluar kapasitas anak didik. Anak didik juga ada tingkatannya. Bukan untuk dibanding-bandingkan, tapi untuk diselaraskan sesuai dengan minat dan bakatnya.

Ketiga, analogy dan case study artinya berikan pembelajaran dengan membuat perbandingan dan contoh yang konkrit dalam kehidupan sehari-hari agar anak lebih mudah memahami. Keempat, teaching and motivating, yaitu membimbing anak-anak untuk menemukan jawabannya, jadi jangan langsung dijawab oleh guru. Hal ini untuk membuat anak-anak percaya diri dalam belajar. Bimbing anak untuk memiiki pilihan dalam hidupnya, dan harus bertanggungjawab atas pilihannya.

Kelima, reflective, refleksi diri, yaitu siswa ditanya kembali tentang apa yang didapatkan pada saat pembelajaran. Selanjutnya guru meminta siswa untuk merenungkan dan melakukan tindak lanjut atas materi pembelajaran tersebut.

KB-TK Bakti Mulya 400 Gelar Wisuda Angkatan ke-37

Prosesi wisuda KB-TK Bakti Mulya 400 angkatan ke-37, Sabtu (25/6).

JAKARTA – KB-TK Bakti Mulya 400 melaksanakan wisuda luring (offline) angkatan ke-37 dengan tema “Menjadi Generasi Berakhlak Mulia & Penuh Semangat Dalam Meraih Cita-Cita” pada Sabtu (25/6).

Didampingi orang tua masing-masing, para wisudawan KB-TK BM 400 yang berjumlah 99 siswa dari enam rombongan belajar tersebut tampak antusias mengikuti rangkaian prosesi wisuda yang dilaksanakan di gedung aula sekolah kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Acara wisuda angkatan ke-37 dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars sekolah BM 400, serta dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur’an, hadis, dan doa harian oleh siswa KB-TK BM 400.

Kepala KB-TK Bakti Mulya 400, Neneng Huliyah SAg.

Neneng Huliyah SAg selaku Kepala KB-TK BM 400 mengaku bersyukur karena wisuda angkatan ke-37 ini dapat dilaksanakan secara luring.

“Alhamdulillah wisuda kali ini dilaksanakan secara tatap muka langsung, sudah 3 angkatan sebelumnya dilaksanakan secara virtual,” ungkap Neneng.

Selain itu, dirinya juga mengapresiasi para guru, orang tua, dan karyawan yang selama ini telah mendidik serta mendampingi siswa-siswi KB-TK BM 400 hingga mereka dapat menyelesaikan studi dengan baik.

Masih dalam sambutannya, Neneng turut menyampaikan pesan dan harapannya kepada para lulusan angkatan ke-37.

“Teruslah semangat belajar, raihlah cita-citamu di manapun Ananda melanjutkan sekolah, jagalah nama baik TK Bakti Mulya 400,” pesannya.

“Jadilah anak saleh dan salihah yang membanggakan dan membahagiakan orang tua, jadilah anak yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

Deputi Ketua Pelaksana Harian Bakti Mulya 400, Euis Tresna SPd, MSi berterima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan putra-putri mereka di KB-TK Bakti Mulya 400.

“Selaku mitra utama Yayasan Bakti Mulya 400 dalam pendidikan, kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak dan Ibu terhadap TK Bakti Mulya 400,” ungkap Euis.

Dia menambahkan, sekolah Bakti Mulya 400 terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan terus berbenah diri dan berinovasi.

“Tentu kami terus berbenah diri, setiap saat menghadirkan inovasi,” ujarnya.

Euis juga mengungkapkan pada tahun ajaran 2022/2023, KB-TK BM 400 akan menerapkan standarisasi pedidikan internasional, salah satunya melalui implementasi International Early Years Curriculum (IEYC).

“Pada tahun ajaran 2022/2023 yang akan datang, kami akan meningkatkan standarisasi pendidikan (KB-TK) menjadi standar internasional,” sambungnya.

Baca juga : Wisudawan SD BM 400 Angkatan 32 : “Challenge Everything”

Dalam sambutan lainnya, Deayu Anugraha selaku Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Murid (FKOM) KB-TK BM 400 menyampaikan terima kasih kepada guru dan orang tua yang yang telah dalam bekerjasama demi kesuksesan belajar siswa.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada guru, juga orang tua KB-TK BM 400 akan kerjasama yang sangat baik, sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berjalan lancar. Harapannya kita tetap bisa menjaga silaturahmi,” ungkap Deayu.

Selanjutnya, Deayu juga memberikan selamat dan harapannya kepada siswa-siswi tingkat TK B yang berhasil lulus pada hari ini.

“Untuk anak-anak kelas B, selamat kalian sudah lulus TK semoga kalian selalu sukses di jenjang pendidikan selanjutnya,” tutupnya.

Puncak acara wisuda ditandai dengan pengalungan medali kepada para wisudawan yang tampak tertib dan antusias.

Acara wisuda kemudian dilanjutkan dengan kegiatan lainnya seperti penyampaian testimoni dan cita-cita masing-masing siswa, pembacaan ikrar wisuda, dan penampilan dari para wisudawan tingkat TK B.

MENGINTIP TRADISI BERPUASA DI ITALIA DAN TURKI BERSAMA SEKOLAH BAKTI MULYA 400

Aisyah Sofia Bravi, Mahasiswa S1 University of Bologna, Italia.

JAKARTA – Puasa merupakan ibadah wajib di bulan Ramadan yang dijalankan oleh umat muslim di seluruh dunia. Setiap negara tentunya mempunyai cara dan tradisi yang berbeda-beda dalam menjalankan ibadah puasa, tak terkecuali di negara Italia dan Turki.

Kali ini, Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) mengadakan web seminar (webinar) dengan tema Mengintip Tradisi Berpuasa di Italia dan Turki pada (19/4).

Drs Ajibandi, manager Bidang Kesiswaan Sekolah BM 400.

Drs Ajibadi selaku manager Sekolah BM 400 mengungkapkan bahwa webinar kali ini merupakan kegiatan kolaborasi antar unit Sekolah BM 400 mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) serta siswa-siswi perwakilan Rohani Islam (Rohis) se-Jakarta Selatan.

“Hari ini kita coba memadukan dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an, bagaimana kegiatan dan tradisi keagamaan khususnya ibadah puasa di negara Italia dan Turki,” ungkap Drs. Ajibandi.

“Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah dari kegiatan ini sehingga semakin kuat keimanan kita dalam menjalankan ibadah puasa,” sambungnya.

Dalam webinar ini, Sekolah BM 400 mengundang dua narasumber yaitu, Aisyah Sofia Bravi, mahasiswa S1 jurusan Fashion Cultures & Techniques di University of Bologna, Italia dan Nandang Hendrawan, pengurus International Fraternity Association (IFA) Derneği, Turki.

Sebagai narasumber pertama, Aisyah mengatakan jika durasi berpuasa di negara Italia bisa berbeda tiap tahunnya tergantung musim dan zona waktu. Dia menjelaskan durasi waktu berpuasa di musim panas bisa lebih lama dibandingkan di musim dingin.

“Di Italia, lama waktu berpuasa berganti tiap tahunnya tergantung musim dan zona-nya,’ ungkap Aisyah.

“Di musim panas, berpuasa bisa 18 sampai 19 jam. Kalau musim dingin, maksimal 12 jam karena waktu (siang) nya lebih pendek” sambungnya.

Selain itu, Aisyah yang juga memiliki darah Indonesia menjelaskan menu-menu apa saja yang biasa dirinya konsumsi ketika bersantap sahur dan berbuka puasa.

“Kita sahurnya seperti mau sarapan, jadi banyak minum air hangat atau teh hangat dan juga sereal, biskuit, roti, serta cokelat,” kata Aisyah.

“Kalau untuk buka puasa, menu buka puasanya dari makanan Italia atau Indonesia seperti daging dan sayur,” tuturnya.

Nandang Hendrawan, Pengurus International Fraternity Association (IFA) Derneği, Turki

Dilanjutkan narasumber kedua, Nandang yang merupakan pengurus IFA Derneği menjelaskan beberapa kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Turki sebelum memasuki bulan Ramadan seperti membersihkan rumah, masjid, serta makam para sahabat Rasulullah SAW.

“Kebanyakan muslim di Turki sebelum memasuki bulan Ramadan menyiapkan dan membersihkan tempat-tempat yang ada di rumahnya juga masjid-masjid serta kuburan para sahabat Rasulullah,” ungkap Nandang.

Dia melanjutkan, masyarakat Turki juga terbiasa menyiapkan manisan sebelum memasuki bulan Ramadan karena proses pembuatan manisan yang terbilang sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Baca juga : CEO TALK BM 400 DIBUKA WAGUB DKI JAKARTA, UNDANG TOKOH SUKSES DALAM BISNIS DAN POLITIK

“Mereka menyiapkan manisan seperti Baklava sebelum memasuki bulan Ramadan agar ibadah puasa mereka tidak terganggu,” jelasnya.

Kemudian, dirinya juga turut menceritakan satu tradisi unik di Turki untuk membangunkan orang-orang pada saat sahur yang disebut Davul.

“Jam 2 dan 3 (pagi), mereka ada Davul yaitu membangunkan orang-orang untuk bersantap sahur menggunakan drum,” tuturnya.

Sebagai penutup, Ustaz Pangeran Arsyad Ihsanul Haq memaparkan rangkuman dari materi yang dibawakan oleh kedua narasumber pada acara webinar kali ini.

Dirinya juga berpesan kepada siswa-siswi sekolah BM 400 untuk tetap melaksanakan ibadah di bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya. “Tetap semangat, tetap melaksanakan ibadah semampunya dan sesungguh-sungguhnya karena pahala di Ramadan itu besar dan tidak seperti di bulan-bulan lain,” kata Ustaz Pangeran.

CEO & Studentpreneur Talk Sekolah BM 400 Bahas Bank dan Bisnis Syariah

JAKARTA – Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) kembali menyelenggarakan CEO & Studentpreneur Talk Acara tersebut berlangsung pada Jumat (4/2) dengan mengusung tema “Sharia Banking and Sharia Business Up” dan diikuti oleh siswa-siswi dari Sekolah BM 400.

CEO & Studentpreneur Talk kali ini dipandu oleh dua siswi Sekolah Menengah Atas BM 400 (SMA BM 400) yaitu Indira Tabina dari kelas X IPS 1 sebagai Master of Ceremonies (MC) dan Say Qanaah Garda Mudi dari kelas X Cambridge 2 sebagai moderator.

Euis Tresna, Deputy KPH Sekolah Bakti Mulya 400, opening speech pada CEO Talk & Studentpreneur yang diadakan secara virtual pada Jumat (4/2).

Pembukaan acara ditandai dengan opening speech yang disampaikan oleh Deputy KPH  Euis Tresna, S.Pd. M.Si. Dalam sambutan yang disampaikannya, Euis Tresna melihat bahwa penggunaan sistem syariah dalam bisnis saat ini sudah mulai berkembang khususnya di antara kaum milenial.

“Sistem syariah sudah menjadi gaya hidup/lifestyle dari para kaum milenial. Kita lihat beberapa publik figur dalam berbisnis sudah beralih ke sistem syariah,” tuturnya.

Acara ini bertujuan untuk untuk mengedukasi siswa-siswi Sekolah BM 400 mengenai perbankan syariah dan juga bisnis syariah up serta manfaatnya dalam berbisnis.

“Pada kesempatan siang ini, kita isi dengan literasi keuangan yaitu mengenal sistem syariah dan tentu saja manfaat yang dapat dipakai atau digunakan menggunakan sistem syariah dalam berbisnis,” sambung Euis Tresna dalam sambutannya.

Indra Sakti (Head of Sharia Funding CIMB Niaga Syariah) sebagai narasumber CEO Talk & Studentpreneur Sekolah BM 400 yang diadakan secara virtual pada Jumat (4/2).

Sejalan dengan tema yang perbankan dan bisnis syariah yang diusung pada CEO & Studentpreneur Talk kali ini, Sekolah BM 400 mengundang dua narasumber yang merupakan pakar di industri perbankan syariah, yaitu Khairil Zubair (Senior Branch Manager CIMB Niaga Syariah) dan Indra Sakti (Head of Sharia Funding CIMB Niaga Syariah).

Pada sesi pertama, Khairil Zubair menjelaskan kepada peserta CEO & Studentpreneur Talk mengenai perbedaan antara bank syariah dan bank konvesional.

“Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional itu, kalau bank konvensional menabung dan meminjam (uang) itu ada system (suku) bunga. Sedangkan bank syariah menggunakan istilah akad,” terangnya.

Kemudian, Khairil juga menjelaskan bila masyarakat menabung di bank syariah terdapat dua jenis akad, yaitu akad wadiah dan akad mudharabah.

Khairil Zubair (Senior Branch Manager CIMB Niaga Syariah) sebagai narasumber CEO Talk & Studentpreneur Sekolah BM 400 yang diadakan secara virtual pada Jumat (4/2).

“Kalau masyarakat menyimpan di bank (syariah), akad-nya ada dua: wadiah (bersifat titipan) dan mudharabah (bersifat investasi),” tutup Khairil.

Perlu diketahui, akad wadiah bersifat titipan dan bisa diambil kapan saja atau sesuai kesepakatan serta tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali bersifat sukarela dari bank.

Sedangkan, akad mudharabah bersifat investasi dimana nasabah bersifat sebagai pemilik dana dan bank bersifat sebagai pengelola dana. Simpanan dapat diambil sesuai kesepakatan dan pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah (bagi hasil) yang dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

Baca juga : SMP BM 400 IKUTI ASEAN STUDENT CAMP AND TEACHER WORKSHOP

Selanjutnya, pada sesi kedua, Indra Sakti memaparkan jika Generasi Milenial menghabiskan hanya 10,7 persen penghasilannya untuk menabung, 2 persen untuk investasi dan lebih dari 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari.

Oleh karena itu, dia memberikan tips kepada peserta CEO & Studentpreneur Talk tentang cara mengelola uang dengan baik.

“Fokuskan ke saving, teman-teman harus bisa mengelola minimal uang jajan supaya bisa terkumpul uang-nya dan teman-teman bisa mewujudkan keinginan-nya,” kata Indra.

Indra menambahkan jika siswa-siswi sekolah BM 400 memiliki keinginan untuk bisa membangun bisnis dan mempunyai pendapatan sendiri dalam lima atau sepuluh tahun ke depan, maka yang harus dilakukan sekarang adalah mulai menabung dan berinvestasi.

“Siap-siap yuk dari sekarang untuk menabung dan investasi berapapun nominal dan kemampuan teman-teman. Kuncinya hanya satu, istiqomah,” tuturnya.

Sesi terakhir merupakan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan diajukan oleh peserta CEO & Studentpreneur Talk kepada narasumber. Salah satunya Azila Fatla, siswi kelas X MIPA 5 SMA BM 400 yang menanyakan ikhwal perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

Indra Sakti selaku narasumber menjawab pertanyaan dari Azila dengan mengatakan bahwa perbankan syariah berkembang dengan sangat baik di Indonesia, terlebih pemerintah Indonesia saat ini sangat fokus untuk meningkatkan ekonomi syariah. “Saat ini pemerintah sangat fokus untuk meningkatkan keuangan dan ekonomi syariah. Kita juga baru dapat informasi jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu diarahkan untuk semua karyawan dan entity-nya menggunakan perbankan syariah,” ungkap Indra.