Jakarta, 2 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025, Sekolah Bakti Mulya 400 menyelenggarakan refleksi pendidikan yang dipusatkan di Aula SD Bakti Mulya 400 Pondok Indah, Jakarta, pada Jumat, 2 Mei 2025. Acara ini diikuti oleh seluruh guru SD Bakti Mulya 400, serta para pimpinan sekolah dari unit-unit di Jakarta dan Bakti Mulya 400 Cibubur.
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si., Ketua Pelaksana Harian Yayasan Bakti Mulya 400 (YBKSP), yang memberikan amanat utama bertema: “Pendidikan: Mencerdaskan dan Memajukan.”
Dalam amanatnya, Dr. Sutrisno menegaskan bahwa hakikat pendidikan bukan semata-mata persoalan akademik atau administratif, melainkan sebagai proses peradaban yang membangun akhlak mulia, kepribadian luhur, dan daya pikir merdeka. Ia menggarisbawahi bahwa pendidikan adalah skala prioritas bangsa untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang kuat sebagai pilar masa depan Indonesia.
“Pendidikan harus dimaknai sebagai proses membentuk manusia seutuhnya — akalnya, hatinya, dan tindakannya. Maka dari itu, guru bukan hanya pengajar, tapi juga pembimbing moral, mentor jiwa, dan agen peradaban,” tutur Dr. Sutrisno dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa di tengah dinamika zaman yang berubah cepat, guru harus menjadi agen pembelajaran yang adaptif dan reflektif, sekaligus mentor dan konselor bagi peserta didik. Hal ini menuntut guru tidak hanya menguasai kompetensi akademik, tetapi juga memiliki pemahaman pendidikan yang menyeluruh (kaffah).
Dalam pandangannya, guru ideal bukan hanya spesialis dalam satu bidang, melainkan figur utuh yang mampu mewakili nilai-nilai agama, budi pekerti, cinta tanah air, dan kesehatan jiwa-raga. Oleh sebab itu, Dr. Sutrisno menyampaikan harapannya:
“Saya berharap setiap guru Bakti Mulya 400 adalah sekaligus guru Agama, BK, PPKN, dan Olahraga. Inilah esensi pendidikan holistik — mendidik akal, membina jiwa, dan menggerakkan tubuh.”
Dalam suasana peringatan Hari Pendidikan Nasional yang mengambil semangat dari filosofi Ki Hadjar Dewantara, acara ini juga menjadi refleksi bersama bahwa pendidikan bukan milik sekolah semata, melainkan tanggung jawab kolektif semua pihak — guru, orang tua, yayasan, dan masyarakat.
Acara peringatan ini juga diisi dengan doa bersama, refleksi profesi guru, dan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tapi juga pada proses, karakter, dan kasih sayang.
Bakti Mulya 400 yang dikenal sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, nasionalisme, dan pengembangan karakter, terus berkomitmen menjadikan Hari Pendidikan Nasional sebagai momentum penyalaan semangat mendidik secara lebih mendalam, berwawasan luas, dan berbasis nilai.
Jakarta, 17 April 2025 – Dalam rangka mempersiapkan peluncuran resmi unit sekolah baru Bakti Mulya 400 Cibubur, telah dilaksanakan pertemuan strategis antara jajaran pengurus Yayasan Bakti Mulya 400 dengan pimpinan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Pertemuan ini berlangsung dalam suasana penuh semangat kolaborasi dan visi bersama akan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda Indonesia pada Rabu (16/4/25)
Pertemuan yang digelar di Kantor Gubernur Lemhannas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan dihadiri oleh Ketua Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400, Ir. Anna Rosita Subagdja, beserta jajaran anggota dewan pengurus. Hadir pula Ketua Pelaksana Harian Yayasan, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si, bersama para deputinya. Dari pihak Lemhannas RI, audiensi dihadiri oleh Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si, didampingi oleh jajaran pimpinan Lemhannas lainnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara lembaga pendidikan dan institusi negara dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan serta memperkuat pilar karakter bangsa melalui jalur pendidikan formal.
Pada pertemuan tersebut, disampaikan bahwa Grand Launching Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur akan diselenggarakan pada Sabtu, 24 Mei 2025. Sekolah ini merupakan ekspansi strategis dari Sekolah Bakti Mulya 400 yang telah dikenal luas sebagai lembaga pendidikan berbasis karakter, nasionalisme, dan spiritualitas. Kehadiran unit baru di kawasan Cibubur merupakan upaya Yayasan untuk menjangkau lebih banyak peserta didik dan menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang menyeluruh.
Sebagai bagian dari acara grand launching, direncanakan bahwa Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si, akan hadir secara langsung untuk menyampaikan Kuliah Kebangsaan yang menjadi bagian utama dari peresmian sekolah tersebut.
Pendidikan Karakter dan Nasionalisme: Pilar Membangun Bangsa
Dalam sambutannya pada pertemuan tersebut, Gubernur Lemhannas RI, Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan karakter dan nasionalisme dalam sistem pendidikan nasional. Ia menyampaikan bahwa kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kualitas intelektual semata, tetapi juga oleh kekuatan moral, integritas, dan rasa cinta tanah air yang tertanam sejak dini.
“Nasionalisme Indonesia tidak boleh luntur. Pendidikan karakter harus dirancang untuk membentuk manusia Indonesia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki hati nurani, budi pekerti luhur, dan komitmen kebangsaan. Agama merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter tersebut, namun agama juga harus berjalan seiring dengan cinta tanah air. Inilah keseimbangan yang menjadi bekal utama dalam memajukan bangsa,” ungkapnya.
Dalam Kuliah Kebangsaan yang akan disampaikannya pada saat grand launching nanti, Dr. Ace Hasan Syadzily akan mengangkat tema seputar penguatan identitas kebangsaan di era globalisasi, serta peran lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan tanggung jawab sosial kepada generasi muda.
Kolaborasi Strategis: Pelatihan Guru Bakti Mulya 400 Cibubur
Pertemuan ini juga menghasilkan kesepakatan penting, yakni kerja sama antara Lemhannas RI dan Yayasan Bakti Mulya 400 dalam penyelenggaraan program pelatihan guru, khususnya bagi para tenaga pendidik yang akan bertugas di Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur.
Kerja sama ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pemahaman yang kuat mengenai wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, serta metode pembelajaran berbasis karakter. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembina jiwa dan pembentuk watak peserta didik. Oleh karena itu, penguatan kapasitas guru menjadi salah satu fokus utama dalam menjamin kualitas pendidikan yang diberikan.
Ketua Pelaksana Harian Yayasan, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si, menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk keseriusan Yayasan dalam membentuk ekosistem pendidikan yang utuh, terarah, dan berdampak jangka panjang. “Kami sangat menyadari bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan. Oleh karena itu, melalui pelatihan bersama Lemhannas, kami berharap para guru kami tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga kuat dalam nilai, integritas, dan wawasan kebangsaan,” ujarnya.
Menjawab Tantangan Zaman dengan Pendidikan Bernilai
Dalam forum yang berlangsung hampir dua jam tersebut, berbagai masukan konstruktif juga disampaikan, baik dari pengurus yayasan maupun dari jajaran pimpinan Lemhannas RI. Diskusi berfokus pada bagaimana menjawab tantangan zaman — seperti disrupsi teknologi, krisis identitas generasi muda, hingga melemahnya nilai kebangsaan — dengan pendekatan pendidikan yang progresif namun tetap berakar pada budaya dan nilai luhur bangsa.
Ketua Pengurus Yayasan, Ir. Anna Rosita Subagdja, menegaskan bahwa pendirian Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur adalah bagian dari visi besar Yayasan untuk terus memperluas akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan berkarakter. “Kami tidak sekadar membangun gedung sekolah, tetapi kami membangun peradaban. Kami ingin setiap anak yang belajar di Bakti Mulya 400 tumbuh menjadi insan yang utuh: cerdas pikirannya, mulia akhlaknya, dan kuat cintanya pada negeri ini,” ujar beliau.
Pendidikan sebagai Jalan Perubahan
Audiensi diakhiri dengan harapan besar bahwa kolaborasi antara Yayasan Bakti Mulya 400 dan Lemhannas RI tidak hanya berhenti pada satu acara, tetapi terus berlanjut dalam berbagai program pendidikan jangka panjang, baik dalam bentuk pelatihan, pengabdian masyarakat, maupun pembinaan generasi muda Indonesia.
Kehadiran Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan dapat menjadi agen perubahan yang menyinari masa depan bangsa. Grand launching pada 24 Mei 2025 nanti tidak hanya akan menjadi peresmian fisik, tetapi juga penanda dimulainya sebuah perjalanan pengabdian baru dalam dunia pendidikan Indonesia.
Jakarta – Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan serta memberikan edukasi bagi orang tua serta anak-anak, Bakti Mulya 400 International School Cibubur bekerja sama dengan Eka Hospital Cibubur menggelar acara “Semarak Ramadhan”. Acara ini menghadirkan dua agenda utama, yaitu lomba story telling dan health talk bertema “Pentingnya Memahami Mental dan Kesiapan Anak Bersekolah”. Acara tersebut digelar di Living World Kota Wisata Cibubur, diikuti oleh siswa, orang tua dan masyarakat di Cibubur pada Sabtu (8/3/2025).
Dalam sesi health talk, hadir dua narasumber ahli yang berbagi wawasan mengenai pentingnya kesiapan mental anak dalam menempuh pendidikan. Mereka adalah Siti Sa’diah Syam, M.Psi., Psikolog – Psikolog Klinis Eka Hospital Cibubur dan Hana Triana, M.Pd., M.Ed. – Principal Bakti Mulya 400 International School Cibubur, PYP Programme.
Menurut Siti Sa’diah Syam, M.Psi., Psikolog, kesiapan mental anak sebelum bersekolah tidak bisa diukur secara instan. Ia menekankan bahwa observasi minimal dua jam sangat diperlukan untuk memahami secara keseluruhan mood serta pola perilaku anak dalam berbagai situasi. “Anak memiliki dinamika emosi yang tidak bisa diukur hanya dalam beberapa menit saja. Dengan observasi yang cukup, kita bisa mengetahui bagaimana mereka merespons lingkungan baru, berinteraksi dengan teman, serta mengatasi tantangan kecil yang muncul,” jelasnya.
Sementara itu, Hana Triana, M.Pd., M.Ed. menambahkan bahwa kesiapan mental anak sangat erat kaitannya dengan keberhasilan akademik mereka. Anak yang belum siap secara emosional cenderung mengalami kesulitan beradaptasi, yang bisa berdampak pada perkembangan akademik dan sosialnya di sekolah. “Jika seorang anak dipaksa bersekolah sebelum siap, ia mungkin akan merasa stres, kehilangan minat belajar, bahkan mengalami kecemasan berlebihan. Di sinilah peran orang tua dan sekolah sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mental anak,” ujarnya.
Lebih lanjut, diskusi ini juga membahas bagaimana peran orang tua dalam mempersiapkan anak mereka. Faktor lingkungan, baik dari keluarga, teman, maupun sekolah, memiliki pengaruh besar dalam membentuk kesiapan mental anak. Guru juga memegang peranan penting dalam membimbing anak agar merasa nyaman dan percaya diri saat menjalani hari-hari pertamanya di sekolah. Selain itu, terdapat berbagai cara untuk mengatasi kecemasan anak saat pertama kali masuk sekolah, seperti membangun rutinitas yang konsisten, memberikan pengalaman bermain di lingkungan sekolah sebelumnya, serta memastikan anak memiliki cukup waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Selain health talk, acara ini juga dimeriahkan dengan lomba story telling, yang memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan berbicara, serta rasa percaya diri. Dengan total hadiah lebih dari 1 juta rupiah, kompetisi ini diharapkan dapat menjadi ajang inspiratif bagi para peserta.
Pada acara tersebut dimeriahkan pula story telling siswa berprestasi dari SMP Bakti Mulya 400 Jakarta yaitu Azzahra Valazkia, Alina Ayudewi dan Arretha Anditawarman. Mereka merupakan siswa juara Lomba English Presentation Tingkat DKI Jakarta dan Peraih Medali Perunggu Olimpiade Internasional Bidang Biologi di Korea Selatan.
Dengan keberhasilan siswa-siswi ini, Bakti Mulya 400 International School semakin membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi unggul yang siap bersaing di tingkat global.
Sejarah panjang perjalanan peradaban manusia selalu erat kaitannya dengan integritas, etika, dan keadaban. Ketiga nilai luhur ini tidak hanya menjadi penopang kemajuan sebuah bangsa, tetapi juga menjadi fondasi bagi terbentuknya masyarakat yang beradab dan bermartabat. Hal inilah yang ditekankan oleh Hamdan Zoelva, Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia periode 2013–2015, dalam diskusi panel bertajuk “Preparing Future Leaders with Value and Integrity” yang diadakan di auditorium Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 pada Kamis, 19 Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Hamdan Zoelva menyampaikan gagasan-gagasan pentingnya terkait pendidikan, kepemimpinan, dan penguatan nilai-nilai luhur sebagai bekal generasi muda menuju masa depan.
Dalam paparannya, Hamdan Zoelva menyampaikan bahwa pendidikan sejatinya merupakan instrumen pembentukan karakter dan moralitas. Ia menguraikan sejarah pendidikan di Indonesia, yang pada masa penjajahan Belanda lebih banyak digunakan sebagai alat kolonialisme. “Pada masa itu, pendidikan dirancang untuk mencetak pekerja yang loyal kepada pemerintah kolonial, bukan untuk membangun kesadaran kritis atau menciptakan pemimpin yang visioner,” ujarnya.
Mengutip pemikiran H.O.S. Cokroaminoto dalam “Muslim National Onderwijs”, Hamdan Zoelva menegaskan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual. Ia merinci empat hal utama yang harus menjadi pilar pendidikan, yakni:
Pertama: Menanam benih kemerdekaan dan demokrasi. Pendidikan harus membangun kesadaran akan nilai-nilai kebebasan dan tanggung jawab sebagai warga negara yang demokratis.
Kedua: Menanam benih keberanian yang luhur. Keberanian ini harus didasari oleh keikhlasan hati, kesetiaan, dan kecintaan kepada kebenaran.
Ketiga: Menanam benih kehalusan jiwa dan keutamaan budi. Pendidikan harus mampu melahirkan individu yang beradab, memiliki kesopanan, dan menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat.
Keempat: Menanam benih kehidupan yang saleh dan sederhana. Nilai-nilai ini menjadi bekal untuk menciptakan manusia yang tidak hanya sukses secara material, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Hamdan Zoelva juga menyoroti pentingnya etika dan moralitas dalam bidang hukum. Ia mengingatkan bahwa ilmu hukum yang hanya berlandaskan logika dan struktur tanpa memperhatikan etika dan moral dapat melahirkan produk hukum yang tidak adil dan mudah diperjualbelikan. “Hukum bukan sekadar aturan, tetapi juga harus menjadi penegak keadilan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.
Sumber Kesuksesan
Lebih jauh, Hamdan Zoelva menguraikan dua sumber utama kesuksesan yang harus ditanamkan kepada peserta didik, yakni sumber yang berasal dari dalam diri sendiri dan yang berasal dari interaksi dengan orang lain.
Hamdan Zoelva menekankan bahwa kesuksesan sejati harus dimulai dari kemampuan individu untuk mengembangkan potensi dirinya. Beberapa elemen penting yang ia soroti meliputi hard skill (kemampuan akademik atau keahlian profesional), soft skill (kemampuan interpersonal, seperti komunikasi), belajar dari literatur dan pengalaman, loyalitas dan kerja keras.
Di sisi lain, Hamdan Zoelva menggarisbawahi pentingnya interaksi dengan sesama dalam perjalanan menuju kesuksesan. Ia menjelaskan berhubungan dengan orang lain dan membangun jejaring sosial adalah bagian penting dari proses belajar. Selain itu pengalaman dalam organisasi mengajarkan banyak hal, mulai dari manajemen waktu hingga kemampuan berkolaborasi.
Hamdan juga menekankan bahwa integritas, etika, dan sikap yang baik adalah perekat utama dalam membangun kolaborasi dan harmonisasi di tengah masyarakat yang semakin kompleks.
Cibubur, 14 Desember 2024 – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 Cibubur menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang unggul dalam bidang akademik juga memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang kuat. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Talk Show bertema “Nurturing Social-Emotional Learning for Holistic Growth” yang dipandu oleh Hana Triana, M.Pd. M.Ed., Primary Pricipal Sekolah BM 400 Cibubur (Sabtu, 14/12/2024).
Acara ini menghadirkan tiga pembicara inspiratif yang berbagi wawasan dan pengalaman mereka terkait pentingnya pengembangan kecerdasan sosial-emosional (Social-Emotional Learning/SEL) dalam mendukung pertumbuhan holistik anak.
Pembicara pertama, Redha Bhawika Putra, seorang alumni Sekolah Bakti Mulya 400 yang kini sukses sebagai pemimpin muda, membawakan topik “Empathy and Leadership: A Foundation for Success”. Dalam sesinya, Redha menekankan bahwa empati adalah kunci untuk memahami orang lain dan membangun hubungan yang kuat, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
“Empati bukan hanya kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain, tetapi juga sebuah keterampilan yang memungkinkan kita memimpin dengan hati. Saya percaya bahwa kepemimpinan yang berlandaskan empati adalah fondasi dari kesuksesan yang berkelanjutan,” ungkap Redha.
Pembicara kedua, Verti Tri Wahyuni, seorang mom influencer yang dikenal dengan konten edukatifnya tentang pengasuhan modern, mengangkat topik “Social-Emotional Learning: The Cornerstone of Modern Parenting”. Verti menyoroti bahwa pembelajaran sosial-emosional bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga harus menjadi bagian integral dari pengasuhan di rumah.
Dalam paparannya, Verti menekankan bahwa kemampuan sosial-emosional seperti pengelolaan emosi, empati, dan kemampuan berkomunikasi harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk anak-anak yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.
“Sebagai orang tua, kita harus menjadi teladan dalam mengelola emosi kita sendiri. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Dengan mengintegrasikan SEL ke dalam pola asuh sehari-hari, kita dapat membantu anak-anak menjadi individu yang percaya diri, peduli, dan penuh tanggung jawab,” kata Verti.
Pembicara ketiga, Elias Yazwania Azhar, seorang orang tua siswa Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur, membagikan perspektifnya melalui topik “Collaborating for a Child’s Holistic Growth: A Parent’s Perspective”. Dalam sesinya, Elias menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif antara orang tua dan guru, serta bagaimana dukungan lingkungan rumah dan sekolah dapat menciptakan keseimbangan yang ideal untuk perkembangan anak.
“Kami, sebagai orang tua, adalah mitra utama sekolah dalam membimbing anak-anak. Dengan kerjasama yang erat, kita dapat membantu anak-anak tidak hanya sukses secara akademik tetapi juga berkembang sebagai individu yang memiliki karakter kuat,” ujar Elias.
Antusiasme Peserta Talk show ini mendapat sambutan hangat dari para peserta yang terdiri dari orang tua siswa, guru, dan masyarakat umum. Dalam sesi tanya jawab, para peserta antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait tantangan yang mereka hadapi dalam mendidik anak-anak di era modern ini.
Dengan adanya acara seperti ini, Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur berharap dapat terus menjadi pelopor dalam mengintegrasikan social-emotional learningke dalam sistem pendidikan dan pola asuh. Talk show ini juga menjadi bagian dari upaya sekolah untuk menciptakan komunitas yang peduli, inklusif, dan berorientasi pada pembentukan karakter.
“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program edukatif yang mendukung pertumbuhan siswa secara holistik. Social-emotional learning adalah salah satu kunci untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki empati dan kemampuan sosial yang tinggi,” tutup Hana Triana.
Dengan suksesnya acara ini, Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur terus menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan unggulan yang mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global tanpa melupakan pentingnya nilai-nilai lokal dan sosial-emosional.
Jakarta– Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E., S.H., M.B.A menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 70 IP-KI dengan tema “Sinergi IP-KI Membangun Negeri” di Sekolah Bakti Mulya (BM) 400, Sabtu (25/05/2024). IP-KI atau Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia merupakan organisasi kebangsaan yang didirikan 20 Mei 1954. Salah satu tokoh pendirinya adalah Jenderal Besar AH Nasution.
Peringatan tersebut berlangsung di Auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP Bakti Mulya 400 tersebut dihadiri lebih 250 orang, terdiri dari para pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, pengurus IP-KI, para mahasiswa dan pelajar.
Dalam sambutannya, Bambang Soesatyo (Bamsus) menyambut gembira acara tersebut, karena IP-KI merupakan organisasi yang matang dalam memelihara jatidiri bangsa Indonesia. Hal ini menjadi relevan jika dikaitkan dengan praktek demokrasi Indonesia belakangan ini yang telah bergeser dari demokrasi substantif menjadi demokrasi transaksional.
Lebih lanjut Bamsus juga mengingatkan efek negatif praktek demokrasi sekarang. Salah satu efek negatif yaitu terjadinya kekuasaan politik ditangan pemilik modal. Sementara itu efek negatif lainnya, juga terjadi polarisasi antar golongan yang tajam, seperti munculnya istilah ‘cebong” dan “kampret” pada saat lalu.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E., S.H., M.B.A
Ketua Umum DPP IP-KI, H. Baskara Harimukti Sukarya
Dr. Bambang Sulistomo, SIP, Ketua Dewan pembina DPP IP-KI
KPH Yapto Soelistyo Soerjosoemarno, S.H. Ketua Umum Pemuda Pancasila
Peserta HUT ke 70 IPKI di Sekolah Bakti Mulya (BM) 400, Sabtu (25/05/2024).
MC HUT ke 70 IPKI: Muhammad Syahnan Nasution & Qory Khoirunnisa
Karena itu Bamsus menyarankan agar sistem demokrasi tersebut dikaji kembali agar lebih sesuai dengan kehendak sila ke 4, Pancasila yakni ‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’. Di situ tersirat bahwa sistem demokrasi yang sesuai adalah berjenjang, musyawarah dan mufakat.
Hal itu senada dengan sambutan sebelumnya oleh Sekertaris Jenderal IP-KI, Troy Aldi Pratama, bahwa peringatan HUT ke 70 ini menjadi refleksi peran IP-KI dalam menerapkan nilai luhur Pancasila untuk memperkokoh Indonesia agar lebih maju.
Sementara itu, Ketua Umum DPP IP-KI, H. Baskara Harimukti Sukarya dalam sambutannya menyoroti pentingnya transformasi lembaga IP-KI ditengah pesatnya perkembangan teknologi, media sosial, fluktuasi geopolitik, bonus demografi, ketidakadilan hukum, akses kesehatan dan masalah lingkungan. Salah satu peran yang perlu dijalankan IP-KI adalah menguatkan idiologi bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan.
Karena itu pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan kerjasama antara IP-KI dengan Universitas Pendidikan Indonesia untuk melaksanakan “Sekolah Kebangsaan”.
Lebih lanjut Baskara Harimukti Sukarya juga menekankan apa yang disbut “keteladanan revolusioner”, yang datang dari tokoh-tokoh yang terus berkontribusi kepada bangsa Indonesia dengan optimal.
Oleh karena itu pada kesempatan tersebut diberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat. Adapun tokoh yang menerima penghargaan adalah: Ibu Edyanti Nasution (selaku cucu/ mewakili Jenderal Besar AH.Nasution), Bapak Amad (pejuang pertempuran 10 November 1945), Bapak Murkirnadi SW (Pengurus IP-KI dari daerah Provinsi D.I Yogyakarta), Ibu Sumarsih (kader IP-KI dan pengurus di DPP IP-KI sejak tahun 1992) dan Bapak Aiptu Kasdullah, Anggota Polri, Polsek Tukdana, aktivis pendidikan, yang menyumbangkan semua gajinya untuk mendirikan sekolah).
Sambutan juga diberikan oleh Dr. Bambang Sulistomo, SIP selaku Ketua Dewan pembina DPP IP-KI dan KPH (Kanjeng Pangeran Haryo) Yapto Soelistyo Soerjosoemarno, S.H selaku Ketua Umum Pemuda Pancasila.
Bambang Sulistomo menyampaikan bahwa peran IP-KI salah satunya adalah mengawasi jalannya pemerintahan agar sesuai dengan konstitusi, yaitu Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Sementara itu, Yapto Soelistyo Soerjosoemarno mempertegas bahwa pelaksanaan yang murni dan konsekuen tersebut haruslah sesuai dengan naskah asli Pancasila dan UUD 1945.
Secara keseluruhan acara HUT ke 70 IP-KI berlangsung khidmat dan semarak. Acara khidmat terjadi saat peluncuran sekaligus dialog buku “Keteladanan Bernegara ala Mohammad Natsir” yang ditulis M. Fuad Nasar. Acara juga semarak oleh tampilnya Tari Ratoh Jaroe tim tari SMA Bakti Mulya 400, lagu “Indonesia Pusaka” oleh Naura siswa SMA Bakti Mulya 400, puisi “Doa Para Pelaut Tabah” oleh Kayla siswa SMA Bakti Mulya 400. Tak kalah menarik adalah tampilan Keroncong MJS yang membawakan lagu “Bengawan Solo” dan “Rungkad”.
Beberapa tamu kehormatan yang tampak pada acara tersebut diantaranya Drs. Drajat Wisnu Setyawan, MM. (Direktur Bina Ideologi Karakter & Wawasan Kebangsaan Kemendagri), Dally Achmad (Wakil Direktur Sosial Budaya Bareskrim Polri), Prof. Dr. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., M.S. (Wakil Ketua Dewan Pembina DPP IP-KI),
Wawan Purwanto (Wakil Ketua Dewan Pembina DPP IP-KI), Drs. Hadi Purnomo, Ak (Ketua Dewan Pakar DPP IP-KI, Dr. Edy Gunawan, S.E., AK., S.H., MAK., M.H., MKN., BKP., CLA (Ketua Dewan Pertimbangan DPP IP-KI).
Jakarta – OSIS SMA Bakti Mulya (BM) 400 menyelenggarakan Pemilihan Umum OSIS untuk memilih presiden dan wakil presiden OSIS periode 2023/2024 (Senin, 30/10/2023). Kegiatan tersebut dilaksanakan seperti alur kegiatan Pemilu yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Hadir dan ikut memantau dalam kegiatan tersebut, Indra Budi Nurcahyono, Kasubbag Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Melalui Media KPU RI. Selain itu hadir seluruh dewan guru, pimpinan sekolah dan sejumlah tamu.
Kegiatan dibuka oleh Kepala SMA BM 400, Andi Gunawan yang mengatakan bahwa pendidikan politik perlu dipahami dengan cara melakukan kegiatan praktek secara langsung.
“Kegiatan Pemilu memerlukan serangkaian tahapan, dimulai dengan sosialisasi program masing-msing kandidat sampai kepada pemilihan kandidat di bilik suara secara bebas dan rahasia. Hal ini seperti yang di jalankan di Indonesia dengan berbagai partai politik yang ada, pemilih dapat menentukan pilihannya dengan demokratis,” ungkap Andi Gunawan.
Sementara itu, Indra Budi Nurcahyono memberikan apresiasi dengan penyelenggaraan Pemilu OSIS tersebut, sekaligus berharap agar mekanisme pemilu yang berlangsung di sekolah dapat diterapkan dalam Pemilu yang sebenarnya yang akan berlangsung bulan Februari 2024.
Sesuai alur Pemilu, maka tahapan pemilihan dimulai dari registrasi, pemilihan pada surat suara, pemasukan surat suara pada kotak suara, dan terakhir mencelupkan jari kelingking pada tinta sebagai tanda sudah berpartisipasi pada pemilihan.
Kandidat calon presiden dan wakil presiden terdiri dari 4 pasangan yakni nomor urut 1 Faathir Lubis & Daffa Adena, nomor urut 2 Rinda Puspitasari dan Raizel Azzahra Saqeena, nomor urut 3 Farezky Millian dan Maesha Arsana, dan terakhir nomor urut 4 Athifah Nailatul Izzah dan Sevilla Fransa Salim.
Para kandidat tersebut tersaring melaui mekanisme seleksi wawancara, pengumpulan essay, presentasi proker, kampanye, debat, dan berakhir pada waktu pemilihan langsung.
Pemilihan dilakukan oleh seluruh warga sekolah yakni pimpinan, guru, karyawan, serta seluruh siswa SMA BM 400. Bahkan untuk yang tidak bisa hadir ke sekolah, juga disiapkan googleform agar dapat tetap memberikan hak suaranya.
Pemilihan berlangsung tertib dimulai dari jam 09.00 sampai dengan jam 14.30 dengan jumlah surat suara sebanyak 366. Setelah itu, tahapan selanjutnya yakni proses penghitungan suara yang menghasilkan 333 surat suara sah, 8 surat suara rusak, dan 25 golput. Hasil yang didapatkan Pasangan Calon nomor urut 1 yakni Faathir Lubis & Daffa Adena memperoleh suara tertinggi yakni 193 diikuti dengan pasangan calon nomor urut 4, nomor urut 2, dan nomor urut 3. Kegiatan ini ditutup dengan acara foto bersama seluruh peserta dan panitia
JAKARTA – Wisuda angkatan ke-38 KB-TK Bakti Mulya 400 yang mengangkat tema ‘Embracing the Next Milestone’ digelar pada Sabtu (16/6) di gedung Auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP Bakti Mulya 400, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Sejumlah 77 wisudawan KB-TK BM 400 yang terdiri dari 40 siswa laki-laki dan 37 siswa perempuan, didampingi oleh orang tua masing-masing, terlihat antusias mengikuti rangkaian acara wisuda.
Deputi Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah BM 400, Euis Tresna, S.Pd., M.Si yang hadir dalam acara wisuda mengapresiasi para orang tua TK B yang telah memilih menyekolahkan anak-anaknya di masa pandemi Covid-19 dua tahun lalu.
“Kami ucapkan apresiasi karena pada masa Covid, orang tua menahan untuk mendaftarkan anak-anaknya di TK, tetapi Bapak Ibu tetap memilih mendaftarkan anak-anaknya bersekolah,” ujar Euis Tresna, S.Pd., M.Si.
Dirinya menambahkan, anak-anak bisa dianalogikan sebagai sebuah biji, di dalamnya terdapat benih yang merupakan lanjutan dari faktor-faktor hereditas yang diturunkan oleh orang tua, serta harus terus dikembangkan.
“Faktor-faktor hereditas inilah yang perlu kita tumbuh kembangkan dengan memberikan suasana lingkungan yang kondusif, nutrisi yang optimal, dan pembimbingan,” ungkapnya.
“Sehingga, apa yang dianugerahkan Allah SWT sebagai amanah kepada orang tua, benar-benar kita jaga sebagai amanah yang mulia,” sambungnya.
Masih dalam sambutan Deputi KPH Sekolah BM 400, unit KB-TK pada tahun ajaran 2022/2023 berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan menerapkan kurikulum internasional, yakni International Early Years Curriculum (IEYC).
“Pada tahun ajaran 2022/2023, kami telah meningkatkan kualitas pendidikan dengan menstandarisasi program pendidikan KB-TK kami dengan standar internasional,” ujar Euis.
“Atas dukungan seluruh Bapak Ibu, kami InsyaAllah akan konsisten untuk meneruskan dan melanjutkan inovasi, didampingi para guru yang kami rekrut dengan kualitas sesuai yang dibutuhkan,” tutupnya.
Kepala KB-TK BM 400, Ina Lestari, S.Pd mengungkapkan KB-TK BM 400 telah berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan pendidikan terbaik bagi siswa yang sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan anak usia dini nasional, wawasan internasional, dan nilai-nilai di Sekolah BM 400.
Dirinya berharap pendidikan yang telah diberikan oleh KB-TK BM 400 dapat terus diterapkan oleh siswa-siswi di masa mendatang.
“Pendidikan yang telah kami berikan kepada ananda berupa pendidikan akhlak yang baik dan karakter mulia, pendidikan agama dan pembiasaan ibadah maupun pengetahuan dapat diterapkan di manapun ananda berada,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga berpesan kepada para orang tua untuk terus berkomitmen dalam membimbing anak-anak ketika memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
“Kami harap agar orang tua senantiasa membimbing dan mengarahkan ananda serta bekerja sama dengan pihak sekolah di tingkat berikutnya,” pesan Ina.
“Agar ananda terus berusaha, belajar, dan memupuk penerapan nilai agama islam dan akhlak mulia, sehingga ananda InsyaAllah kelak dapat menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang,” sambungnya.
Perwakilan orang tua siswa TK B, Thomas Yudistira Nawilis turut memberikan sambutan dalam acara wisuda KB-TK BM 400 angkatan ke-38.
“Saya sebagai orang tua, bahagia sekali dan bangga melihat anak-anak yang sudah lulus & akan masuk SD sebentar lagi,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, di masa pandemi, anak-anak menghadapi tantangan besar karena lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, sehingga membatasi mereka untuk bersosialisasi dan berinteraksi.
Namun, dirinya senang karena akhirnya anak-anak bisa kembali bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dari Sekolah Bakti Mulya 400.
“Saya senang sekali karena anak saya dan pasti anak-anak lainnya juga pasti happy karena bisa dapat teman baru, lingkungan baru, bisa belajar berkomunikasi, belajar bersosialisasi,” ujar Thomas.
“Yang pasti (anak-anak) mendapat bimbingan yang lebih baik, lebih proper dari sekolah BM 400, dan mudah-mudahan menjadi anak yang berguna untuk masa depan dan sukses,” pungkasnya.
Pengalungan medali kepada setiap wisudawan menjadi puncak acara wisuda KB-TK BM 400 angkatan ke-38 kali ini.
Selanjutnya, rangkaian acara diisi dengan pembacaan puisi, doa penutup dan pertunjukan dari para siswa TK B Bakti Mulya 400.
Prosesi wisuda KB-TK Bakti Mulya 400 angkatan ke-37, Sabtu (25/6).
JAKARTA – KB-TK Bakti Mulya 400 melaksanakan wisuda luring (offline) angkatan ke-37 dengan tema “Menjadi Generasi Berakhlak Mulia & Penuh Semangat Dalam Meraih Cita-Cita” pada Sabtu (25/6).
Didampingi orang tua masing-masing, para wisudawan KB-TK BM 400 yang berjumlah 99 siswa dari enam rombongan belajar tersebut tampak antusias mengikuti rangkaian prosesi wisuda yang dilaksanakan di gedung aula sekolah kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Acara wisuda angkatan ke-37 dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars sekolah BM 400, serta dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur’an, hadis, dan doa harian oleh siswa KB-TK BM 400.
Kepala KB-TK Bakti Mulya 400, Neneng Huliyah SAg.
Neneng Huliyah SAg selaku Kepala KB-TK BM 400 mengaku bersyukur karena wisuda angkatan ke-37 ini dapat dilaksanakan secara luring.
“Alhamdulillah wisuda kali ini dilaksanakan secara tatap muka langsung, sudah 3 angkatan sebelumnya dilaksanakan secara virtual,” ungkap Neneng.
Selain itu, dirinya juga mengapresiasi para guru, orang tua, dan karyawan yang selama ini telah mendidik serta mendampingi siswa-siswi KB-TK BM 400 hingga mereka dapat menyelesaikan studi dengan baik.
Masih dalam sambutannya, Neneng turut menyampaikan pesan dan harapannya kepada para lulusan angkatan ke-37.
“Teruslah semangat belajar, raihlah cita-citamu di manapun Ananda melanjutkan sekolah, jagalah nama baik TK Bakti Mulya 400,” pesannya.
“Jadilah anak saleh dan salihah yang membanggakan dan membahagiakan orang tua, jadilah anak yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya.
Deputi Ketua Pelaksana Harian Bakti Mulya 400, Euis Tresna SPd, MSi berterima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan putra-putri mereka di KB-TK Bakti Mulya 400.
“Selaku mitra utama Yayasan Bakti Mulya 400 dalam pendidikan, kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak dan Ibu terhadap TK Bakti Mulya 400,” ungkap Euis.
Dia menambahkan, sekolah Bakti Mulya 400 terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan terus berbenah diri dan berinovasi.
“Tentu kami terus berbenah diri, setiap saat menghadirkan inovasi,” ujarnya.
Euis juga mengungkapkan pada tahun ajaran 2022/2023, KB-TK BM 400 akan menerapkan standarisasi pedidikan internasional, salah satunya melalui implementasi International Early Years Curriculum (IEYC).
“Pada tahun ajaran 2022/2023 yang akan datang, kami akan meningkatkan standarisasi pendidikan (KB-TK) menjadi standar internasional,” sambungnya.
Dalam sambutan lainnya, Deayu Anugraha selaku Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Murid (FKOM) KB-TK BM 400 menyampaikan terima kasih kepada guru dan orang tua yang yang telah dalam bekerjasama demi kesuksesan belajar siswa.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada guru, juga orang tua KB-TK BM 400 akan kerjasama yang sangat baik, sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berjalan lancar. Harapannya kita tetap bisa menjaga silaturahmi,” ungkap Deayu.
Selanjutnya, Deayu juga memberikan selamat dan harapannya kepada siswa-siswi tingkat TK B yang berhasil lulus pada hari ini.
“Untuk anak-anak kelas B, selamat kalian sudah lulus TK semoga kalian selalu sukses di jenjang pendidikan selanjutnya,” tutupnya.
Puncak acara wisuda ditandai dengan pengalungan medali kepada para wisudawan yang tampak tertib dan antusias.
Acara wisuda kemudian dilanjutkan dengan kegiatan lainnya seperti penyampaian testimoni dan cita-cita masing-masing siswa, pembacaan ikrar wisuda, dan penampilan dari para wisudawan tingkat TK B.
JAKARTA — Siswa Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) usia enam hingga sebelas tahun mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada Jumat (7/1). Kegiatan tersebut dilaksanakan di SD BM 400, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Peserta vaksin tidak kurang dari 350 merupakan siswa TK dan SD Bakti Mulya 400 yang didampingi orang tua masing-masing.
Kegiatan vaksinasi kali ini merupakan kolaborasi antara Sekolah BM 400 dengan Partai Golongan Karya (Golkar) Jakarta Selatan dan DPP Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro (GPPK) 1957.
Pada acara tersebut hadir Baskara Sukarya, Dewan Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400, beserta pimpinan harian dan pimpinan sekolah. Hadir pula Mundjirin S. Sos. MSi, Wali Kota Jakarta Selatan dengan seluruh jajaran.
Dewan pengurus Bakti Mulya 400, Baskara Sukarya menyampaikan bahwa Sekolah BM 400 sudah sering berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatan vaksinasi.
“Pihak BM 400 sendiri sudah lima kali melaksanakan vaksinasi melalui kerja sama dengan berbagai pihak,” ujar Baskara Sukarya dalam sambutan yang disampaikan.
Beliau menambahkan bahwa vaksinasi ini juga bernilai strategis terutama untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang akan diikuti siswa seratus persen di sekolah.
“InsyaAllah, rencananya Senin (10/1/2022) sekolah BM 400 akan full PTM 100 persen. Harapannya, semoga kita semua segera keluar dari pandemi ini, tentunya di era new normal dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya.
Selain itu, menurut Mundjirin, Walikota Jakarta Selatan, menilai sekolah BM 400 menjadi salah satu sekolah yang paling gencar dalam mendukung program-program pemerintah. Salah satunya adalah program vaksinasi yang digalakkan oleh pemerintah di masa pandemi.
“BM 400 menjadi sekolah yang tidak mau ketinggalan dalam hal mendukung kegiatan pemerintah,” ungkapnya Mundjirin.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dari pemerintah kota Jakarta Selatan untuk BM 400. Saya sendiri sudah dua kali hadir dalam kegiatan vaksinasi di sekolah ini,” tutur Mundjirin.
Dalam mengakhiri sambutannya, Mundjirin berharap siswa dan siswi BM 400 bisa tervaksin semuanya dan bisa menjadi penyumbang untuk memberikan herd immunity kepada komunitas di dalam dan lingkungan sekolah.
Senada dengan hal tersebut Tri Hanurita, ketua DPP Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro (GPPK) 1957 juga menyampaikan penghargaan yang tinggi karena respon positif yang diberikan oleh sekolah BM 400 dan orang tua siswa.
“Kegiatan ini sejalan dengan perintah presiden RI agar vaksin usia 6-12 tahun segera dilaksanakan,” tambah Tri Hanurita.
Acara vaksinasi dosis pertana berlangsung dengan aman dan akan dilanjutkan dengan vaksinasi dosis kedua di tempat yang sama tiga pekan mendatang.
Bakti Mulya 400 Cibubur is a Candidate School for the Primary Years Programme (PYP). This school is pursuing authorization as an IB World School. These are schools that share a common philosophy—a commitment to high quality, challenging, international education that we believes is important for our students.
*Only schools authorized by the IB Organization can offer any of its four academic programmes: the Primary Years Programme (PYP), the Middle Years Programme (MYP), the Diploma Programme (DP), or the Career-related Programme (CP).
Candidate status gives no guarantee that authorization will be granted.
For further information about the IB and its programmes visit http://www.ibo.org