PUNCAK FESTIVAL RAMADHAN SEKOLAH BAKTI MULYA 400

Jakarta – Puncak Festival Ramadan 1443 H Sekolah Bakti Mulya 400 ditandai dengan santunan kepada duafa dan anak yatim. Kegiatan tersebut berlangsung hari Jumat, 22 April 2022 di dua lokasi sekolah. Lokasi pertama di KB-TK, SD Bakti Mulya 400 Pondok Indah Jakarta. Lokasi kedua di SMP SMA Bakti Mulya 400 Lebak Bulus Jakarta.

Pada masing-masing lokasi dilakukan pembagian bantuan sosial berupa ratusan paket sembako dan santunan kepada puluhan anak yatim.

Kegiatan tersebut sekaligus sebagai puncak pembelajaran Ramadan di sekolah yang telah dilaksanakan hampir sebulan ini. Adapun pembelajaran Ramadan yang telah berlangsung diantaranya menanamkan syariat puasa dan ibadah Ramadan, melaksanakan tadarus Al Quran, menjelajah secara virtual kegiatan Ramadan di berbagai negara dan mempraktekkan zakat, infak dan sadaqoh serta menyalurkan kepada yang berhak.

Dalam kegiatan penyerahan santunan, Euis Tresna, M.Si. selaku Deputy Ketua Palaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400 menyampaikan bahwa kepedulian sosial merupakan bagian dari pembelajaran.

“Sekolah mengasah dan melatih siswa selama Ramadan dengan pendidkan keagamaan yang komprehensif. Oleh karena itu pendidikan tersebut tetap harus dilanjutkan pasca Ramadhan” tandas Euis Tresna.

Secara spesifik, Drs. Ajibandi, Manager Kesiswaan dan Agama Islam menjelaskan bahwa selama bulan Ramadan kegiatan pembelajaran disemarakkan dengan sejumlah aktivitas keagamaan.

Pembejaran di KB TK Bakti Mulya 400 diwarnai dengan pengenalan puasa, membaca dan hafalan suarat pendek Al Quran, berinfak, festival bedug dan budaya lebaran. Sedangkan di SD Bakti Mulya 400, pada saat Ramadan menambah kegiatan ko kurikuler berupa tadarus Al Quran. Selain itu juga ada kegiatan Cerita Islami, Ramadhan Ceria (penampilan bakat siswa), (Jelajah Dakwah Nusantara) dan Muslim Talk.

Sementara itu di SMP Bakti Mulya 400, selain tadarus Al Quran, kegiatan Ramadan disemarakkan dengan public speaking dan kreativitas seni siswa. Setiap kelas mendapat giliran untuk tampil menjadi dai remaja dilanjutkan dengan penampilan kreasi seni bertema Ramadan.

Tak kalah meriahnya kegiatan Ramadan di SMA Bakti 400, kegiatan tadarus dan kuliah tujuh menit (kultum) dipimpin oleh siswa secara bergiliran. Selain itu juga dilaksanakan khotmil Quran, lomba membuat video cover lagu Ramadhan juga peringatan Nululul Quran.

Sekolah Bakti Mulya 400 mengedepankan nilai Islami, menguatkan nilai kebangsaan dan mengasah kompetensi global agar siswa mampu beradaptasi menjadi warga dunia yang tangguh dan berkarakter.

MENGINTIP TRADISI BERPUASA DI ITALIA DAN TURKI BERSAMA SEKOLAH BAKTI MULYA 400

Aisyah Sofia Bravi, Mahasiswa S1 University of Bologna, Italia.

JAKARTA – Puasa merupakan ibadah wajib di bulan Ramadan yang dijalankan oleh umat muslim di seluruh dunia. Setiap negara tentunya mempunyai cara dan tradisi yang berbeda-beda dalam menjalankan ibadah puasa, tak terkecuali di negara Italia dan Turki.

Kali ini, Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) mengadakan web seminar (webinar) dengan tema Mengintip Tradisi Berpuasa di Italia dan Turki pada (19/4).

Drs Ajibandi, manager Bidang Kesiswaan Sekolah BM 400.

Drs Ajibadi selaku manager Sekolah BM 400 mengungkapkan bahwa webinar kali ini merupakan kegiatan kolaborasi antar unit Sekolah BM 400 mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) serta siswa-siswi perwakilan Rohani Islam (Rohis) se-Jakarta Selatan.

“Hari ini kita coba memadukan dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an, bagaimana kegiatan dan tradisi keagamaan khususnya ibadah puasa di negara Italia dan Turki,” ungkap Drs. Ajibandi.

“Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah dari kegiatan ini sehingga semakin kuat keimanan kita dalam menjalankan ibadah puasa,” sambungnya.

Dalam webinar ini, Sekolah BM 400 mengundang dua narasumber yaitu, Aisyah Sofia Bravi, mahasiswa S1 jurusan Fashion Cultures & Techniques di University of Bologna, Italia dan Nandang Hendrawan, pengurus International Fraternity Association (IFA) Derneği, Turki.

Sebagai narasumber pertama, Aisyah mengatakan jika durasi berpuasa di negara Italia bisa berbeda tiap tahunnya tergantung musim dan zona waktu. Dia menjelaskan durasi waktu berpuasa di musim panas bisa lebih lama dibandingkan di musim dingin.

“Di Italia, lama waktu berpuasa berganti tiap tahunnya tergantung musim dan zona-nya,’ ungkap Aisyah.

“Di musim panas, berpuasa bisa 18 sampai 19 jam. Kalau musim dingin, maksimal 12 jam karena waktu (siang) nya lebih pendek” sambungnya.

Selain itu, Aisyah yang juga memiliki darah Indonesia menjelaskan menu-menu apa saja yang biasa dirinya konsumsi ketika bersantap sahur dan berbuka puasa.

“Kita sahurnya seperti mau sarapan, jadi banyak minum air hangat atau teh hangat dan juga sereal, biskuit, roti, serta cokelat,” kata Aisyah.

“Kalau untuk buka puasa, menu buka puasanya dari makanan Italia atau Indonesia seperti daging dan sayur,” tuturnya.

Nandang Hendrawan, Pengurus International Fraternity Association (IFA) Derneği, Turki

Dilanjutkan narasumber kedua, Nandang yang merupakan pengurus IFA Derneği menjelaskan beberapa kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Turki sebelum memasuki bulan Ramadan seperti membersihkan rumah, masjid, serta makam para sahabat Rasulullah SAW.

“Kebanyakan muslim di Turki sebelum memasuki bulan Ramadan menyiapkan dan membersihkan tempat-tempat yang ada di rumahnya juga masjid-masjid serta kuburan para sahabat Rasulullah,” ungkap Nandang.

Dia melanjutkan, masyarakat Turki juga terbiasa menyiapkan manisan sebelum memasuki bulan Ramadan karena proses pembuatan manisan yang terbilang sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Baca juga : CEO TALK BM 400 DIBUKA WAGUB DKI JAKARTA, UNDANG TOKOH SUKSES DALAM BISNIS DAN POLITIK

“Mereka menyiapkan manisan seperti Baklava sebelum memasuki bulan Ramadan agar ibadah puasa mereka tidak terganggu,” jelasnya.

Kemudian, dirinya juga turut menceritakan satu tradisi unik di Turki untuk membangunkan orang-orang pada saat sahur yang disebut Davul.

“Jam 2 dan 3 (pagi), mereka ada Davul yaitu membangunkan orang-orang untuk bersantap sahur menggunakan drum,” tuturnya.

Sebagai penutup, Ustaz Pangeran Arsyad Ihsanul Haq memaparkan rangkuman dari materi yang dibawakan oleh kedua narasumber pada acara webinar kali ini.

Dirinya juga berpesan kepada siswa-siswi sekolah BM 400 untuk tetap melaksanakan ibadah di bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya. “Tetap semangat, tetap melaksanakan ibadah semampunya dan sesungguh-sungguhnya karena pahala di Ramadan itu besar dan tidak seperti di bulan-bulan lain,” kata Ustaz Pangeran.