Sekolah BM 400: Merancang Pembelajaran Kolaboratif

Jakarta – Menyambut tahun ajaran baru 2023/2024, sekolah Bakti Mulya 400 mengadakan kegiatan rapat kerja dengan tema ‘Collaborative Planning Process for Learning and Teaching Supporting Agency’ pada 19 – 23 Juni 2023.

Pembukaan rapat kerja diadakan di gedung auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP BM 400, Pondok Pinang, Jakarta Selatan dan diikuti oleh 140 guru dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah BM 400, Dr. Sutrisno Muslimin berpesan kepada seluruh civitas akademika Sekolah BM 400 untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan.

“Ketika kita tidak lagi kreatif, tidak lagi proaktif, maka kita akan ditinggal oleh pasar dan tidak menjadi sekolah pilihan,” ungkap Dr. Sutrisno.

“Oleh sebab itu kita harus terus melakukan inovasi, perubahan-perubahan dalam rangka agar kita bisa memenangkan kompetisi itu,” sambungnya.

Dirinya menambahkan, setiap jenjang pendidikan di Sekolah BM 400 mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA harus melakukan perubahan yang bisa memberikan dampak positif bagi kemajuan sekolah.

“Lakukan perubahan yang penting, yang signifikan dan jangan takut untuk melakukan perubahan, karena perubahan itu adalah hal yang pasti,” kata Dr. Sutrisno.

“Di unit-unit itu tolong dibuka ruang kreativitas, ruang diskusi, ruang dialog agar di situ terjadi komunitas pembelajar,” ujarnya.

Selain itu, Dr. Sutrisno juga berharap sekolah BM 400 bisa turut berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia melalui sikap proaktif dari seluruh civitas akademika yang memiliki pola pikir bertumbuh (growth mindset).

“Karena saya mau kita ikut mewarnai pendidikan. Jadi kalau orang bicara soal sekolah, maka kiblatnya adalah Bakti Mulya 400,” ungkapnya.

“Syaratnya adalah kita semua yang ada di sini itu aktif untuk kemudian berkontribusi memperbaiki sekolah ini. Tapi hal itu harus dilakukan oleh orang-orang yang terus tumbuh, orang-orang yang growth mindset,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Euis Tresna, S.Pd., M.Si., Deputi Ketua Pelaksana Harian (KPH) turut mengungkapkan Sekolah BM 400 harus mampu menjawab tantangan dan kebutuhan dari para siswa dan orang tua.

Baca juga : Angkatan ke-38 TK Bakti Mulya 400: Embracing the Next Milestone

“Kita tahu anak-anak itu beragam kebutuhannya, beragam karakternya. Maka dari itu, kita harus memberikan pendidikan yang tetap dipilih oleh orang tua, sesuai dengan kebutuhan anak-anaknya,” ungkap Euis.

Dirinya menambahkan, sejalan dengan penerapan kurikulum merdeka belajar, Sekolah BM 400 juga harus memastikan proses pembelajaran di sekolah sejalan dengan kebutuhan siswa.

“Kita tentu saja harus menciptakan bagaimana kurikulum atau proses pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan anak-anak,” pungkasnya.

Rangkaian rapat kerjadi hari pertama dilanjutkan dengan kegiatan praktek analisis Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Acuan Tujuan Pembelajaran (ATP) yang disampaikan oleh Hana Triana, M.Pd.

Kemudian, rapat kerjadilanjutkan dengan kegiatan penyusunan Ketercapaian Tujuan Pembelaran (KKTP) oleh para peserta secara berkelompok dan kegiatan Penyusunan Modul Ajar.

Kegiatan rapat kerjaini bertujuan untuk membangun kolaborasi guru dalam melakukan perencanaan pembelajaran dan asesmen, meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam penyusunan program kurikulum yang efektif, serta mengembangkan pengalaman belajar sesuai dengan nilai-nilai belajar Bakti Mulya 400.

Angkatan ke-38 TK Bakti Mulya 400: Embracing the Next Milestone

JAKARTA – Wisuda angkatan ke-38 KB-TK Bakti Mulya 400 yang mengangkat tema ‘Embracing the Next Milestone’ digelar pada Sabtu (16/6) di gedung Auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP Bakti Mulya 400, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Sejumlah 77 wisudawan KB-TK BM 400 yang terdiri dari 40 siswa laki-laki dan 37 siswa perempuan, didampingi oleh orang tua masing-masing, terlihat antusias mengikuti rangkaian acara wisuda.

Deputi Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah BM 400, Euis Tresna, S.Pd., M.Si yang hadir dalam acara wisuda mengapresiasi para orang tua TK B yang telah memilih menyekolahkan anak-anaknya di masa pandemi Covid-19 dua tahun lalu.

“Kami ucapkan apresiasi karena pada masa Covid, orang tua menahan untuk mendaftarkan anak-anaknya di TK, tetapi Bapak Ibu tetap memilih mendaftarkan anak-anaknya bersekolah,” ujar Euis Tresna, S.Pd., M.Si.

Dirinya menambahkan, anak-anak bisa dianalogikan sebagai sebuah biji, di dalamnya terdapat benih yang merupakan lanjutan dari faktor-faktor hereditas yang diturunkan oleh orang tua, serta harus terus dikembangkan.

 “Faktor-faktor hereditas inilah yang perlu kita tumbuh kembangkan dengan memberikan suasana lingkungan yang kondusif, nutrisi yang optimal, dan pembimbingan,” ungkapnya.

“Sehingga, apa yang dianugerahkan Allah SWT sebagai amanah kepada orang tua, benar-benar kita jaga sebagai amanah yang mulia,” sambungnya.

Masih dalam sambutan Deputi KPH Sekolah BM 400, unit KB-TK pada tahun ajaran 2022/2023 berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan menerapkan kurikulum internasional, yakni International Early Years Curriculum (IEYC).

“Pada tahun ajaran 2022/2023, kami telah meningkatkan kualitas pendidikan dengan menstandarisasi program pendidikan KB-TK kami dengan standar internasional,” ujar Euis.

“Atas dukungan seluruh Bapak Ibu, kami InsyaAllah akan konsisten untuk meneruskan dan melanjutkan inovasi, didampingi para guru yang kami rekrut dengan kualitas sesuai yang dibutuhkan,” tutupnya.

Kepala KB-TK BM 400, Ina Lestari, S.Pd mengungkapkan KB-TK BM 400 telah berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan pendidikan terbaik bagi siswa yang sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan anak usia dini nasional, wawasan internasional, dan nilai-nilai di Sekolah BM 400.

Dirinya berharap pendidikan yang telah diberikan oleh KB-TK BM 400 dapat terus diterapkan oleh siswa-siswi di masa mendatang.

“Pendidikan yang telah kami berikan kepada ananda berupa pendidikan akhlak yang baik dan karakter mulia, pendidikan agama dan pembiasaan ibadah maupun pengetahuan dapat diterapkan di manapun ananda berada,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga berpesan kepada para orang tua untuk terus berkomitmen dalam membimbing anak-anak ketika memasuki jenjang pendidikan berikutnya.

“Kami harap agar orang tua senantiasa membimbing dan mengarahkan ananda serta bekerja sama dengan pihak sekolah di tingkat berikutnya,” pesan Ina.

Baca juga : Prosesi Wisuda Sekolah BM 400: ‘Ready for New Chapter in Our Life’

“Agar ananda terus berusaha, belajar, dan memupuk penerapan nilai agama islam dan akhlak mulia, sehingga ananda InsyaAllah kelak dapat menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang,” sambungnya.

Perwakilan orang tua siswa TK B, Thomas Yudistira Nawilis turut memberikan sambutan dalam acara wisuda KB-TK BM 400 angkatan ke-38.

“Saya sebagai orang tua, bahagia sekali dan bangga melihat anak-anak yang sudah lulus & akan masuk SD sebentar lagi,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, di masa pandemi, anak-anak menghadapi tantangan besar karena lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, sehingga membatasi mereka untuk bersosialisasi dan berinteraksi.

Namun, dirinya senang karena akhirnya anak-anak bisa kembali bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dari Sekolah Bakti Mulya 400.

“Saya senang sekali karena anak saya dan pasti anak-anak lainnya juga pasti happy karena bisa dapat teman baru, lingkungan baru, bisa belajar berkomunikasi, belajar bersosialisasi,” ujar Thomas.

“Yang pasti (anak-anak) mendapat bimbingan yang lebih baik, lebih proper dari sekolah BM 400, dan mudah-mudahan menjadi anak yang berguna untuk masa depan dan sukses,” pungkasnya.

Pengalungan medali kepada setiap wisudawan menjadi puncak acara wisuda KB-TK BM 400 angkatan ke-38 kali ini.

Selanjutnya, rangkaian acara diisi dengan pembacaan puisi, doa penutup dan pertunjukan dari para siswa TK B Bakti Mulya 400.

Prosesi Wisuda Sekolah BM 400: ‘Ready for New Chapter in Our Life’

Para lulusan SMP dan SMA BM 400 diharapkan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

JAKARTA – SMP dan SMA Bakti Mulya 400 berkolaborasi menggelar acara wisuda angkatan ke-36 (SMP) dan angakatan ke-22 (SMA) dengan tema ‘Ready for New Chapter in Our Life’ pada Sabtu (10/6/2023).

Dilaksanakan di gedung Auditorium Ki Hajar Dewantara SMP BM 400, Jakarta Selatan, sebanyak 44 wisudawan SMP dan 70 wisudawan SMA hadir dengan didampingi oleh orang tua masing-masing.

Kepala SMP Bakti Mulya 400, Rike Anwari Fuady, M.Si. menyampaikan SMP BM 400 mengutamakan pembentukan karakter yang kuat dalam bingkai agama Islam.

“Selama tiga tahun ini, kami telah menanamkan kebiasaan baikdalam agama Islam dalam setiap aspek kehidupan sekolah,” ungkap Rike.

“Kami mengajarkan kepada siswa-siswi kami tentang nilai-nilai keagamaan, etika, dan moralitas yang menjadi dasar bagi sikap dan tindakan mereka,” sambungnya.

Selain itu, dirinya juga berharap lulusan SMP Bakti Mulya 400 mampu menorehkan prestasi di kancah internasional.

“Kami ingin melihat kalian menjadi generasi yang berdaya saing global, mampu bersaing di kancah internasional, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang perkembangan dunia,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Diana, S.Pd. selaku Kepala SMA Bakti Mulya 400 mengungkapkan lulusan SMA BM 400 angkatan ke-22 ini memiliki semangat belajar yang tinggi kendati belajar di tengah pandemi Covid-19 dua tahun lalu.

“Para siswa SMA Bakti Mulya 400, telah menunjukkan ketangguhan, keuletan, dan semangat juang yang luar biasa,” ujar Diana.

“Kalian telah menunjukkan kecerdasan, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa,” sambungnya.

Dirinya menambahkan angkatan ke-22 SMA BM 400 juga berhasil meraih berbagai prestasi dalam berbagai bidang.

“Pencapaian tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam kegiatan lainnya seperti studentpreneur, kepemimpinan, dan pengembangan agama Islam,” pungkasnya.

Prosesi wisuda dilanjutkan dengan pemberian sambutan dari Keilla Thalita Alea sebagai perwakilan wisudawan SMA dan Elora Khiar Nareswari dari perwakilan wisudawan SMP.

Keilla berpesan kepada para wisudawan untuk terus mengejar mimpi dan menjadi pemimpin di masa depan.

“Jangan sia-siakan pertarungan yang sudah kita menangkan ini, karena saya yakin kita semua adalah pemimpin masa depan,” ujar Keilla.

“Semoga kita semua menjadi orang yang berani meraih mimpi dan tak terhentikan oleh berbagai batasan,” pungkasnya.

Kemudian, Elora dalam sambutan yang disampaikan dalam bahasa Inggris mengungkapkan sekolah Bakti Mulya 400 memberikan banyak hal positif bagi dirinya dan teman-teman.

“Sekolah ini menjadi tempat di mana kehadiran kita selalu ditunggu oleh guru kita, keberadaan kita dihargai, dan suara kita diapresiasi dan iman kita pada Islam dijaga dengan baik oleh guru-guru di Bakti Mulya 400,” ungkap Elora.

Selaras dengan tema ‘Ready for New Chapter in Our Life’, Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. mengungkapkan lima hal kepada lulusan sekolah BM 400 untuk bisa mencapai kesuksesan.

Kelima hal tersebut adalah belajar terus menerus, kerja keras, muliakan orang tua, hindari overthinking, dan banyak berdoa.

Dr. Sutrisno dalam sambutannya juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di Sekolah BM 400.

“Saya ucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan sekolah ini,” ujar Dr. Sutrisno.

“Yakinlah bahwa sekolah ini akan terus menerus mengalami perbaikan. Yakinlah bahwa sekolah ini adalah tempat yang terbaik untuk pendidikan bagi anak-anak yang terbaik,” tutupnya.

Pada akhir sesi, staff ahli Kemenpora bidang kepemudaan dan diaspora, Hamdan Hamedan, MA. turut hadir dalam prosesi wisuda sekolah BM 400 kali ini.

Baca juga : Prof. Fasli Jalal: Sutrisno Muslimin, Guru Merdeka Membangun Bangsa

Dirinya memberikan orasi ilmiah kepada para wisudawan mengenai tiga fondasi yang harus dibangun untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Ketiga fondasi tersebut adalah complex problem solving, people skills, dan self-management.

Pada fondasi pertama, yaitu complex problem solving, guru perlu melatih high-order thinking skills siswa agar mereka bisa memiliki kemampuan memecahkan masalah dan menciptakan solusi.

“Di masa depan, masalah akan tetap ada, dan solusi alternatif dan inovatif perlu diciptakan,” ungkap Hamdan.

Kemudian, people skills juga menjadi salah satu fondasi yang dibutuhkan oleh siswa agar bisa memiliki kemampuan berkolaborasi.

“Bagaimana kita bisa menjadi good team player dan good team leader. Yang terpenting kolaborasi, tanpa kolaborasi, kita sulit menciptakan inovasi,” sambungnya.

Terakhir, Hamdan mengungkapkan, saat ini setiap orang sangat bergantung pada gawai. Sehingga, memiliki kemampuan self-management yang baik sangat diperlukan oleh siswa.

“Kita hidup di dalam very distracted world. Kemampua untuk tetap fokus menjadi sangat berharga. Self- management mencegah self-sabotage,” pungkasnya.