Talk Show Nurturing

SEKOLAH BM 400 CIBUBUR GELAR TALK SHOW: “NURTURING SOCIAL-EMOTIONAL LEARNING FOR HOLISTIC GROWTH”

Cibubur, 14 Desember 2024 – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 Cibubur menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang unggul dalam bidang akademik juga memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang kuat. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Talk Show bertema “Nurturing Social-Emotional Learning for Holistic Growth” yang dipandu oleh Hana Triana, M.Pd. M.Ed., Primary Pricipal Sekolah BM 400 Cibubur (Sabtu, 14/12/2024).

Acara ini menghadirkan tiga pembicara inspiratif yang berbagi wawasan dan pengalaman mereka terkait pentingnya pengembangan kecerdasan sosial-emosional (Social-Emotional Learning/SEL) dalam mendukung pertumbuhan holistik anak.

Pembicara pertama, Redha Bhawika Putra, seorang alumni Sekolah Bakti Mulya 400 yang kini sukses sebagai pemimpin muda, membawakan topik “Empathy and Leadership: A Foundation for Success”. Dalam sesinya, Redha menekankan bahwa empati adalah kunci untuk memahami orang lain dan membangun hubungan yang kuat, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

“Empati bukan hanya kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain, tetapi juga sebuah keterampilan yang memungkinkan kita memimpin dengan hati. Saya percaya bahwa kepemimpinan yang berlandaskan empati adalah fondasi dari kesuksesan yang berkelanjutan,” ungkap Redha.

Pembicara kedua, Verti Tri Wahyuni, seorang mom influencer yang dikenal dengan konten edukatifnya tentang pengasuhan modern, mengangkat topik “Social-Emotional Learning: The Cornerstone of Modern Parenting”. Verti menyoroti bahwa pembelajaran sosial-emosional bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga harus menjadi bagian integral dari pengasuhan di rumah.

Dalam paparannya, Verti menekankan bahwa kemampuan sosial-emosional seperti pengelolaan emosi, empati, dan kemampuan berkomunikasi harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk anak-anak yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

“Sebagai orang tua, kita harus menjadi teladan dalam mengelola emosi kita sendiri. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Dengan mengintegrasikan SEL ke dalam pola asuh sehari-hari, kita dapat membantu anak-anak menjadi individu yang percaya diri, peduli, dan penuh tanggung jawab,” kata Verti.

Pembicara ketiga, Elias Yazwania Azhar, seorang orang tua siswa Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur, membagikan perspektifnya melalui topik “Collaborating for a Child’s Holistic Growth: A Parent’s Perspective”. Dalam sesinya, Elias menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif antara orang tua dan guru, serta bagaimana dukungan lingkungan rumah dan sekolah dapat menciptakan keseimbangan yang ideal untuk perkembangan anak.

“Kami, sebagai orang tua, adalah mitra utama sekolah dalam membimbing anak-anak. Dengan kerjasama yang erat, kita dapat membantu anak-anak tidak hanya sukses secara akademik tetapi juga berkembang sebagai individu yang memiliki karakter kuat,” ujar Elias.

Antusiasme Peserta
Talk show ini mendapat sambutan hangat dari para peserta yang terdiri dari orang tua siswa, guru, dan masyarakat umum. Dalam sesi tanya jawab, para peserta antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait tantangan yang mereka hadapi dalam mendidik anak-anak di era modern ini.

Baca juga : TOPPING OFF GEDUNG SEKOLAH BM 400 CIBUBUR: KOMITMEN PADA PENDIDIKAN BERKUALITAS

Dengan adanya acara seperti ini, Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur berharap dapat terus menjadi pelopor dalam mengintegrasikan social-emotional learning ke dalam sistem pendidikan dan pola asuh. Talk show ini juga menjadi bagian dari upaya sekolah untuk menciptakan komunitas yang peduli, inklusif, dan berorientasi pada pembentukan karakter.

“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program edukatif yang mendukung pertumbuhan siswa secara holistik. Social-emotional learning adalah salah satu kunci untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki empati dan kemampuan sosial yang tinggi,” tutup Hana Triana.

Dengan suksesnya acara ini, Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur terus menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan unggulan yang mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global tanpa melupakan pentingnya nilai-nilai lokal dan sosial-emosional.

bm400 cibubur

Sekolah BM 400 Cibubur Buka Program International Baccalaureate (IB)

Jakarta. Jakarta – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 Cibubur mengumumkan pelaksanaan program International Baccalaureate (IB) yang direncanakan mulai tahun pelajaran 2025/2026. Program ini dipaparkan oleh Hana Triana, M.Pd., M.Ed., selaku Principal Primary Years Programme (PYP) Sekolah BM 400, dalam acara “Career Mentorship: International Teaching Certification for Educators” yang diselenggarakan oleh Mata Garuda LPDP di @America, Pacific Place, Jakarta, Senin, 5 November 2024.

Hana Triana menjelaskan bahwa IB adalah program pendidikan internasional bagi siswa usia 3-19 tahun yang bertujuan membentuk international mindedness atau pola pikir internasional. “International Mindedness adalah kebutuhan generasi sekarang dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dengan pola pikir ini, anak-anak kita akan memiliki daya tawar tinggi di kancah global,” ujarnya.

Hana juga turut membagikan perspektifnya terkait profesi guru bersertifikasi internasional. “Sertifikasi internasional membuka kesempatan mengajar di lingkungan multikultural, baik di Indonesia maupun luar negeri. Pengalaman ini memperkaya wawasan dan meningkatkan kemampuan adaptasi guru dalam menghadapi berbagai gaya belajar siswa,” ujar Hana. Menurutnya, sertifikasi seperti IB atau Cambridge tidak hanya memperkuat kompetensi profesional tetapi juga memperluas peluang karir di tingkat global.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Prof. Stella Christie, Ph.D., Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, para pemerhati pendidikan serta alumni penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Dikesempatan yang sama, Nur El Ikhsan, BBM. MAMS, MBA, selaku Head of Marketing Sekolah BM 400 Cibubur menambahkan, kesiapan Sekolah Bakti Mulya 400 dalam menerima siswa baru tahun 2025/2026. “Saat ini antusiasme calon orang tua siswa di sekitar sekolah kami di Cibubur dan Cileungsi  sangat menggembirakan, bahkan melebihi ekspektasi. Sehingga akhirnya kami hanya membatasi penerimaan untuk tahun ajaran 2025/2026 agar pembelajaran tetap kondusif berstandar tinggi” pungkasnya.

Sementara itu, Leonardo Henry Gavaza, C.F.A., M.B.A., Ketua Mata Garuda, pada saat membuka acara berharap agar alumni LPDP terus memperkuat jaringan mereka dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, terutama di bidang pendidikan.

“Career Mentorship bukan sekadar ajang pertemuan alumni, tetapi juga upaya strategis memastikan alumni LPDP terus memberikan dampak positif bagi bangsa,” tegas Leonardo. Mata Garuda berharap acara ini dapat menginspirasi dan memperluas wawasan para pendidik mengenai sertifikasi pengajaran internasional, guna menciptakan SDM Indonesia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Sekolah-Bakti-Mulya-400-melaksanakan-kegiatan-pemotongan-dan-pendistribusian-hewan-kurban-di-daerah-terpencil-2-1024x460

Idul Kurban Sekolah Bm 400 Di Daerah Terpencil

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1445 H, Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 melaksanakan kegiatan pemotongan dan pendistribusian hewan kurban di daerah terpencil pada Selasa, 18 Juni 2024. Kegiatan ini bertempat di Kampung Rumpin RT01/01 Desa Rumpin, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, dan dihadiri oleh seluruh pimpinan Sekolah BM 400 serta perwakilan siswa.

Panitia pelaksana yang terdiri dari Pengurus OSIS SMP dan SMA Bakti Mulya 400, serta civitas SDN 02 Rumpin, turut serta dalam mempersiapkan dan mendistribusikan daging kurban. Mereka bekerja sama dengan penuh semangat dan dedikasi untuk memastikan kelancaran acara ini.

Dalam sambutan pengantar, Kepala Divisi Pendidikan Sekolah Bakti Mulya 400, Hadi Suwarno, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan syariat dan meneladani tuntunan Nabi Ibrahim AS dalam berkurban. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengaktualisasikan makna berkurban dalam kehidupan nyata serta melatih kepekaan diri untuk beramal kepada lingkungan sekitar.

Pada tahun ini, Yayasan Bakti Mulya 400 menyumbangkan masing-amsing ekor sapi dan kambing sebagai hewan kurban. Di Kampung Rumpin, sapi kurban atas nama pramubakti yaitu Oman Hermansyah bin Mait, Soemardiyono bin Soelijan, Gunawan Kurnianzah bin H. Goni, Nedi Supriyadi bin Hotib, Ade Ardiansyah bin Mait, Sulaiman bin Sa.amin, dan Kurnia bin Ahdi Mahpudin. Sementara kambing kurban atas nama pegawai keamanan, Ngatimin bin Slamet Atmopawiro.

Di lokasi lainnya, yaitu di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Yayasan Bakti Mulya 400 juga menyumbangkan sapi kurban atas nama tenaga keamanan, Slamet Supriyadi bin Narsum, Basri bin Muhari, Syayudin bin Misran, Taslim bin Kamsirah, Cecep Supriyadi bin Soedarmo, Sadirin bin Martasenen, dan Dwi Mardian Nugroho bin Andreas Satiman. Sedangkan kambing kurban atas nama pegawai keamanan, Shodri bin Hamzah.

Pendistribusian daging kurban dilakukan dengan tertib agar dapat merata dan tepat sasaran. Sebanyak 200 warga Kampung Rumpin menerima daging kurban tersebut. Kegembiraan dan rasa syukur terpancar dari wajah para penerima, menunjukkan bahwa kegiatan ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi mereka.

Kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran bagi siswa-siswi Sekolah Bakti Mulya 400 tentang pentingnya nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan semangat berbagi. Mereka tidak hanya belajar tentang proses kurban secara teoritis, tetapi juga terlibat langsung dalam pelaksanaannya.

Baca juga : Wisuda TK BM 400: A Sweet Ending to a New Beginning

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan hubungan antara sekolah dan masyarakat sekitar semakin erat, serta tercipta lingkungan yang harmonis dan saling mendukung. Sekolah Bakti Mulya 400 berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan.

Kegiatan pemotongan dan pendistribusian kurban ini tidak hanya sebagai bentuk kepatuhan terhadap syariat agama, tetapi juga sebagai wujud nyata dari pengamalan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam Islam.

TK-BM-400-Sukses-Pentaskan-Journey-Through-Indonesia-1

TK BM 400 Sukses Pentaskan “Journey Through Indonesia”

Jakarta – TK Bakti Mulya (BM) 400 sukses menampilkan acara pentas akhir tahun (year end performance ) bertema “Journey Through Indonesia” di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Selasa 4 Juni 2024. Dalam acara ini, peserta didik menampilkan drama dan tarian daerah yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.

Acara tersebut dihadiri oleh orang tua siswa, para guru dan pimpinan sekolah. Nampak hadir pula Euis Tresna, Deputy Ketua Pelaksana Harian BM 400, Kardiman, Pengawas TK-SD Wilayah Jakarta Selatan 1 dan Adisa Manggabarani, Ketua FKOM KB-TK BM 400.

Tema dalam penampilan siswa tersebut dimaksudkan untuk mendidik siswa agar mencintai kekayaan budaya sekaligus untuk menelestarikan budaya tersebut bagi generasi muda.

Hal itu dsampaikan oleh Ayunda Primaputri, sebagai ketua acara dalam sambutannya yang menyatakan, “Acara ini adalah wujud komitmen kami untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Indonesia kepada peserta didik sejak dini.”

Untuk memperkuat hal tersebut Ina Lestari, Kepala KB TK BM 400 menyatakan, “Kami sangat bangga dengan pencapaian anak-anak dan dukungan penuh dari para orangtua. Melalui acara ini, kami berharap peserta didik kami dapat lebih mencintai dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.”

Baca juga : Wisuda Akbar BM 400 Merayakan 40 Tahun Keunggulan Sekolah

Acara ini berjalan sukses dan mendapat apresiasi tinggi dari semua pihak yang hadir. KB-TK Bakti Mulya 400 berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya melestarikan budaya bangsa.

Welcoming-Parents-Students

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Hadiri HUT IP-KI ke 70 di Sekolah BM 400

Jakarta– Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E., S.H., M.B.A menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 70 IP-KI dengan tema “Sinergi IP-KI Membangun Negeri” di Sekolah Bakti Mulya (BM) 400, Sabtu (25/05/2024). IP-KI atau Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia merupakan organisasi kebangsaan yang didirikan 20 Mei 1954. Salah satu tokoh pendirinya adalah Jenderal Besar AH Nasution.

Peringatan tersebut berlangsung di Auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP Bakti Mulya 400 tersebut dihadiri lebih 250 orang, terdiri dari para pejabat pemerintah, tokoh masyarakat,  pengurus IP-KI, para mahasiswa dan pelajar.

Dalam sambutannya, Bambang Soesatyo (Bamsus) menyambut gembira acara tersebut, karena IP-KI merupakan organisasi yang matang dalam memelihara jatidiri bangsa Indonesia. Hal ini menjadi relevan jika dikaitkan dengan praktek demokrasi Indonesia belakangan ini yang telah bergeser dari demokrasi substantif menjadi demokrasi transaksional.

Lebih lanjut Bamsus juga mengingatkan efek negatif praktek demokrasi sekarang. Salah satu efek negatif yaitu terjadinya kekuasaan politik ditangan pemilik modal. Sementara itu efek negatif lainnya, juga terjadi polarisasi antar golongan yang tajam, seperti munculnya istilah ‘cebong” dan “kampret” pada saat lalu.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E., S.H., M.B.A

Ketua Umum DPP IP-KI, H. Baskara Harimukti Sukarya

Dr. Bambang Sulistomo, SIP, Ketua Dewan pembina DPP IP-KI

KPH Yapto Soelistyo Soerjosoemarno, S.H. Ketua Umum Pemuda Pancasila

Peserta HUT ke 70 IPKI di Sekolah Bakti Mulya (BM) 400, Sabtu (25/05/2024).

MC HUT ke 70 IPKI: Muhammad Syahnan Nasution & Qory Khoirunnisa

Karena itu Bamsus menyarankan agar sistem demokrasi tersebut dikaji kembali agar lebih sesuai dengan kehendak sila ke 4, Pancasila yakni ‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’. Di situ tersirat bahwa sistem demokrasi yang sesuai adalah berjenjang, musyawarah dan mufakat.

Hal itu senada dengan sambutan sebelumnya oleh Sekertaris Jenderal IP-KI, Troy Aldi Pratama, bahwa peringatan HUT ke 70 ini menjadi refleksi peran IP-KI dalam menerapkan nilai luhur Pancasila untuk memperkokoh Indonesia agar lebih maju.

Sementara itu, Ketua Umum DPP IP-KI, H. Baskara Harimukti Sukarya dalam sambutannya menyoroti pentingnya transformasi lembaga IP-KI ditengah pesatnya perkembangan teknologi, media sosial, fluktuasi geopolitik, bonus demografi, ketidakadilan hukum, akses kesehatan dan masalah lingkungan. Salah satu peran yang perlu dijalankan IP-KI adalah menguatkan idiologi bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan.

Karena itu pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan kerjasama antara IP-KI dengan Universitas Pendidikan Indonesia untuk melaksanakan “Sekolah Kebangsaan”.

Lebih lanjut Baskara Harimukti Sukarya juga menekankan apa yang disbut “keteladanan revolusioner”, yang datang dari tokoh-tokoh yang terus berkontribusi kepada bangsa Indonesia dengan optimal.

Oleh karena itu pada kesempatan tersebut diberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat. Adapun tokoh yang menerima penghargaan adalah: Ibu Edyanti Nasution (selaku cucu/ mewakili Jenderal Besar AH.Nasution), Bapak Amad (pejuang pertempuran 10 November 1945), Bapak Murkirnadi SW (Pengurus IP-KI dari daerah Provinsi D.I Yogyakarta), Ibu Sumarsih (kader IP-KI dan pengurus di DPP IP-KI sejak tahun 1992) dan Bapak Aiptu Kasdullah, Anggota Polri, Polsek Tukdana, aktivis pendidikan, yang menyumbangkan semua gajinya untuk mendirikan sekolah).

Sambutan juga diberikan oleh Dr. Bambang Sulistomo, SIP selaku Ketua Dewan pembina DPP IP-KI dan KPH (Kanjeng Pangeran Haryo) Yapto Soelistyo Soerjosoemarno, S.H selaku Ketua Umum Pemuda Pancasila.

Bambang Sulistomo menyampaikan bahwa peran IP-KI salah satunya adalah mengawasi jalannya pemerintahan agar sesuai dengan konstitusi, yaitu Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Sementara itu, Yapto Soelistyo Soerjosoemarno mempertegas bahwa pelaksanaan yang murni dan konsekuen tersebut haruslah sesuai dengan naskah asli Pancasila dan UUD 1945.

Baca juga : Marching Band TK BM 400 Kembali Raih Juara Nasional

Secara keseluruhan acara HUT ke 70 IP-KI berlangsung khidmat dan semarak. Acara khidmat terjadi saat peluncuran sekaligus dialog buku “Keteladanan Bernegara ala Mohammad Natsir” yang ditulis M. Fuad Nasar. Acara juga semarak oleh tampilnya Tari Ratoh Jaroe tim tari SMA Bakti Mulya 400, lagu “Indonesia Pusaka” oleh Naura siswa SMA Bakti Mulya 400, puisi “Doa Para Pelaut Tabah” oleh Kayla siswa SMA Bakti Mulya 400. Tak kalah menarik adalah tampilan Keroncong MJS yang membawakan lagu “Bengawan Solo” dan “Rungkad”.

Beberapa tamu kehormatan yang tampak pada acara tersebut diantaranya Drs. Drajat Wisnu Setyawan, MM. (Direktur Bina Ideologi Karakter & Wawasan Kebangsaan Kemendagri), Dally Achmad (Wakil Direktur Sosial Budaya Bareskrim Polri), Prof. Dr. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., M.S. (Wakil Ketua Dewan Pembina DPP IP-KI),

Wawan Purwanto (Wakil Ketua Dewan Pembina DPP IP-KI), Drs. Hadi Purnomo, Ak (Ketua Dewan Pakar DPP IP-KI, Dr. Edy Gunawan, S.E., AK., S.H., MAK., M.H., MKN., BKP., CLA (Ketua Dewan Pertimbangan DPP IP-KI).

Marching Band TK BM 400 Kembali Raih Juara Nasional

JakartaCorps Marching Band TK Bakti Mulya (BM) 400 meraih Piala Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah menjadi juara dalam lomba Marching Band  pada Marching In Harmony Championship 2024.

Lomba bergengsi tingkat nasional tersebut diselenggarakan oleh Global Semangat Muda dan berlangsung pada hari Sabtu, 18 Mei 2024 di GOR Laga Satria Pakansari, Cibinong, Bogor, dan diikuti peserta siswa TK yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia

Corps Marching Band TK Bakti Mulya 400 pentas memukau dengan menggabungkan keahlian teknis, kreativitas, dan kekompakan tim yang luar biasa.

Hadir pada kesempatan tersebut, guru, orang tua dan para pimpinan sekolah. Tampak memberi dukungan adalah Kepala TK Bakti Mulya 400, Ina Lestari dan Asisten Manager Pendidikan YBKSP Bakti Mulya 400, Tuti Amelia.

Ina Lestari menyampaikan apresiasinya kepada siswa dan para pelatih yang dengan gigih menyiapkan kegiatan ini.

Ina Lestari menambahkan, “Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh corps marching band kami. Ini merupakan bukti bahwa kerja keras dan latihan yang konsisten akan menghasilkan hasil yang membanggakan.”

Corps marching band TK Bakti Mulya 400 sempat vakum tidak mengikuti lomba beberapa saat karena terjadinya pandemi Covid 19. Namun begitu ikut lomba, kini berjaya menjadi juara nasional, seperti yang diraih tahun-tahun sebelumnya.

Karena itu, Ghiffari Rahim, Ketua Corps Marching Band TK Bakti Mulya 400 menyatakan: “Ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan bagi kami, setelah beberapa tahun vakum dan langsung meraih sejumlah penghargaan adalah bukti dari dedikasi dan kerja keras seluruh tim.”

Baca juga : Pelaksanaan Kurikulum Internasional

Adapun capaian prestasi yang diraih oleh corps marching band TK Bakti Mulya 400 adalah juara I Field Commander, juara II Best Costume, Juara II color guard, juara II artistic, juara I ensemble, juara I technic (perkusi) dan juara I Kategori Konser.

Keberhasilan corps marching band TK Bakti Mulya 400 menunjukkan semangat kerja keras dan kolaborasi yang membuahkan prestasi.

“Kami berharap prestasi ini dapat memotivasi kami untuk terus berlatih dan berprestasi di masa yang akan datang,” tandas Ghiffari Rahim dengan semangat.

Pelaksanaan Kurikulum Internasional

Jakarta – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 menyelenggarakan sharing session “Strategi Melaksanakan Kurikulum Internasional” yang berlangsung secara virtual dengan narasumber Dwi A. Yuliantoro, Ph.D pada Kamis (09/05/2024). Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pimpinan Sekolah BM 400 itu dipimpin oleh Euis Tresna, M.Si., Deputy Ketua Pelaksana Harian Bakti Mulya 400.

Dwi A. Yuliantoro adalah praktisi pendidikan yang berpengalaman 20 tahun di berbagai institusi pendidikan di luar negeri sekaligus lulusan S-3 College of Education, Michigan State University, USA dengan spesialiasi Curriculum, Teaching, and Educational Policy.

Banyak hal menarik yang disampaikan Dwi A. Yuliantoro, namun secara garis besar ada lima pokok pikiran yang disampaikan dalam forum tersebut.

Pertama, wawasan untuk menerapkan kurikulum internasional.

Penerapan kurikulum internasional untuk sekolah nasional sangat tergantung kondisi sekolah. Kondisi tersebut disesuaikan demografi murid, guru dan sosio kultur masyakat sekitarnya. Bagus atau tidaknya kurikulum yang di terapkan tergantung kepada ketersediaan sumberdaya pendukung sekolah tersebut dan lingkungannya.

Sumberdaya pendukung terutama guru harus memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh kurikulum internasional yang digunakan. Karena guru harus menguasai bahan ajar (content knowledge) dan cara mengajarnya (paedagogy).

Kedua, sinergi kurikulum internasonal dengan kurikulum nasional.

Selaras kebijakan Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), sekolah nasional wajib menerapkan tiga mata pelajaran utama, yaitu Bahasa Indonesia, Agama dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Mata pelajaran lainnya bisa dipilih 3 lainnya dari kurikulum Cambridge maupun International Baccalaureate (IB). Dengan demikian beban belajar siswa lebih mendalam pada mata pelajaran tersebut.

Ketiga, pemantapan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman pada sekolah yang menggunakan kurikulum internasional

Selain mengajarkan PKn, Agama dan Bahasa Indonesia, nilai kebangsaan dan kesilaman dapat diperkuat dengan perilaku keseharian yang dijalankan oleh semua civitas sekolah. Dalam lingkungan dimana Bahasa Inggris dipergunakan sebagai Bahasa pengantar, jatidiri bangsa Indonesia tetap dijunjung tinggi misalnya dalam hal menerapkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) dan tepo sliro (empati dan peduli). Pemahaman konsep dalam kurikulum internasional harus diterapkan lebih dari sekedar terminology, namun sampai level epistemology.

Keempat, strategi menanamkan siswa agar memiliki internasionally-minded

Siswa perlu memiliki 7 key elements to an internationally-minded individual: (1) knowledge, understanding, and appreciation of different cultures, (2) increased self-awareness, (3) increased empathy, (4) ability to collaborate with peers from different backgrounds (5) deepening knowledge and understanding of global issues, (6) ability to see themselves as responsible, global citizens dan (7) language skills.

Baca juga : Ground Breaking Sekolah Bakti Mulya 400 Cibubur

Semua guru harus memiliki hal yang sama sebagai kemampuan yang diwariskan kepada siswanya. Dalam menerapkan strateginya guru perlu melakukan pembiasaan kepada semua siswa akan hal tersebut.

Kelima, mempersiapkan guru berstandar internasional dan wawasan global

Tantangan dalam mempersiapkan guru berstandar internasional dan wawasan global adalah terkait dengan pola pikir (mindset), kenyamanan (comford zone), sumberdaya (resources) dan keterbatasan waktu.

Guru perlu merubah pola pikir sesuai kurikulum yang dijalankan. Hal tersebut tidak mudah karena perlu merekonstruksi cara berpikir dan keyakinan yang telah dilakukan selama melaksanakan pembelajaran. Demikian pula keberanian untuk keluar dari zona nyaman, karena taruhannya guru harus mampu merekonstruksi pola hidup mereka.

Tantangan berikutnya berkaitan dengan biaya pelatihan guru yang besar sesuai rekomendasi pihak penyelenggara kurikulum internasional. Terakhir, tantangan dari segi keterbatasan waktu guru dalam mengatur kegiatan sekolah, karena umumnya guru telah menghabiskan waktu untuk mengajar di kelas.

Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan brain storming, perencanaan yang baik dan mengatur kegiatan yang mengakomodasi semua kebutuhan standar sekolah internasional. Sekolah Bakti Mulya 400 konsisten melakukan perbaikan untuk menjadi sekolah internasional, berlandasankan keislaman dan kebangsaan Indonesia.

Halalbihalal Sekolah BM 400: Eratkan Kebersamaan Wujudkan Kemenangan

Jakarta – Hari Idulfitri disemarakkan oleh Sekolah Bakti Mulya (BM) 400  dengan diadakannya halalbihalal bertema Eratkan Kebersamaan Wujudkan Kemenangan. Acara dilaksanakan di Auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP BM 400 pada Rabu (17/04/24).

Acara dihadiri oleh dewan pengurus, pengurus harian, pimpinan seluruh unit, guru, dan karyawan YBKSP BM 400. Acara dibuka dengan penampilan yang menakjubkan dari unit SMP, SD, dan TK. Mulai dari drama, musikalisasi puisi, hingga penampilan paduan suara bertemakan Idulfitri disajikan dengan sangat apik oleh perwakilan seluruh unit.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Ustadz Ahmad Dasuki. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an tersebut berlangsung sangat khidmat dan diresapi oleh seluruh peserta acara.

Selanjutnya, Ketua Dewan Pengurus YBKSP BM 400, Ibu Ir. Anna Rosita Subagdja menyampaikan sambutan hangatnya terkait hari kemenangan yang baru saja diraih oleh umat muslim. “Idulfitri merupakan momen untuk bersukacita, bermaaf-maafan, juga merefleksikan perjalanan spiritual kita selama bulan suci Ramadhan.”

Ibu Anna juga menyampaikan semangat serta harapannya untuk sekolah BM 400. “Mari kita bersinergi dan bekerja sama demi masa depan sekolah kita, karena semangat dan kerja keras kita akan menjadi pilar utama dalam kemajuan dan prestasi sekolah kita tercinta. Semoga kasih sayang dan berkah Allah selalu menyertai langkah-langkah kita.”

Usai sambutan yang membakar semangat dari Ibu Anna, acara dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah dari Ustadz Haikal Hassan, S.T., M.T. Beliau menyampaikan ceramah tentang halalbihalal di Indonesia.

“Saya adalah penyuka sejarah. Separuh dari usia saya dipakai untuk mempelajari sejarah.  Tahun 1948, kita baru tiga tahun merdeka. Pada tahun tersebut, kita hampir terpecah belah lagi. Maka diadakanlah halalbihalal untuk menimbulkan semangat baru yang mendukung persatuan,” jelas Ustadz Haikal.

“Halalbihalal ini hanya ada di Indonesia, tidak ada di negara lain. Pun ucapan minal aidin wal faidzin juga berasal dari Indonesia. Hal ini menjadi kekayaan khazanah budaya bangsa yang harus terus kita jaga.”

Baca juga : Puncak Amal Ramadan Sekolah Bakti Mulya 400

Usai menjelaskan sejarah terciptanya halalbihalal, Ustadz Haikal turut menjelaskan betapa pentingnya silaturahmi yang terjalin saat halalbihalal.

“Nabi Muhammad bersabda, tidak ada perbuatan yang dibayar langsung kecuali silaturahmi. Jika Anda menghafal Al-Qur’an, Allah kelak akan menyiapkan berbagai tingkatan surga sesuai dengan seberapa banyak ayat Al-Qur’an yang Anda hafal. Sementara itu, silaturahmi langsung dibayar tunai dengan ditambahkannya umur dan rezeki. Itulah betapa pentingnya silaturahmi yang kita jalin,” jelas Ustadz Haikal.

Ustadz Haikal mengakhiri ceramah dengan menekankan ajakannya, “Dengan halalbihalal dan silaturahmi, mari kita bangun Indonesia dalam persatuan, kesatuan, dan kedamaian.”

Acara dilanjutkan dengan penampilan dari unit SMA, kemudian disusul dengan doa penutup yang dipimpin oleh Ustadz Hasan. Guna mempererat kekeluargaan, seluruh peserta acara pun bersalam-salaman untuk saling bermaaf-maafan. Kehangatan dan kekeluargaan sangat kental terasa dalam acara halalbihalal sekolah BM 400 ini.

Tarhib Ramadhan Sekolah BM 400: Ramadhan Momentum Muhasabah dan Kesungguhan Beribadah

Jakarta – Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 mengadakan tarhib Ramadhan bertemakan “Ramadhan Momentum Muhasabah dan Kesungguhan Beribadah”. Acara dilaksanakan di Auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP BM 400 pada Jumat (08/03/24).

Tarhib Ramadhan dihadiri oleh dewan pengurus, pelaksana harian, pimpinan, serta seluruh guru dari unit TK, SD, SMP, hingga SMA. Dr. Habib Ali Hasan Al Bahar Lc.MA. turut hadir sebagai penceramah dalam acara ini.

Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan dewan pengurus. Acara dilanjutkan dengan mengaji bersama, lalu disambung dengan ceramah dari Dr. Habib Ali Hasan Al Bahar Lc.MA.

Habib Ali membuka ceramahnya dengan pertanyaan pemantik, “Apa yang membedakan bulan Ramadhan dengan bulan lainnya?” dan disambut dengan jawaban yang beragam dari para hadirin.

Beliau kemudian menjelaskan, “Ketika bulan Ramadhan, kita tahu waktu maghrib bahkan hingga menitnya. Kalau bukan Ramadhan, kita tidak peduli dengan menit pada waktu Maghrib.” Penjelasan itu pun disambut tawa dari pendengarnya.

Habib Ali melanjutkan ceramahnya. Beliau menjelaskan bahwa pengusaha non muslim juga sangat menyukai bulan Ramadhan. Hal ini karena pegawai perusahaan mereka banyak yang merupakan umat muslim. Saat Ramadhan datang, mereka akan cenderung berperilaku jujur demi menjaga kesucian puasa mereka.

Habib Ali kemudian menekankan, “Maka Ramadhan membawa keberkahan dan kebaikan, baik hanyauntuk umat muslim maupun non muslim.”

Baca juga : Sekolah BM 400 Latih Guru Menyusun Modul Ajar Berdiferensiasi Berbasis Artificial Intelligence

Ceramah dilanjutkan dengan harapan Habib Ali terkait bulan Ramadhan yang sudah di depan mata. “Mudah-mudahan kita bisa manfaatkan Ramadhan yang akan datang dengan sebaik-baiknya. Rasulullah bersabda, ketika bulan Ramadhan datang, semua dosa akan dihapuskan oleh Allah. Bahkan, perumpamaan bulam Ramadhan adalah seperti Nabi Yusuf dibandingkan saudaranya. Ada yang tahu perbedaan Nabi Yusuf dengan saudaranya?”

Hadirin pun kompak menjawab mengenai ketampanan luar biasa yang dimiliki oleh salah satu Nabi Allah tersebut.

Habib Ali lalu meluruskan, “Selain ketampanannya, Nabi Yusuf juga memiliki keistimewaan. Dengan adanya Nabi Yusuf, dosa seluruh saudaranya dimaafkan oleh Allah. Oleh sebab itu, semoga dengan adanya Ramadhan, dosa kita di bulan yang lain pun diampuni oleh Allah.”

Tarhib Ramadhan ditutup dengan doa dari Bapak Asep Syarifudin Hidayat. Setelah acara selesai, diadakan pula pembagian bingkisan untuk guru dan karyawan guna menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Sekolah BM 400 Latih Guru Menyusun Modul Ajar Berdiferensiasi Berbasis Artificial Intelligence

Jakarta – Kegiatan annual meeting sekolah Bakti Mulya (BM) 400 dilanjutkan pada hari kedua dengan topik yang sama dengan hari pertama, yaitu Artificial Intelligence (AI). Acara diadakan secara daring untuk seluruh guru, pimpinan, serta karyawan pada Selasa (19/12/2023).

Acara diisi dengan pelatihan dari Ryan Oktapratama, B.Ed, M.Ed. mengenai Modul Ajar Berdiferensiasi Berbasis AI.

Ryan Oktapratama mengatakan, “Dalam pendidikan, peranan seorang gurusangatlah penting. Seorang guru dikatakan kompeten jika menguasai 4 hal yaitu pedagogy, personality, sosial, dan profesional.”

Dewasa ini, pembelajaran berdiferensiasi mulai menjadi fokus perbincangan, khususnya di kalangan guru. Pembelajaran berdiferensiasi yaitu proses belajar mengajar di mana peserta didik dapat mempelajari materi sesuai kebutuhan. Untuk membuat pembelajaran berdiferensiasi, perlu dilakukan analisis profil siswa. Siswa dikelompokkan sesuai minat, kesiapan belajar, serta profil belajar.

Misalnya saja, dalam hal minat, siswa dikelompokkan menjadi siswa yang menyukai alam, seni, dan kegiatan fisik. Dari segi kesiapan belajar, siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan mengerjakan worksheet berbeda. Mulai dari worksheet yang mudah, sedang, hingga sulit. Dari segi profil belajar, siswa dibagi menjadi siswa yang belajar dengan cerita bergambar, role play, dan podcast.

Elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, konten atau materi yang diajarkan. Kedua, proses atau kegiatan yang dilakukan. Ketiga, produk atau hasil akhir dari pembelajaran. Keempat, lingkungan belajar atau susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik.

Baca juga : Artificial Intelligence di Sekolah Bakti Mulya 400

Ryan Oktapratama menekankan, “Untuk memudahkan guru membuat pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat memanfaatkan AI khususnya ChatGPT.” Guru hanya perlu menuliskan prompt yang sangat jelas mengenai apa saja yang ingin dipersiapkan sebelum pembelajaran. Lengkap dengan rincian diferensiasi anaknya. Maka ChatGPT dapat memberikan solusinya.